H

93 20 12
                                    

Vote + Coment = Update

Bangun, makan, dan tidur lagi setiap hari.
Biasanya orang yang hanya melakukan itu adalah orang yang malas dan mereka akan memiliki tubuh yang tidak sehat, tumpukan lemak akan membuat orang itu menjadi bertubuh gendut.

Tapi, tidak untuk seorang Sunday. Tubuhnya semakin lama semakin kurus, dan lebam semakin banyak mewarnai tubuh Sunday. Cuaca dingin diakhir tahun bisa saja membuatnya jatuh sakit, apalagi ditambah ia hanya tidur diatas tikar tipis.

Sudah hampir dua minggu Gudang itu menjadi kamar tidur nya, dan suara hewan yang biasa hidup ditempat tak terurus itu menjadi alaram untuk nya.

Tidak ada lagi yang bisa ia lakukan, pemberontakan yang ia lakukan sama sekali tidak berguna malah semakin membuat orang itu terus menghancurkannya.

Dan sekarang satu satunya tujuan hidup bagi Sunday, adalah kematin. Ia tidak lagi mengelak saat wanita yang bahkan ia tidak tau siapa, terus memukulinya. Ia tidak lagi memakan apa yang perempuan itu berikan, Sunday membuangnya.

Tepat di malam natal nanti ia ingin membuat harapan malam itu menjadi melam kematiannya. Itu indah menurutnya, ia bisa bertemu Paman Min ki Dan Bibi Seoyun, setidaknya ia bisa melepas kerinduan diatas sana.

Wajah pucatnya semakin memperjelas tubuhnya sedang tidak baik sekarang. anak itu duduk memeluk kakinya sambil menyender dilemari lapuk yang ada disana

"Ibu... ibu... jangan datang..."

"aku ingin tidur... kau mengganggu tidurku"

"Malam natal nanti... aku akan kesana.... biarkan aku tidur dulu" Sunday merancau tidak jelas dari tadi, suara lirihnya mengganggu

Ckelek
Pintu ruangan itu terbuka, seseorang masuk kedalam dan menutup pintu itu lagi pelan

Sunday menenggelamkan wajahnya diantara kedua kakinya

"Hai... kau belum tidur? Ini sudah hampir jam satu" Wanita yang biasa datang untuk menyiksa Sunday itu berjalan santai ke arah Sunday

"Nenek Ryu akan datang besok, tidur lah sekarang... Jangan tampilkan wajah lesumu itu"

"Ayooo tidur" Wanita itu menbangunkan paksa Sunday

Kreat

Brak
Lemari tua itu jatuh, dan sialnya tubuh kecil itu tertimpa dibawahnya.
.
.
.
.
.
"Kakak tidak ada dirumah, kakak pergi"

"Aku tidak tau, Apa Nenek yang mengusirnya atau tidak. Kakak bersikap aneh setelah kembali dari rumah kakak"

Taehyung duduk melamun dihalte bus, anak bodoh itu seperti tidak merasakan cuaca dingin yang menyelimuti tubuhnya.

Ia terus memikirkan berulang kali ucapan Kwangji beberapa hari lalu.

Beberapa menit yang lalu Taehyung datang dan mendudukan bokongnya ke bangku halte, seperti mengulang yang dilakukan Sunday diawal pertemuan

Seperti Sunday yang datang dan duduk dihalte menunggu bus berhenti, mencari dan mengikutinya

"Kau tidak akan kembalikan kalau belum melihatku? Aku juga akan melakukan yang sama" batin Taehyung

Dan beberapa jam yang lalu Taehyung menghabiskan waktunya mendatangi tempat yang menurutnya mungkin saja Sunday berada disana.

Ia telah melakukan itu selama beberapa hari ini

"Apa mau mu hah? Dimana kau sekarang? Kenapa kau tidak juga turun dari busnya? Kau tidak salah naik bus kan?" Tanya Taehyung, ia mengepalkan kedua tangannya karna sekarang ia mulai merasa kedinginan

"Dasar bodoh kenapa kau tidak pulang hah? Kau tau kan cuaca tidak baik sekarang" Omelan dibarengi dengan Syal merah yang hanyat mengalung dileher Taehyung bodoh ini. Taehyung menengadahkan kepalanya melihat orang yang berbicara dengannya

Sunday disini dengan balutan dress putih polos dan rambut hitam lurusnya yang dibiarkan jatuh dan tongkat 'Satu, dua, tiga, tuk tuk' nya. Ia tersenyum lebar dan merenggangkan tangannya meminta pelukan

Tapi Taehyung, ia diam dengan mata yang membola ia meneliti orang didepannya

"Siapa kau?" Pertanyaan bodoh itu membuat Sunday tertawa keras

"Aku? Kau tidak ingat aku? Ooooh baiklah aku akan perkenalkan diriku. Aku Yoon Sunday" Tangannya mengulur pada Taehyung tapi Taehyung tetap tidak menyambutnya

"Kenapa kau disini? Kau bisa sakit jika disini. Pulang lah" Suruh Sunday meraih tangan Taehyung, Taehyung menatap tangan Sunday yang menggenggam tangannya

"Kau tidak ingin memelukku?" Tanya Sunday kembali merenggangkan tangannya membuka pelukan

Sunday menutar bola matanya malas, memasang wajah malas.

"Ooohhhh baiklah kau tidak mau memeluk ku?"

Ia duduk disamping Taehyung, menggoyangkan kakinya yang menggantung dan tersenyum lebar menatap Taehyung yang kini juga sedang melirik kearahnya

Sunday memalingkan pandangan nya kedepan tapi Taehyung masih memandangi nya

"Sedang apa kau disini. Pulanglah?"

"Cuaca tidak baik, nanti kau sakit. Dan Nenekmu akan menghukumku jika kau sakit"

"Jangan datang lagi kesini. Duduk disini hanya untuk menungguku. Aku tidak akan turun dari busnya. Jangan mencariku lagi bodoh."

"Seharusnya kau marah denganku, aku sudah berbohong padamu" Sunday tersenyum tipis

"Pulanglah. Bus ku datang" Sunday berdiri tanpa melihat pada Taehyung ia terus melangkah naik kebus kosong itu

Sunday duduk dipinggir dan melihat pada Taehyung, tangannya melambai bersama berjalan nya bus itu

Taehyung hanya diam, tubuhnya tumbang dihalte disaat khayalan bus itu menghilang

TBC Aja

Yoyoy Ara balek dengan Updatan yang kurang memuaskan. Maaf

Kalian mulai bosan dengan cerita ini kan tenang worknya mau gue tamatin biar iyess beberapa Chapter lagi ok

I  See You | KTH ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang