《5》Putri Aerith

3.4K 507 243
                                    

Seorang gadis cantik bersurai emas berjalan anggun menuju ruangan Raja Helios

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seorang gadis cantik bersurai emas berjalan anggun menuju ruangan Raja Helios. Manik amber-nya berkilau indah, membuat siapa pun takluk dalam pesonanya.

"Apa Ayahanda ada di dalam?"

Suara merdu bagai gema lonceng perak menyapa dua penjaga yang menatapnya tak berkedip. Gadis itu tersenyum tipis. Ini bukanlah kali pertama orang-orang terjerat dalam pesona kecantikannya sampai menjadi dungu.

Dalam kondisi normal, sudah tentu ia akan mendelik dan memberikan hadiah berupa dua puluh cambukan bagi siapa pun yang berlaku tak sopan padanya. Tapi tidak untuk kali ini. Ia sedang terburu-buru karena ada hal penting yang harus ia lakukan.

"Putri Aerith, saat ini Yang Mulia sedang kedatangan tamu penting. Beliau berpesan kalau tak boleh ada yang mengganggunya," kata salah satu penjaga sambil membungkuk hormat.

"Tamu penting? Siapa?"

Kedua penjaga itu saling bertukar pandang. "Kami tidak tahu, tapi sepertinya sangat penting."

"Sangat penting?" Gadis yang bernama Aerith itu berpikir sebentar. Siapa tamu penting itu? Biasanya sang Ayah tak pernah melarangnya untuk berkunjung walau sedang rapat istana sekalipun.

"Aku akan bertemu Ayahanda," ucap Aerith tak acuh sambil memegang gagang pintu--berusaha membukanya.

"Putri, jangan!"

Aerith mengerutkan keningnya. Berani sekali para penjaga ini! Ia jadi semakin penasaran, sebenarnya siapa tamu itu?

"Aerith? Sedang apa kau di sini?" Pintu terbuka. Seorang pria awal tiga puluhan muncul dari balik pintu.

"Kak Aland, kau juga sedang di sini? Aku ingin menemui Ayahanda," kata Aerith sambil memasang wajah paling manis yang biasa ia gunakan pada kakak sulungnya itu.

Aland mendesah lalu menggeleng pelan. "Ayah sedang sangat sibuk. Kau tak boleh mengganggunya. Kalau kau ada perlu sesuatu, nanti akan aku sampaikan," kata sang kakak lembut.

Putri cantik itu mengerucutkan bibirnya tak suka. "Tapi aku ingin bertemu Ayaaah," rengeknya dengan tampang memelas.

Pria itu tersenyum kecut. Jika sudah ada sesuatu yang diinginkan putri bungsu ini, maka ia tak akan berhenti sebelum mendapatkan apa yang ia inginkan.

"Apa ini menyangkut calon Light Knight itu? Jika iya, aku hanya ingin bilang kalau kondisi beliau sudah lebih baik," kata Aland dengan wajah malas. "Besok Kyle akan menjenguknya sebagai perwakilan kerajaan."

DAITYA: Awakening The Demon PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang