《8》Penyamaran 2

3.8K 514 165
                                    

"Sebenarnya ada satu cara lagi untuk menyelusup ke mansion seribu bunga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sebenarnya ada satu cara lagi untuk menyelusup ke mansion seribu bunga. Saat ini tempat itu sedang dibutuhkan banyak wanita cantik untuk melayani para tamu undangan. Mungkin kalian bisa mencobanya?"

"Xi, apa kau yakin ini tidak apa-apa?" tanya Kai ragu sambil melirik rekannya yang masih asyik berkutat dengan berbagai aksesoris wanita

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Xi, apa kau yakin ini tidak apa-apa?" tanya Kai ragu sambil melirik rekannya yang masih asyik berkutat dengan berbagai aksesoris wanita.

"Tenanglah, kau harus percaya pada kemampuanku," kata Xi bangga sambil meneliti pemerah pipi di tangannya.

"Ini untuk apa?" gumam Xi sambil mencolek-colek serbuk berwarna merah yang dipadatkan itu.

"Tapi, Xi...."

"Pssttt, sebentar lagi aku selesai. Kau diam saja, oke!"

Kai mengatupkan kembali mulutnya yang ingin protes. Untunglah empat kesatria yang menemani mereka sudah kembali ke kuil sambil membawa Husk dan Ben. Jika tidak, entah apa komentar yang akan mereka katakan setelah melihat hal nista ini.

"Selesai!"

Seorang pemuda kini telah disulap menjadi seorang wanita--setidaknya dari segi pakaian dan riasan wajahnya. Xi menatap puas hasil maha karyanya sambil tersenyum. Sementara Kai? Ia hanya berwajah datar setelah Xi mendandaninya seperti badut.

"Xi, apa tidak lebih baik jika kau saja yang--"

"Tidak, tidak, kau lebih cocok untuk misi kali ini, Kai," sanggah Xi sambil menggerak-gerakkan jari telunjuknya di depan wajah Kai. "Bukankah tadi kau bilang kalau aku tak boleh melakukan hal yang berbahaya? Jadi mana boleh aku menyamar seperti wanita? Lagi pula kau terlihat jauh lebih cantik daripada aku," kata Xi sambil terkikik geli.

Kai memutar bola matanya.

"Jauh lebih cantik? Astaga, ada apa dengan mata Xi?"

Enggan berdebat dengan rekannya yang satu ini, Kai lebih memilih untuk mengalah dan diam mengikuti keinginan Xi.

"Baiklah, sebaiknya kita segera berangkat ke mansion seribu bunga. Aku yakin, mereka pasti akan terpesona padamu," kata Xi riang.

Kai hanya bisa mendesah. Dengan nanar ia menatap pantulan wajahnya di cermin.

DAITYA: Awakening The Demon PrinceWhere stories live. Discover now