Can You Love Me, Sasuke? 11

10.9K 987 101
                                    

PART 11

Sudah tiga hari semenjak pertengkaranya dengan Sasuke membuat Naruto menjadi lebih pendiam dari biasanya. Bahkan ia jarang keluar kamarnya kecuali pada saat sarapan dan makan malam. Sisanya ia hanya akan mengurung diri dikamar, dan jangan lupakan dirinya yang selalu bangun dan berangkat lebih awal dari biasanya. Hal tersebut membuat Mikoto merasa ada yang janggal, terlebih wajah si uchiha bungsu yang terlihat lebih muram walaupun memang wajahnya selalu seperti itu tapi tetap saja sedikit berbeda dari biasanya.

"Ohayou mommy" Sapa seseorang yang membuyarkan lamunan Mikoto. Sontak Mikoto mengalihkan pandangannya mendapati pemuda pirang yang terlihat sudah rapi menggunakan seragam sekolahnya.

"Ohayou Naru, kau sudah mau berangkat?" Tanya Mikoto sambil berjalan mendekati Naruto, yang dibalas anggukan.

"Apa ini tidak terlalu pagi Naru? Masih ada 1 jam lagi sebelum bel sekolah berbunyi. Apa ada sesuatu yang sedang mengganggumu?" Tanya Mikoto sambil menggenggam tangan Naruto.

"iie, Naru akhir-akhir ini sering membantu Kakashi sensei. Jadi Naru harus berangkat lebih awal"bohong Naruto sambil mengusap lehernya.

"ah, kalau begitu sekarang Naru sarapan dulu! Mommy baru saja memasak makanan kesukaan Naru."

"eumm" angguk Naruto sambil berjalan menuju meja makan.

Sebenarnya Naruto sedikit tak enak pada Mikoto karena sudah membohonginya. Tapi mau bagaimana lagi. Ia tak ingin Mikoto menjadi khawatir padanya hanya karena tindakan bodohnya yang begitu kekanankan untuk menjauhi Sasuke. Ah, mengenai lelaki raven itu, sudah3 hari ia tak bertemu apalagi bertatap muka dengannya. Yah mau bagaimana lagi? Ia selalu bangun pagi dan pulang terlambat. Saat disekolah pun ia hanya berdiam diri dikelasnya. Ia tau ini begitu kekanakan, namun egonya membuatnya merasa bahwa tindakannya ini memang sudah benar.

"Eh, Sasu. Kau berangkat lebih awal juga?"

Ucapan yang dilontarkan oleh Mikoto sukses membuyarkan lamunan Naruto. Membuat lelaki pirang itu reflex membalikkan tubuhnya mencari sosok lelaki berambut raven. Dan benar saja lelaki tersebut baru saja menuruni anak tangga dengan pakaian seragamnya.

"Hn"

"Kalau begitu sarapan dulu. Pas sekali Naruto juga berangkat awal. Jadi kalian bisa berangkat bersama." Ucap Mikoto yang baru saja selesai menyimpan beberapa lauk dimeja makan.

"Ah, mm.. itu.. Mommy, Naru baru ingat kalau Naru berangkat bersama Kiba dan Gaara. hehe" Bohong Naruto lagi.

"ah begitu kah? Sayang sekali kalau begitu." Lirih Mikoto. Sedangkan Sasuke yang memang pada dasarnya tak ingin peduli langsung melangkahkan kakinya menuju pintu utama.

"Eh, Sasu! Kau tidak sarapan dulu?" teriak Mikoto. "aku tidak bernafsu." Jawabnya tanpa menoleh sedikitpun. Mikoto menghela nafas melihat kelakuan anaknya. Mikoto menatap lirih kearah lelaki pirang yang saat ini sedang menundukkan kepalanya. Mikoto merasa tak enak pada Naruto. Sekarang ia mulai yakin kalau sedang ada yang tidak beres dengan kedua anaknya itu. Jujur ia bingung harus bagaimana agar dua lelaki itu bisa berbaikan. Hingga sebuah ide pun muncul dikepalanya.

***

"Hei Naru, kau kenapa sih? Akhir-akhir ini terlihat tak bersemangat." Ucap Kiba yang baru saja menduduki bangku disebelah Naruto.

"Hm, Aku tak apa-apa."

"Pasti tidak jauh dari lelaki Uchiha itu." Celetuk Gaara. "Tidak." Jawab Naruto lirih.

"Hei Sasuke! Kau sedang apa disitu?" teriak Kiba yang langsung langsung menjadi pusat perhatian dikelas. Kiba menatap malas kearah Naruto saat lelaki pirang itu terlihat menengang saat dirinya menyebutkan nama si bungsu Uchiha.

Can You Love Me? (Slow Up)Where stories live. Discover now