Fourteen

114 5 0
                                    


Shailene POV.

Aku menginap di condo barunya Shawn yang ga begitu jauh dari condo ku. Ceritanya setelah dia bilang love you love you itu professional lah ya gue tetap kerja sampe kerjaan selesai dan yup Shawn disamping gueee aja sampe selesai.

Kerjaan baru selesainya sekitaran malam jam 9, kami nyari makan dulu. Syukur aja itu udah agak malaman jadi restoran udah agak sepi dan pengunjungnya ngga ada anak mudanya, so aman. Karena terbawa suasana atau gimana gitu ya aku nginap di condonya Shawn. Kami mengobrol tentang segala hal. Aku tak bisa berhenti tersenyum dibuatnya. Shawn walaupun umurnya baru 18 tahun, dia adalah orang yang sangat dewasa dan bijak banget. Gue makin meleleh lah jadinya. Aku hanya bisa memandanginya disaat Shawn menyanyikan salah satu lagunya, never be alone. Aku tenggelam didalam suaranya, didalam matanya dan didalam hatinya. Aku mendekatinya dan mencium bibirnya, Shawn berhenti menyanyi dan memindahkan gitar yang tadi ia mainkan disampingnya. Shawn memelukku, ia menciumku dengan lembut. Malam itu aku miliknya dan ia milikku.

Ke esokan harinya aku terbangun dan ku lihat orang yang tak pernah ku bayangkan sebelumnya, tidur disampingku memelukku. Aku hanya bisa diam menatap wajahnya yang cute ini, rambut coklatnya yang mulai panjang dan keriting, bibir pinknya yang lembut dan juga wow his abs, you know that hehe.

"Apa kau sudah puas memandangi wajahku?" tiba-tiba Shawn ngomong dengan mata yang tertutup.

"SHAWN!" eh buset malu banget gue. Aku langsung bangun dan menutup wajahku.

Shawn menarik tanganku dan merebahkanku diatasnya sehingga membuatku tepat menatap wajahnya itu.

Omg please Shailene jangan blusing, harus tetap cool gimana pun caranya.

Shawn tersenyum menatapku dan membuatku tak bisa bergerak. Ia memeluk pinggulku dengan tangan besarnya itu. He is a giant boy.

Argh I know I am blushing right now.

"Hey, Shawn what are you doing" tanyaku terbata-bata.

"Ahh aku hanya ingin memandang wajahmu."

"Hmh.."

"Are you blushing?" tanyanya mulai tertawa.

"Huh!" Aku bangun dan pergi ke kamar mandi."

"I know, you blushing hahaha"

Aku segera menutup pintu kamar mandi. OMG! Sumpah aku pengen banget teriak sekarang. Aku ga nyangka banget, ini bukan mimpi kan ya.

Aku hanya bisa tersenyum lebar menatap cermin. Shailene, it's real.

..

Shawn sudah menungguku diluar, dengan jaket denim hitam dan celana jeans hitamnya kami pergi ke studio berdua.

"Awwww pemandangan apa ini?" Goda Geoff dan yang lainnya begitu melihat Shawn yang merangkulku dan memainkan rambutku.

Aku hanya tersenyum dan Shawn tiba-tiba saja menjawab "As you can see guys haha"

"Ou Shawn, dia ga mau bikin hubungan ini low-key apa ya" ucapku dalam hati.

Aku berjalan menuju ke ruanganku dan menarik tangannya.

"Shawn what are you doing? Do you want to tell everyone?"

"Babe, just our team okay?" Jawabnya mencium keningku.

"Hmhhh"

"Kamu ga mau hubungan ini dipublikasikan?" Tanyanya.

"No, ummm.. I'm not ready."

"Okay, you don't have to, babe." Ucapnya mengelus pipiku.

Shawn keluar dan berkumpul bersama yang lainnya.

SOULWhere stories live. Discover now