Part 6 : Lo Lagi Kacau

2.4K 133 8
                                    

Dahulu kau adalah bidadari dengan pancaran paling indah yang pernah kulihat namun sekarang kau adalah bidadari dengan pancaran paling gelap yang pernah ku kenang.






Kini di depan sebuah rumah mewah bercat kuning emas berdiri seorang pria dengan gelisa seakan menanti sesuatu yang sangat penting baginya.

"Key lo lama banget sih. Buruan. Entar mereka lama nunggunya" teriak pria tersebut dari luar rumah. Pria itu tepat berdiri di depan pintu bercat putih tersebut. Seakan sang empunya rumah tak mengizinkannya masuk.

"Iya bentar kenapa sih lif. Lo udah minta tolong ngatur pula. Gak tau diri banget" cerca wanita bernama key tersebut kepada pria yang sedari tadi mengubernya untuk segera bergegas.

Pria itu berdecak kesal dan pasrah kembali menunggu sampai sekitar 15 menit. Setelah acara menunggu yang membuat pria bernama alif itu jengkel kini pintu rumah terbuka menampilkan seorang wanita yang kini tampak berbeda dari biasanya.

Key yang melihat tingkah alif memutar bola matanya dengan malas "Lo ngapain bengong. Udah yuk nanti mereka lama nunggunya" ujar key membalikkan ucapan alif sebelumnya sambil berjalan dengan santai. Alif yang mendengar perkataan key kembali jengkel dan bergegas mendahului key kedalam mobil zenvo st1 miliknya.

Sesampainya didalam mobil mereka langsung berangkat menuju rumah alif. Hanya beberapa detik saja keheningan tercipta didalam mobil tersebut karena key yang tidak tahan ingin menyampaikan rasa kagumnya terhadap mobil milik alif.

"Sumpah lif. Gua gak nyangka lo bisa dapetin mobil ini" ujar key dengan ekspresi yang masih mengagumi setiap bagian yang ada di dalam mobil tersebut.

"Ini bukan punya gua. Ini punya bokap gua"

"Tapi lif. Gua tau banget kalau mobil ini cuman di produksi tiga buah doang dan pemesannya itu gak ada satupun dari indonesia" ucap key kepada alif yang masih saja fokus menyetir mobil miliknya.

"Dulu bokap gua menang tender yang cukup besar trus dia dikasih mobil ini sebagai hadiah dari rekan bisnisnya" key menganggukankan kepalanya namun sedikit mengkerutkan dahinya. Dia bingung orang gila mana yang mau memberikan mobil seharga 16 m lebih. Alif yang melihat itu melanjutkan perkataannya kembali "kalau bokap sampe gak menangi tuh tender, bisa di pastikan perusahaan tempat kerja bokap gua saat itu bakalan bangkrut".

Kini key mengerti. Siapa yang gak akan memberikan segalanya jika itu menyangkut keberlangsungan perusahaannya. Key memandang alif cukup lama seolah ia sedang menerawang kedalam mata alif. Alif yang risih ditatap seperti itu akhirnya tidak tahan untuk mengeluarkan suaranya.

"Lo apaan sih? Ngapain liatin gua kayak gitu? Stop liatin gua. Entar lo jatuh cinta sama gua kan berabe jadinya"

"Gua pernah denger dari anak-anak kalau lo gak pernah serius sama cewek. Lo selalu mainin perasaan mereka"

"Gua gak percaya cinta"

"Kenapa?"

"Entahlah, sejak patah hati gua gak pernah lagi percaya sama cinta. Bagi gua cinta gak lebih dari sekedar menumpuk harapan lalu dicampakkan gitu aja"

"Lo lagi kacau" ucap key secara tiba-tiba setelah menatap mata alif cukup lama.

Alif yang bingung akan pernyataan key akhirnya membuka suaranya "maksud lo?"

"Dari mata lo gua tau lo lagi kacau" ucap key dengan pandangan kedepan. Menatap lurus jalanan yang kebanyakan diterangi oleh lampu jalanan berwarna kuning.

Alif hanya diam. Berusaha fokus kepada jalanan dan mengabaikan perkataan key.

"Karena mata adalah jendela hati seseorang yang paling jujur" lanjutnya setelah melihat perubahan raut muka alif yang sedikit tegang.

The Part OfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang