"Hah?"

"Tidak... ayo kita masuk sepertinya akan turun hujan..."

"Hmm... gelap sekali hari ini."

Ternyata di dunia ini juga memiliki beberapa musim.
Hujan yang turun dari langit benar-benar membuat keadaan semuanya menjadi dingin dan suhu di dunia ini menjadi sedikit menurun.

Aku menyalakan api di perapian untuk menghangatkan suhu tubuh.

"Kaito, ini tehnya..." katanya sambil memberiku segelas teh hangat.

"Ouh... terima kasih..."

"Hmm... hangatnya disini ya... aku jadi sedikit ngantuk haha..."

"Padahal masih pagi kamu sudah mau tidur lagi... haha..."

"Hehe... aku tidak terbiasa latihan sedikit lama... tapi aku akan terus berusaha..."

"Hmm... tapi jangan terlalu di paksakan, nanti malah sakit..."

"Ehh... i-iya hehe..." ucapnya dengan wajah memerah.

Ya seperti inilah kehidupan baruku saat ini.
Masih belum menemukan titik terang dari tujuanku saat ini.

Tapi keadaan saat ini benar-benar terasa tenang dan nyaman. Akankah dunia ini berlangsung terus seperti ini?
Kuharap begitu...

Tidak buruk mengalami hal seperti menjelajahi mimpi. Walau tadinya aku menikmati dunia seperti ini hanya dalam mimpi tapi sekarang aku benar-benar nyata mengalami hal ini sekarang.

"Ehh... Alisha apakah kamu  senang tinggal di..."
Tiba-tiba kepalanya tertidur di atas pundakku.

Ehh... Alisha...

Hmm... ternyata dia benar-benar lelah ya...
Hehe... tidur yang nyenyak Alisha...

Rab. 11.00 AM.

Aku membuatkan sup sebagai makan siang yang pas untuk saat ini. Hujan masih terus berlanjut, keadaan makin terasa dingin.

"Ehh... Kaito?" Sahut Alisha sambil berdiri dengan tertutup selimut.

"Ya... kamu sudah bagun ya... tunggu sebentar aku akan segera selesai memasak."

"Hmm... harumnya hehe..."

"Baik sudah jadi..."

"Hmm... kelihatannya enak aku jadi benar-benar lapar hehe... selamat makan..."

"Haha... selamat makan..."

"Hmm... enaknya..." sahutnya dengan wajah merona.

"Hehe... baguslah kalau kamu suka..."

"Terima kasih ya Kaito sudah menjagaku..." katanya dengan manis.

"Heh? Ehh... aku tidak berbuat apa-apa..."

"Hmm... pokoknya terima kasih ya... hehe..."

Hmm... kenapa dia ini ya...
"Hehe... y-ya..."

Beberapa jam telah berlalu...

Aku sempat memikirkan bagaimana cara menghasilkan uang di dunia ini.
Sepertinya aku harus mencari pekerjaan untuk membeli persediaan makanan.

Dan aku pun bertanya kepada Alisha mengenai hal itu, tapi katanya ada sebuah pekerjaan seperti misi harian.

Dan misi harian itu dapat kita pilih sesuai dengan kemampuan kita, begitu juga dengan upah yang akan di dapat sesuai dengan tingkat kesulitan misinya.

Dan kami pun pergi menuju tempat yang namanya General Hall. General Hall adalah tempat dimana kita bisa mengambil misi tersebut.

(General Hall)

Wah... banyak sekali misinya disini...
Papan ini penuh dengan misi yang berkelas rendah dan tinggi...

"Hmm... apa kita mau mengambil misi yang ini Kaito?"
Tanya Alisha sambil menunjuk sebuah kertas misi.

"Ehh... menangkap 5 kelinci tanduk... hadiah 3 koin silver..."

"Bagaimana?"

"Sepertinya mudah, ayo kita coba saja..."

Lalu kami pun mengambil misi itu dan menuju hutan yang telah di beritahukan oleh peta misi tersebut.

(Eins Forest)

Perlengkapanku hanya sebuah pedang biasa... untung Alisha memiliki beberapa koin untuk membeli perlengkapanku.

"Hmm... apakah benar disini tempatnya?" Tanyaku.

"Iya, tidak salah lagi..."

"Hmm... tapi dimana kelinci-kelinci itu ya..."

Tidak lama kemudian aku melihat seekor kelinci...
"Alisha... itu dia..."

"Iya benar... ayo segera tangkap dia, tapi bagaimana caranya?"

"Hmm... biarkan kandang ini berada di sini, akan kugiring dia dengan kekuatan anginku."

"Oke..."

Lalu aku sedikit mendekat ke arah kelinci itu dan aku mulai mengeluarkan sebuah kekuatan elemen angin.

"Elemen angin, segala udara... kekuatan sumber utama, perlihatkan kepadaku kekuatanmu dan biarkalah aku mengendalikanmu..."

Lalu perlahan-lahan aku menggiring kelinci itu agar masuk ke kandang dengan kekuatan anginku.

Sedikit lagi...

Ayo... ayo...

Haha... berhasil...

"Berhasil Kaito... kamu hebat... hehe..." sahut Alisha.

"Hehe... kalau begitu tersisa 4 lagi."

Beberapa lama kemudian...

Akhirnya berhasil juga menangkap 5 kelinci tanduk...
"Ayo kita pulang..."

"He'em..."

Lalu kami segera pulang menuju kota. Tapi saat perjalanan di tengah-tengah hutan...

"Kaito... suara apa itu?" Kata Alisha dengan sedikit ketakutan.

"Ehh... suara apa itu ya, seperti suara binatang..."

Tiba-tiba seekor kelinci tanduk besar keluar dari dalam hutan dan berdiri di depan arah jalan kami pulang.

Gawat... besar sekali yang satu ini...

"Kaito... apakah dia induknya?" Tanya Alisha.

"Ehh... kurasa begitu... tapi tenang saja akan kucoba mengalahkan induknya." Lalu aku berlari menuju kelinci raksasa itu dan melawannya.

"Hati-hati Kaito!" Teriak Alisha.

Ternyata hewan ini... jago melompat dan berpindah tempat...

Kalau begitu elemen angin, kekuatan....

Tiba-tiba kelinci itu melompat tinggi ke arahku dan melancarkan serangannya kepadaku.

Ahh!! Sial...

"Kaito!!" sahut Alisha.

"Tenang saja Alisha, akan kubereskan yang satu ini, elemen angin, wahai kekuatan angin yang berjaya atas udara yang berada di dunia ini, berikanlah aku kekuatanmu dan lenyapkanlah musuhku!"
Aku melancarkan sebuah serangan...

Hehe...
Dasar kau kelinci raksasa...

Tapi...

Apa!?

K-kenapa bisa binatang itu melompat menghindari seranganku??

Sial!! dia menuju ke arahku...

Gawat!! Apakah aku akan mati lagi?

Sial!
Tidak sempat...

Aku tidak bisa...

Aku tidak bisa mati disini...

Hah!??

●●●

Fantastic: Stay A Live [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang