Can You Love Me, Sasuke? 19

890 94 11
                                    

Part 19

disclaimer 

(semua foto di cerita ini bukan milik giyuri tapi dari pinterest yah gaisss) 

(maaf kalau banyak typo tapi HAPPY READING MINNA~)

Sasuke mendorong kursi roda Naruto menuju taman rumah sakit. Besok adalah hari dimana Naruto akan melakukan operasinya. Itulah kenapa ia berniat memberi kejutan kepada pemuda pirang itu sebelum ia melakukan operasinya. Setelah kejadian kemarin Sasuke telah memantapkan hatinya bahwa ia akan benar benar menjaga perasaan pemuda pirang ini. Ia tidak mau lelaki pucat dengan senyum palsu itu mengambil kesempatan seperti kemarin.

"Sasuke, sebenarnya kita mau kemana?" Tanya Naruto yang masih mencoba memejamkan matanya.

Sebenarnya ia merasa bingung dengan tingkah lelaki raven itu yang sedari pagi bertingkah tidak biasa. Bahkan ia merasa Sasuke semakin menempel padanya dengan beberapa hal yang tidak ia ungkapkan dengan kata karena jujur saja ia merinding sendiri jika mengingatnya karena itu bukan Sasuke sekali.

"Hm, kau akan mengetahuinya nanti" balasnya dengan nada lembut sambil mengusap surai pirang Naruto dengan lembut.

Sasuke menghentikan langkahnya dan menarik kunci rem pada kursi roda Naruto saat sudah sampai ditaman ia mengusap surai pirang Naruto sambil memintanya untuk membuka matanya.

"Kita sudah sampai. Kau boleh membuka matamu." Ujar Sasuke.

Mendengar penuturan lelaki itu Naruto membuka matanya dengan perlahan. Ia bisa melihat nuansa taman dipagi hari begitu indah sunyi sepi namun menenangkan, hanya nampak satu dua orang yang melewati area ini. Naruto mengalihkan pandangannya kearah Sasuke meminta penjelasan dari lelaki raven itu. Sasuke membalasnya dengan senyuman. Ia berjalan memutari kursi roda dan berlutut didepan Naruto mencoba untuk mensejajarkan tubuhnya. Sedangkan Naruto hanya mengikuti pergerakan Sasuke.

"Naruto, kau ingat dulu saat kecil kita sering bertemu disini?" Tanya Sasuke yang dibalas anggukan oleh Naruto.

"Mungkin kau tidak ingat bahwa sebenarnya akulah yang pertama menyatakan perasaan padamu Naruto." Ucap Sasuke sambil menatap mata shappire itu dengan lembut yang kembali dibalas dengan tatapan bingung Naruto.

Sasuke tersenyum, "Saat itu kita sama-sama anak kecil namun aku ingat dengan jelas bahwa aku menaruh perasaan padamu, aku menyatakan perasaanku padamu disini dan berjanji akan selalu berada disisimu. Tapi waktu itu kau malah berlari kearah anak yang terjatuh dari kursi." Jelas Sasuke sedikit terkekeh sambil mengingat kejadian dulu yang menurutnya konyol karena saat itu Sasuke benar-benar kesal karena diabaikan oleh Naruto . Mendengar hal itu membuat Naruto terkejut karena ia tidak menyadari perihal kejadian tersebut.

"Benarkah? Aku tidak menyadari hal tersebut. Maaf." Ucapnya merasa bersalah.

Sasuke mengusak surai pirang itu. "Tenang lah itu sudah lama sekali. Lagi pula saat itu kita masih anak-anak."

"Lalu, saat aku menyatakan.." Naruto berhenti berucap saat mengingat kejadian dimana ia pertamakali menyatakan perasaan pada Sasuke. Entahlah saat mengingatnya membuat hatinya terasa berdenyut nyeri.

"Maafkan aku. Sebenarnya sehari setelah paman Minato meninggal aku mendapat kabar bahwa kakakku ditemukan oleh temannya sedang melakukan percobaan bunuh diri dengan menyayat pergelangan tangannya." Naruto dibuat terkejut luar biasa. Ia bahkan melupakan sosok kakak Sasuke. Karena ia hanya tau bahwa Sasuke mempunyai seorang kakak laki-laki dan selebihnya ia tidak pernah mendengar atau melihat sosok itu.

"Kakakku sempat kritis beberapa hari pada saat itu, dan saat terbangun ia seperti bukan dirinya. Ia benar-benar tidak bisa diajak bicara dan hanya menatap kosong. pada saat itu yang aku tau adalah ia menjadi seperti itu karena di campakan oleh kekasih lelakinya."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Can You Love Me? (Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang