Sixteen

107 7 0
                                    

Shawn POV.

Entah apa yang ada difikiran Shailene. Kenapa dia mendadak memutuskan hubungan ini secara sepihak? Aku benar-benar bingung seketika bumi terasa berputar. Aku tak mengerti jalan fikirnya.

Aku mengejarnya hingga keluar condo. Tapi aku terlambat. Aku kehilangan jejaknya.

Aku mencoba untuk menelfonnya berkali-kali. Namun nomornya sudah tidak aktif lagi. Fuckkk! Shailene what's wrong with you?

..

Aku pergi ke condonya namun sudah nihil semuanya. Aku mencoba menelfon orang-orang yang terhubung dengannya di Toronto dan di Nashville. Tapi tak ada satupun yang tahu dimana Shailene berada.

What do you want baby? I love you, Shailene. Please don't like this.

..

Shailene POV.

Aku tak bisa menahan tangisku. Aku yakin ini yang terbaik bagi hubungan kami. Berhubungan dengan Superstar tak semudah yang dibayangkan. Too many haters out there. Dan aku tak mau suatu saat nanti oleh karena hubungan kami ini, Shawn kehilangan pekerjaan yang dicintainya. Lebih baik aku mengalah dan menerima sakit ini. Aku yakin cepat atau lambat ia pasti akan menemukan seseorang yang pantas bersamanya. Yah, ku harap.

..

Aku kembali ke Nashville. Aku masih ingin merefleksikan fikiran dan emosiku, aku meminta Feliz untuk menjemputku dibandara dan menginap untuk beberapa waktu dirumahnya.

Begitu kami bertemu aku langsung memeluknya.

"Oh honey, don't crying please" ucapnya menenangkanku.

"I love him. I love him so much. But, I know I did hurt his feelings. I'm an evil."

"No, no. Jangan berkata seperti itu. You are not evil. Kamu mencintainya, kamu menjaganya dan membiarkan dirimu terluka."

"Aku yakin ia pasti bisa melupakanku.  I'm okay." Ucapku terisak.

..

Kami pulang ke rumah Feliz. Ya, Feliz tinggal sendirian. Aku bercerita kepadanya tentang semua yang terjadi antara aku dan Shawn. Feliz benar-benar terkejut jika pertukaran jiwa itu memang benar terjadi dan sahabatnya sendiri yang mengalaminya.

"Ya, kami jatuh cinta. Awalnya aku tak menyadarinya. Aku mengira cinta itu masih dalam batas fans ke idolanya. But that's not. It's real. I love him for real. Like yeah, real."

"And?"

"Ya aku tak pernah mengira jika Shawn juga memiliki perasaan yang sama. You know, he treat his fans really nice. But for his girl, he will do anything! Like, I'm his princess. Oh God, this is really hurt me. I can't." Aku kembali menangis.

"Oh cmon. Don't crying. Imma cry if you like this." Feliz terbawa suasana, ia menangis lebih kencang daripada aku. Damn you, Liz.

..

Aku telah mengganti nomorku saat aku pergi ke bandara di Toronto. Aku benar-benar ingin menghapus jejakku. Aku ingin ia memiliki kehidupan yang sesungguhnya jauh sebelum aku datang ke dalam kehidupannya. Aku yakin kehidupannya dulu lebih membuatnya nyaman dibandingkan saat bersamaku.

SOULWhere stories live. Discover now