1. Join

2.6K 27 0
                                    

Soundtrack > I Don't Wanna Live Forever - ZAYN, Taylor Swift

Cerita kedua gue guys..
Semoga kalian pada suka dengan cerita ini

~Selamat Membaca Guys~

---

Rumah.
San Fransisco.
Pukul 13.00 PM.

"tapi aku tidak pernah mencontek ibu." ucap maxime mencoba membela.

"sudah!! Kamu tak usah mengelak, jelas-jelas tadi di sekolah guru kamu bilang kalau kamu mencontek selama ulangan max." balas clarisa mencoba memastikan kebenaran guru mengucapkan bahwa maxime mencontek pas ulangan.

"Itu bohong bu, sebenarnya aku tak mencontek. Waktu itu aku hanya melihat-lihat laci di mejaku yg kosong, kemudian guru pengawas mendekatiku. Sekejap aku kaget bu, tapi setelah pengawas itu ngecek, tiba-tiba sudah ada buku pelajaran bu." ucap maxime mencoba menjelaskan kejadian waktu ulangan beberapa hari yg lalu.

Hari ini memang sedang terjadi keributan di rumah maxime. Sehabis ibunya 'clarisa' mengambil raport di sekolahnya. Maxime di tuduh mencontek saat ulangan, hal itu pun di adukan oleh ibunya tadi di sekolah.

Padahal maxime tak pernah mencontek. Mungkin ada temannya yg tidak menyukai maxime, jadi ia meletakkan buku pelajaran di bawah meja maxime.

"Udahlah dek, kamu tak perlu mengelak begitu. Memang kenyataannya kamu mencontek bukan?" ucap kakak perempuannya sambil berdiri di pintu kamar maxime.

"Kakak tak tau apa-apa tentang masalah ini. Lebih baik kakak diam." seru maxime menunjuk jarinya ke arah kakaknya.

"Kamu ini!!! Di kasih tau sama kakak kamu kok jawabnya malah kaya gitu??!!!" bentak clarisa yg mencoba ingin menampar maxime dengan tangan kanannya.

"Ibu mau apa??? Silahkan kalau ibu mau menamparku, aku ikhlas kok. Memang di dunia ini tak ada yg bisa mengertiku sama sekali kecuali ayah." seru maxime berdiri dari ranjangnya.

Clarisa dan kakak Maxime pun hanya bisa menatap satu sama lain. Kemudian kakaknya pun pergi dengan masih memainkan hp yg sejak tadi di genggamnya tersebut.

"Terserah kamu max! Ibu lelah menasehati kamu terus." ucap clarisa menyusul kepergian anak pertamanya dari kamar maxime.

Maxime pun menutup pintu kamarnya dengan dikunci. Lalu berbaring di kasurnya dengan perasaan marah dan kesal.

'Kenapa keluargaku seperti ini? Kenapa hanya kakak yg selalu di puji oleh ayah dan ibu? Kenapa aku tak pernah seperti kakak?' batin maxime dalam hati.

Maxime kini duduk di kelas 8 Junior High School atau lebih di kenal SMP. Kakaknya duduk di kelas 9 SMP. Maxime dan kakaknya hanya selisih 1 tahun.

Hari ini adalah hari penerimaan raport. Dimana semua orang tua murid mengambil sebuah buku berisi hasil belajar anak mereka selama setahun ini.

Maxime naik ke kelas 8 dengan nilai jelek, karena ketahuan mencontek saat ulangan. Padahal ia tak pernah mencontek, mungkin itu ulah jail temannya yg ketakutan atau jail terhadap maxime.

'Bagaimana kalau nanti malam aku kabur dari rumah. Daripada aku disini tak bahagia. Oke!!! Nanti malam mulai merencanakannya.' kata maxime dalam hati yg sepertinya akan kabur dari rumahnya.

Malam pun datang.

"Mudah-mudahan semuanya tidak mengetahuiku malam ini." ucap maxime dengan lirih yg kini sudah berada di luar jendela kamarnya.

"Good bye my home." ucap maxime yg kemudian berlari menjauhi rumahnya sambil menggendong tasnya.

---

Cinta TerlarangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang