Part 12 - Harapan Dua Orang

Comenzar desde el principio
                                    

"Anda akan meminumnya atau saya akan memegang ini selamanya?" Ucapnya datar

"Chh.. Mulut anda wanita muda.." Tawa Amber pelan, berusaha menahan rasa rindu yang menyentak didadanya. Sudah sangat lama, ketika dia tidak berbicara sesantai ini bersama Nona Jung.

Amber meraih sendok itu, membuatnya mau tidak mau menggenggam tangan Soojung, dan kemudian dia menghirup teh  didalamnya.

"Aku bisa sendiri. Ambilkan saja guci teh itu." Tunjuk Amber dengan matanya. Dia tidak memperhatikan wajah Soojung yang begitu memerah. Amber rupanya tidak sadar jika itu adalah kontak fisik pertama mereka sekali lagi. Secara pribadi. Sejak kejadian di hutan belakang.

Soojung menyerahkan guci teh dalam diam, dan Amber menambahkan tehnya kedalam gelas hingga penuh. Dia melirik air teh itu beberapa saat. Setelah dirasa mulai dingin, Amber menegaknya hampir setengah. Dan dalam tegukan kedua. Isi gelas itu telah kosong!

"Ya'! Tuan Liu! Anda harus pelan." Komentar Soojung melebarkan matanya.

"Aku selalu melihat takaran bibi Song, dan itu harus satu gelas penuh.." Sahut Amber menaikkan alis. Dia seperti dihakimi dengan tatapan Nona Jung yang memakunya.

"Ish! Anda harusnya tahu, tersedak saat keadaan seperti ini berbahaya. Luka anda bisa tertarik." Gerutu Soojung saat dia menghela nafas panjang. Soojung terbiasa dengan sebuah tata cara. Baginya setiap gerakan ada aturan. Dan Amber baru saja menegak teh itu seolah menghabiskan sebotol arak dengan beringas.

"Pria harus seperti itu Agashi.." Jawab Amber terkekeh.

"Araaashooo .. Anda pria..." Sahut Soojung mendelik, dan seketika ----

Semua mendadak hening.

Amber sekarang ingat tentang apa yang telah membuat mereka tidak bisa saling menyapa dalam tiga hari terakhir.

"...."

"...."

"...."

"Mianata..... " Akhirnya hanya satu kata itu yang bisa Amber ucapkan dengan lemah. Dia menatap wajah Soojung yang sekarang diam menatap air dalam bak besar dihadapan mereka

Entah kenapa hati Amber kembali mencelos.

Dia adalah orang yang membohongi Soojung.

Harusnya Amber jujur sejak awal.

Tentang identitasnya --- sebelum dia mengatakan perasaan bodohnya.

Tapi bagaimana dia harus mengatakannya? Bukankah itu malah terlihat lebih tidak masuk akal!

"Air dibak ini sudah dalam suhu yang pas. Jadi silahkan kita bersihkan diri anda terlebih dulu." Ucap Soojung memecah keheningan.

"Mwoya??"

"Saya berkata untuk membersihkan diri anda.."

"Ahh.. A - Ara.." Ucap Amber singkat.

"Jadi?"

"Ne..?"

"Apa anda berharap air ini mengucur sendiri ketubuh anda?"

"Ahh.."

Amber menurut dengan canggung. Lebih karena dia tidak mampu menjawab apapun. Dia bergerak untuk membuka simpul kemeja Jaegorinya. Dan sedikit meringis karena nyeri yang masih terasa. Soojung terlihat menatap wajah Amber dengan serius.

Saat simpul terbuka, Nona Jung mendekat dengan ragu, untuk membantu membuka kemeja Amber.

"Biarkan saya melakukan. Mudah-mudahan itu masih hak saya untuk mengurus tubuh anda?? Tuan Liu.."

Jaesaeng [Complete]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora