Part 11 : Siapa yang lebih Berengsek?

2.1K 139 17
                                    

Tau apa kau tentang cinta? Dan tau apa cinta tentang kau? Kalian sama sekali tidak mengerti satu sama lain. Berhentilah bertengkar. Sudah saatnya berdamai antara kau dengan cinta.








Di dalam sebuah kamar yang bernuansa putih, seorang gadis tengah asik mengobrol ria dengan teman-temannya di sebuah roomchat yang khusus mereka buat sendiri.

Marsha : Hari libur nasional anak sekolahan!!

Vanya : Kita jalan yukkk

Key : Kuy.. mau kemana?

Chindy : Yow my friends! Ke rumah gua aja kuy

Ruth : Eh males ah. Bonyok lo rempong

Chindy : Mereka lagi pergi. Biasalah urusan bisnis

Marsha : Gua mauuuu.... Asal abang lo ada di rumah juga 😆

Chindy : Ehh bang gabriel udah punya pacar tauuu..

Marsha : Lah kapan??

Chindy : Makanya kesini biar gua ceritain

Marsh : Otw

Vanya : Otw with kathe

Zalfa : Otw

Seperti itulah obrolan singkat mereka yang tengah membahas liburan dan akhirnya sampai kepada pembahasan kakak lelaki dari chindy yang telah memiliki seorang kekasih. Marsha yang menyudahi obrolan grupnya kini tengah bersiap untuk berangkat kerumah chindy seperti kesepakatan sebelumnya.

***


"Wah kok bisa sih abang kece gua udah pacaran lagi?" Teriak marsha dengan histeris setelah mendengar cerita dari chindy.

"Ih lo apaan sih sha. Jangan alay deh" Ujar ruth dengan tampang malasnya.

"Vanya lihat tuh kakak lo. Gak ngerti banget kalau gua sekarang sedang patah hati tingkat dewa" Ujar marsha dengan menggebu-gebu sambil mengeluarkan suara sedih yang tentu ia buat-buat.

"Abang gua kan cakep. Ya wajarlah cepat punya pacar. Emang lo? Jomblo akut" Ujar chindy dengan santainya sambil meminum coklat panas yang baru saja ia buat.

"Kaya lo enggak aja" Sambar vanya dengan santainya. Ia merasa satu tingkat lebih tinggi di banding teman-temannya yang belum memiliki kekasih.

"Sombong anak muda. Eh btw key gak ikut ngumpul nih?" Tanya chindy kepada teman-temannya.

"Oh iya gua lupa bilang ke kalian kalau key tadi nelfon gua, dia bilang kalau dia itu gak bisa ikutan. Ada urusan mendadak katanya" Ucap zalfa memberi penjelasan kepada teman-temannya.

Mereka hanya dapat ber oh ria lalu melanjutkan lagi pembicaraan mereka yang nyatanya tidaklah terlalu penting tersebut.

***


Seorang wanita dan seorang pria kini tengah asik duduk di sudut ruangan salah satu kedai kopi terkenal di jakarta.

"Ini serius kedai kopi lo?" Tanya wanita yang memiliki rambut sebahu itu kepada pria yang berada di depannya.

"Lo gak lihat nama kedai kopinya apa?" Tanya pria itu balik kepada si wanita.

"Mexval coffee"

"Yaudah. Nama gua kan Mahaputra Alifandi Mexval" ujar pria tersebut sambil menyesap kopi yang baru saja tiba dihadapan mereka.

"Ya ampun alif. Ini keren banget. Gua suka. Suana klasiknya ketara banget. Bakal betah kalau lama-lama disini" Ujar wanita tersebut kepada pria yang tadi ia panggil alif.

"Oh iya key, lo pasti bakal lebih suka lagi lihat halaman belakangnya. Yuk ikut gua. Sekalian kita cerita-cerita disana aja" Ajak alif kepada teman wanitanya yang bernama key itu.

Ternyata apa yang alif ucapkan bukanlah isapan jempol semata. Pemandangan asri yang berada di perkarangan belakang tersebut dapat memberi ketenangan bagi siapapun yang berada di sana. Tempat duduk serta atap pelindungnya di lilit oleh tumbuhan menjalar yang jika dilihat akan sangat indah. Berbagai tumbuhan hijau juga meramaikan pekarangan tersebut.

"Sumpah lo parah banget gak kasih tau kita-kita kalau ada tempat sekeren ini. Anak-anak kalau tau pasti seneng banget" Ucap key masih tetap memerhatikan sekelilingnya.

"Haha.. kitakan baru dekat belakangan ini doang. Oh iya kalau di fikir-fikir semua temen gua dan semua temen lo tajir-tajir semua ya? Haha" Ucap alif sambil mengingat-ngingat semua temannya.

"Mungkin kebetulan aja. Lagian gua dan yang lainnya gak mentingin tajir enggaknya harta seseorang. Yang kita pentingin itu tajir enggaknya hati seseorang. Kalau hati seseorang itu miskin. Sorry aja kita gak bakal mau temenan sama dia walaupun kekayaannya selangit" Ucap key dengan tegas sambil berjalan menuju bangku yang terbuat dari kayu tersebut.

"Itu makanya kita-kita mau dekat sama kalian. Luar kalian aja yang sok banget tapi dalemnya? Lembek banget hahha.." Ucap alif sambil tertawa mengikuti langkah key menuju sebuah tempat duduk "Kalau kalian udah kasihan banget sama orang. Pasti kalian patungan buat bantu orang itu. Dan anehnya kalian gak ada sama sekali ngasih tau orang itu kalau kalian yang bantu dia" Lanjut alif dengan panjang lebar.

"Kok lo tau? Ngaku lo tau dari mana? Ah gak asik deh kalau kaya gini!" Protes key entah kepada siapapun itu yang memberitahu prihal tersebut.

"Gua tau dari malvin dan lo pasti tau dong malvin tau dari mana?"

"Pasti dari vanya kutupret. Kalau sama malvin kenapa ya dia gak bisa ngerahasiain apapun? Dasar cinta! Gak kenal sama yang namanya rahasia" Ujar key menebak dalang dibalik semuanya.

"Kenapa disaat orang-orang memuja cinta. Gua malah memaki yang namanya cinta?" Tanya alif sambil duduk dibangku yang telah mereka tuju tadi.

"Karna rasa sakit lo di hati udah menghipnotis fikiran lo untuk gak percaya lagi sama yang namanya cinta" Jawab key sambil mengikuti alif untuk duduk didekatnya.

"Lo pernah jatuh cinta?"

"Pernah. Sekarang gua lagi jatuh cinta"

"Sama siapa? Gua kenal gak orangnya?" Tanya alif semakin penasaran dengan sosok yang sedang dicintai sahabat barunya itu.

"Someone. Lo pasti kenal orangnya" Jawab key masih dengan merahasiakan identitas sang penakluk hatinya.

"Gua jadi penasaran"

"Jangan penasaran sama percintaan orang lain. Penasaran sana sama percintaan lo sendiri"

"Kan udah gua bilang kalau gua gak percaya lagi sama yang namanya cinta"

"Dan gua juga udah pernah bilang kalau lo itu bener-bener lagi kacau"

"Terus lo ada saran gimana caranya memperbaiki kekacauan gua?"

"Karna lo lagi kacau. Lo harus diperbaiki. Pakai cinta"

"Ck. Cinta"

"Lif. Lo boleh aja gak percaya sama yang namanya cinta. Tapi apa harus lo mainin perasaan semua wanita?" Tanya key dengan ekspresi yang seakan ingin mendapat penjelasan saat itu juga.

"Lo bahkan lebih brengsek dari mantan lo itu. Dia ngebuat satu hati pria patah. Tapi lo? Ngebuat hati belasan wanita patah. Lantas mana yang lebih brengsek. Lo atau dia? Sambung key lagi dengan menggebu-gebu sedangkan alif hanya mampu terdiam mendengar perkataan dari key. Dia seakan sadar bahwa apa yang ia lakukan untuk menutupi rasa sakitnya selama ini sudah kelewatan.

"Jangan tutupi rasa sakit lo dengan menumbuhkan rasa sakit seseorang" Ujar key lagi untuk menutup pembicaraan mereka saat itu juga karna ia tau alif yang sedari tadi hanya mampu terdiam dan saat ini tengah bergelut dengan hati dan fikirannya sendiri.









Makasih udah baca TPO STORY 😊
Yan tetap nungguin notifikasi like dan comment (Vomment) dari kamu yaa💕

The Part OfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang