54. Work

6.6K 967 108
                                    

Siang sudah menjelang dan hari ini panas cukup terik meski pendingin sudah dinyalakan sekalipun. Nyatanya Bumi semakin kacau dan tidak seimbang.

Karena panas dan sedikitnya pekerjaan yang ada, Taehyung merasa bahwa dirinya merasa seperti masa sekolah; saat tidak ada guru dan tidak ada yang menarik untuk ia lakukan.

Kini ia di ruangannya, duduk di kursi empuk beroda itu sembari menidurkan kepalanya di atas meja kerjanya yang berlapis kaca tebal.

Kantuk perlahan tiba, sementara suhu mulai semakin rendah dan stabil sejak dinyalakannya pendingin ruangan. Pada akhirnya kedua kelopak itu tertutup, membiarkan alam bawah sadar merengut dirinya.

DUK!

Sebuah bola terlempar mengenai depan meja kayu itu, memberikan getaran kecil pada meja sementara bunyinya tidak terlalu nyaring.

DUK! DUK!

Taehyung mengerang--merasa tidurnya terganggu saat mejanya seperti terhantam sesuatu yang membuatnya terusik. Iapun lantas mengangkat kepalanya dan detik berikutnya sebuah bola terlempar secara tepat mengenai dahinya.

"Aww!"

"Hihi!"

Suara tawa anak kecil terdengar nyaring, Taehyung masih sama-samar melihat dan ia dibuat terheran saat sebuah bola kecil terbuat dari plastik yang semula terlempar ke arahnya.

Sejak kapan ada mainan anak-anak di sini?

"Ihh Jungie juga maauu!"

"Tidak boleh!"

Mendengar percakapan singkat itu Taehyung lantas segera bangkit, berdiri dan berjalan mengitari sisi meja yang lain. Mejanya memang cukup tinggi dan terdapat ruang kecil di bawahnya sebelum ditutup oleh kayu tebal.

Dan selanjutnya Taehyung menemukan dua anak kecil yang sedang berjongkok dengan bola-bola barusan yang berbagai warna. Kedua pasang netra itu menatap sosok Taehyung yang menjulang tinggi.

"Daddy!"

"Mommy!"

Faktanya si bungsu langsung berdiri namun ia malah terbentur atas meja. Ia terkejut dan nyaris menangis sedangkan kembarannya keluar dari bawah meja dengan selamat sembari menghampiri sang ibu yang baru memasuki ruang kerja ini.

"S-sakit hikss ...." Junghwan mengusap kepalanya sendiri yang terbentur meja dengan agak keras.

Iapun mengernyit merasakan sakit dan selanjutnya langsung digendong oleh sang ayah--yang semulanya ia hendak menangis tapi akhirnya tidak jadi.

"Sakit?"

Yang ditanya mengangguk pelan, raut wajahnya tampak sedih sementara sang ayah tersenyum gemas--mencium area kepalanya yang semula terbentur meja.

"Masih sakit?"

"Anii."

"Daddy ayo makan~" pinta si bungsu--Junghwan yang langsung menunjuk ke arah sofa di ruang ini.

Di mana ada sang ibu bersama kembarannya di sana. Sang ibu tengah menata makanan yang nyatanya sudah dibawa dari rumah.

Kedua pandangan mereka bertemu--Taehyung tidak bisa menahan senyumnya sementara Jungkook harus membiarkan rona merah muncul di wajahnya; suaminya dengan setelan kerja saat ini berlipat kali lebih tampan.

"Ada rangka apa kunjungan kemari?" tanya Taehyung yang sebelumnya tidak tahu bahwa keluarga kecilnya akan ke mari, mengunjunginya ke tempat kerja.

"Mommy rindu sama daddy!" pekik Taehwan dengan semangat.

Hier [TAEKOOK]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang