Prolog

163 17 5
                                    

Aku berjalan dengan pelan ke arah taman itu, karena sangat banyak burung merpati berkeliaran dengan bebas disana, setiap aku melangkahkan kaki pasti ada burung yang terbang, sangat gemas melihat burung-burung yang cantik itu, aku sedikit berlari untuk membiarkan mereka terbang disekelilingku. 

Aku melihat sekeliling taman, berharap menemukan sebuah acara ulang tahun. Tetapi semakin jauh aku melangkah semakin tak terlihat seorang pun disini, aku merasakan angin segar disekelilingku, membuat rambutku berkeliaran bebas diwajahku.

Sambil terus berjalan, ku lihat ke segela arah, lalu aku menatap ke arah kiri, dan seketika kulebarkan kelopak mataku, aku terpana melihat beberapa foto diriku yang aku sendiri tak tahu kapan seseorang mengabadikan setiap momen-momen itu.

Foto-foto itu tergantung disela pohon-pohon yang disambungkan dengan tali. Berjejerlah foto-fotoku disana, fotoku sedang pulang sekolah masih dengan seragam, foto ketika wajahku cemberut, foto ketika aku sedang tertawa, semua ekspresi wajahku ada dijejeran foto-foto itu.

Aku mendekat pada foto itu, melihatnya dengan jelas, disamping foto-foto itu, aku dikagetkan dengan sebuah kertas berukuran besar berisi tulisan tangan seseorang yang ditulis dengan tinta bewarna-warni.

Aku mendekatkan pandanganku pada tulisan itu, aku tak bisa membaca dari jarak jauh karena tak terlihat jelas oleh mataku yang miopi. Aku mendekat dan membaca tulisan indah itu.

Di antara semua waktu dan aktivitasku

Bersamamu adalah salah satu hal yang kusyukuri

Diantara ribuan senyum yang kulihat selama hidupku

Senyummu adalah senyum favoritku

Dengan melihat senyummu membuat hatiku tentram

Di antara ratusan bahkan ribuan objek yang berhasil ku abadikan dalam kameraku

Hanya dirimu objek yang paling indah dan sempurna

Diantara semua cinta yang pernah kurasa dalam hidupku

Hanya cintamu yang paling tulus untukku

SHARAWhere stories live. Discover now