《10》Pertemuan

3.2K 434 307
                                    

"Ada monster! To-tolong, ada monster!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ada monster! To-tolong, ada monster!"

Situasi semakin ricuh. Mendengar kata "monster", para pengunjung yang berada dalam ruangan itu langsung berdesakan keluar untuk menyelamatkan diri. Tak ada lagi gaya anggun dan elegan ala bangsawan. Yang ada di pikiran mereka hanya satu, yaitu bagaimana caranya untuk menyelamatkan diri sendiri.

Xi terkekeh pelan melihat kekacauan itu. Alih-alih menolong gadis pelayan yang baru saja pingsan, ia lebih tertarik untuk memperlihatkan pria gemuk yang kesulitan berdiri karena beberapa kali terdorong oleh orang yang panik. Kepalanya yang bulat terlihat semakin mengilap saat seseorang tak sengaja menarik rambut palsunya. Sungguh menggelikan!

"Hei, apa yang kau lakukan!" jerit wanita yang Xi kenal sebagai penari utama tarian ular. Wanita itu jatuh tersungkur saat berusaha ikut keluar bersama orang-orang yang sedang panik. Pakaiannya yang memang "tak cukup" terlihat semakin mengenaskan karena robek di sana-sini.

"Kau tak apa?" Xi melepas lapisan luar pakaiannya lalu menyampirkannya di bahu wanita itu. Sang wanita mendongak, menatap Xi tanpa berkedip. Rona merah menghiasi wajah wanita itu. Ia tersipu. Dengan gerakan anggun wanita itupun mengulurkan tangannya kepada Xi.

Sedikit mengerutkan kening, Xi mengacuhkan uluran tangan wanita itu. "Wanita ini mau apa?"

Kesal dengan perlakuan Xi, wanita itu akhirnya bangkit sambil menghentak-hentakkan kakinya. "Kau! Kau tidak sopan sekali memperlakukan wanita secantik aku seperti ini!"

Belum sempat Xi membuka mulut, wanita itu langsung berlari menjauh.

"Hei, apa salahku? Bukannya dia seharusnya berterima kasih?" gumam Xi tak mengerti. Dia sudah berbaik hati memberikan pakaiannya pada wanita itu. Tapi kenapa masih juga disalahkan?

Kai yang berada di sampingnya hanya mendesah pelan. "Xi, apa kau benar-benar sudah mempunyai kekasih?"

Xi diam tak menjawab. Hanya ada rona merah di wajahnya.

"Siapa pun wanita itu, aku merasa prihatin padanya."

"Hei!"

Kai mengabaikan protesan Xi. Pemuda itu sibuk melepas rambut palsu dan menghapus riasan di wajahnya. Xi meringis kecewa. "Sayang sekali."

Tanpa mengindahkan tatapan kecewa Xi, Kai langsung melesat ke sumber kekacauan. Xi yang melihat hal itu hanya berdecak sebelum ikut menyusul.

Ah, tak bisakah kawannya itu menunggunya sebentar? Ia 'kan juga ingin melepas riasan kepala yang penuh dengan bunga-bunga di kepalanya itu. Jangan tanyakan siapa yang memasangkannya! Xi sama sekali tak mau mengingat ketika makhluk-ah bukan-ketika Nyonya Phanemom, dengan jemari tangannya yang mengerikan itu memasang secara paksa hiasan bunga di kepalanya. Xi memang tak diminta untuk memakai pakaian wanita ataupun berhias, tapi hanya dengan hiasan kepala itu saja, banyak para pria yang langsung bersiul kepadanya. Menyebalkan, bukan?

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 06, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

DAITYA: Awakening The Demon PrinceWhere stories live. Discover now