Benih Psikopat

134 11 7
                                    

Karena stres, belakangan ini sifatku berubah menjadi pendiam kepada siapapun kecuali Andreas.

Akhir-akhir ini aku sangat menyukai adegan adegan pembunuhan di film. Aku membayangkan jika Kristi mati ditanganku, alangkah senangnya hati ini '

Tapi jujur, aku belum berani untuk melakukan hal brutal seperti itu, aku takut di penjara dan sebagainya.

Sekarang, aku tinggal di kost-kost an. Mama dan Papa ingin aku mandiri. Lalu aku meminta Andreas untuk pindah ke kost-kostan sebelahku agar tak jauh dengannya, ia pun menyetujuinya.

Ku rasa, hanya Andreas yang sangat mengerti dan menyayangiku 'Andreas aku tak ingin kehilanganmu, aku sangat mencintaimu.sungguh' batinku.

~kringg..
Alarm ku berbunyi tanda hari sudah pagi.

Aku pun bergegas untuk beres-beres dan bersiap untuk berangkat ke sekolah, seperti biasa aku berangkat bersama Andreas kesayanganku.

Sesampainya di sekolah, hampir semua siswa siswi menatapku dengan tatapan yang sangat sinis, seakan akan mereka semua membenciku.

Ku dengar ucapan sindiran  dari salah satu temanku "Andreas itu ganteng banget, super ganteng! Kok dia mau sama si cewek kampungan itu? Padahal sama gw aja haha"

Argh! Aku sangat geram! Ingin rasanya ku tarik rambutnya sampai terlepas dari kepalanya! Kristi, tunggu balasanku!

Tapi amarahku mereda karena Andreas selalu membuatku tersenyum kembali, ia selalu ada untukku.

Sesampainya di depan pintu kelas .

Kristi menaiki meja dan berkata "hey guys! Cewek kampung datang nih" dan tiba tiba Gilang menyambung perkataan Andreas "kris, bukan hanya cewek kampung yang datang, tapi si cowok alay datang noh" teriak mereka.

Baru saja aku menenangkan hati, amarah ku naik lagi. Aku tak tahan! Ingin rasanya memberontak, tapi itu tak ada gunanya. Aku mencoba menenangkan Andreas karena ulah Gilang, walaupun hatiku tergores luka yang dalam akibat perkataan dan perbuatan Kristi.

Aku dan Andreas hanya terdiam menahan luka yang teramat sangat.
.
.
.
Bel pulang sekolah berbunyi, aku dan Andreas pulang ke kost-kostan. Ketika di dalam ruangan, Andreas meneteskan air matanya, ia memelukku seketika.

Aku tersentak kaget, seketika itu juga aku menangis sejadi jadinya di pelukan andreas.

Lalu andreas melepaskan pelukannya dan menghapus air mataku "sudah tak apa, kita akan menjalani ini bersama-sama. Aku sangat mencintaimu Tania"

Perkataan Andreas membuat hatiku terobati dan air mataku terhenti "aku juga sangat mencintaimu Andreas" ucapku.

Andreas pun tertidur disampingku. Karena tak ada kerjaan aku membuka sosmed ku yang sudah lama tak ku buka. Kulihat ternyata ada 1 inbox.
Setelah dibuka, isinya :
From : Antonio
      Ku tahu kau sedang menyimpan dendam terhadap sahabat lamamu, aku ingin membantumu Tania, aku akan mengajarimu menjadi psikopat yang handal, jika kau mau kau langsung saja datang ke alamat rumahku...

What? Psikopat? Itulah yang sering aku pikirkan sejak dulu. Aku mau! Aku sangat ingin melihat Kristi dan Gilang menderita seperti yang aku dan Andreas rasakan saat ini.Tapi tentang psikopat, aku tak mau jika Andreas tahu, aku akan menjaga rahasia ini. Lalu aku membalas pesan dari Antonio bahwa aku menyetujuinya.

Kebetulan besok adalah hari libur, jadi aku berencana untuk pergi ke rumah Antonio untuk mempelajari bagaimana menjadi seseorang yang brutal.

Bersambung..

PSYCHOPATH'S LOVEWhere stories live. Discover now