BestF or BoyF ?

137 10 31
                                    

Ini bab yang terakhir teman-temann! Thanks banget banget udah baca yaaa, laff u <3 vote and comment yaa :)

******************************
Dan... Ia membawa sebilah pisau dapur!

Mataku terbelalak. Aku takut jika Antonio akan membunuhku "A..apa yang akan kau lakukan!" ucapku terbata-bata.

Ia memberi pisau itu kepadaku "Ambilah hati ini. Bunuhlah aku, Tania! Hatiku sakit, sangat sakit! Betapa hancurnya saat adik tak mempercayai kakaknya. Betapa sakitnya hati ini saat orang yang aku sayangi memilih orang yang salah! Kau tahu? Seorang psikopat sepertiku juga mempunyai hati walaupun sedikit. Aku akan memberimu pilihan. Kau percaya padaku tapi kau tak mempunyai sahabat lagi, atau bunuh aku sekarang dan kau akan tetap bersama si penghianat itu! Dan asal kau tahu saja, aku menyayangimu Tania" ucap Antonio tak berdaya.

Badanku gemetar hebat.

Tapi aku harus membulatkan keputusanku.

Bleshhh..

Pisau yang berada di tanganku kini mengoyak perut Antonio. Mulutnya terbuka dan matanya terus terbelalak seakan-akan ia tak menyangka oleh keputusanku,

Ia berusaha mengatakan sesuatu kepadaku di tengah kesakitannya "A..aku mencintaimu, Adikku" ujarnya sembari tersenyum tipis dan akhirnya ia menghela nafas yang terakhir.

Aku tak tahan! Aku benci Antonio!

Aku segera keluar dari rumahnya dan pulang.
.
.
Aku meletakkan tasku di sofa "huft.. Hari yang melelahkan!" ujarku.

Eh

Aku melirik ke kanan dan kiri
'Kemana Andreas? Biasanya ia selalu menungguku di sofa ini' gumamku bingung sembari pontang - panting tak karuan.

'Kemana dia?'
Hatiku terus menanyakan kalimat itu.

Tanpa ku hiraukan keberadaan Andreas. Aku mengambil ponselku dan iseng membuka socmed.

Ternyata terdapat 3 pemberitahuan. Dan kulihat pemberitahuan yang pertama..

** Febita Natania memperbarui foto profilnya . 5 menit yang lalu dan terdapat caption 'Malam gini enak ya diam di taman bersama kekasihku<3' **

'Apa? Kekasih? Mengapa Febita tak pernah memberitahuku? Mana wajah cowoknya ketutupan lagi,haduh. Kan siapa tahu sahabatku bisa bertambah'

Aku membulatkan bola mataku dan tersenyum lebar 'mungkin lebih baik aku ke rumah Febita, banyak yang akan ku ceritakan kepadanya' gumamku berseri - seri.

Ku hidupkan mobilku dan bergegas menuju rumah Febita.
.
.
Kulihat di halaman rumah Febita terdapat motor yang sepertinya motor tersebut sangat familiar dengan mataku, tapi aku tak bisa melihat plat nomernya karena pencahayaan yang minim.

Tanpa rasa curiga, ku parkirkan mobilku di halaman rumahnya.
.
'Rumah Febita kok sepi ? Apa mungkin orangtua nya sedang pergi ya ? Ah sudahlah itu tak penting'

Ku buka pintu rumah Febita yang memang tak terkunci dan sedikit terbuka,

APA!

Mataku terbelalak "A..apa yang kau la..lakukan!"

"Ka..kau!"

Aku kaget! Sungguh kaget!
Aku tak percaya!

Kaki ku tak kuat menahan berat hati ini, aku tersungkur saat melihat Febita sedang bersandar di bahu Andreas.

Dan

Andreas sedang memasangkan cincin di jari lentik Febita.

Aku tak tahan!

Cobaan apa lagi ini.

Aku menangis "A..andreas? Fe..Febita? Ka..kalian berpacaran? Mengapa kalian menghianatiku! Aargh! " teriakku sembari menjenggut rambutku sendiri.

Disaat seperti ini, aku sangat terisak. Aku tak bisa berbuat apa-apa lagi selain menangis dan menahan rasa sakit yang teramat-amat ini.

Kau tahu apa yang paling menyakitkan?

Aku telah membunuh kakak ku demi seorang penghianat.

Ini gila!

Hanya satu kata yang terus terucap di hatiku,

'Aku menyesal, sungguh.'
******************************
Aku putuskan untuk pulang dan pindah kost-an.

Aku depresi.

Dendam ku masih tertanam di otakku "aku harus bunuh mereka"
.
.
Keesokan harinya..

Aku menyelinap ke rumah Andreas.

Ku bekam mulutnya, tapi kali ini aku tak langsung membunuhnya. Ada kata - kata terakhir yang ingin aku sampaikan kepadanya.

Sembari mengasah pisau, ku ucapkan kata kata terakhir " mana janjimu,sayang? apakah kau lupa? Hmm,padahal ini tanggal kita jadian" ucapku sembari tersenyum sinis.

Ku arahkan pisauku ke dadanya dan melubangi dada beserta perutnya sedikit demi sedikit agar rapi.

Bersimbahlah darah segar di hadapanku "inilah akibat perbuatanmu,sayang" ujarku sembari menjilati jariku yang terkena darah Andreas.

Ku ambil benda kenyal yang tertanam di tubuhnya,

Hatinya.

Aku akan mengawetkan hatinya untuk mengenang penghianat terbesarku.
.
.
Ku bereskan peralatan dan jejak ku. Tentu saja agar polisi tak dapat melacak identitasku.

                    ********
Keesokan harinya, aku melakukan hal yang sama kepada Febita, ya! Dia penghianat terbesar setelah Andreas.

Terpampanglah dua hati penghianat.
.
.
Antonio, ini ku persambahkan untukmu untuk menebus penyesalanku.
----------------------------------------------------
2 tahun telah berlalu

Aku selesai menjalani rehabilitasi akibat depresi yang teramat sangat.

Sekarang..

Aku hidup bahagia dengan teman dan sahabat baru yang tak menghianatiku.

Aku berharap,

Jiwa psikopat ku tak akan pernah muncul lagi sampai selama-lamanya.

Tamat.

Haii readerss !! Maaf ya kalau ada kata-kata yang typo,manusiawi :'3 dan ejaan yang tidak benar, tanda baca yang tidak benar mohon di koreksi <3 gimana ceritanya? Maaf kalau biasa biasa aja ya :' don't forget to vomment yaa! Thank you so much <3

Yohana Christania Siburian

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 10, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

PSYCHOPATH'S LOVEWhere stories live. Discover now