CHAPTER XX : A Supplementary Story; Cold On Spring Day

3.8K 463 128
                                    

This story pure from my imagination and just for my own pleasure.

-A Supplementary Story-

Dark Side; Cold On Spring Day

______________________

Suga Special Edition

_______________________

Semilir angin menggelitik kulit tubuhku, manikku pun terbuka. Langit biru yang perlahan berubah menjadi kuning; senja mulai datang. Aku terbangun dengan pakaian yang aku pakai saat aku akan pergi terakhir kali, pun aku tersenyum sendu.

Inilah pilihanku; mengalah untuk kehidupan Yoongi untuk menjadi lebih baik, aku telah merugikannya selama ini-tidak sepenuhnya memang. Tubuhku terasa dingin, padahal musim belum bergantiㅡmasih terasa sejuk dan hangat khas musim semi.

Aku perlahan berjalan, menghirup udara kebebasan yang ku inginkan. Kedua tanganku, aku rentangkan sambil menyentuh puluhan-bahkan ratusan ilalang yang menjulang tinggi, aku kembali tersenyum.

Salahkah jika aku merindukan Yoongi? Tidak, aku lebih merindukan-Jimin. Aku bercanda, tentu saja aku lebih merindukan Yoongi.

Sehari sebelum aku bersedia menghilang, aku berbincang dengan Yoongi dalam gelap-seperti biasa dalam kaca tebal di kamarnya, perbincangan yang berakhir dengan kekehan.

"Suga-memang apa nikmatnya darah? Itu menjijikan."

"Jadi, bagaimana rasanya-kencan dengan Jimin?"

"Jimin memang Good kisser, kau polos sekali sih."

"Kau memang gila Suga!"

Yoongi, ia patut untuk di lindungi; seperti bocah yang menggemaskan. Aku memang menjadi bayangannya selama ini, aku tidak ingin melukai siapapun termasuk dirinya-tapi aku tidak bisa menahan rasa hausku.

Aku terkadang iri padanya; kehidupannya yang di penuhi dengan kehangatan oleh orang sekitarnya. Aku tumbuh menjadi pribadi yang kuat, pun tumbuh karena rasa kesakitan Yoongi yang membuncah. Rasa ketakutan yang teramat menyiksanya selama ini, aku memang senang membunuh tapi aku takut untuk di sentuh.

Pertahanan diriku memang lebih kuat di banding Yoongi, itulah mengapa aku di buat olehnya; menjadi malaikat bersayap api.

Semua orang membenciku karena aku senang dengan darah, saat itu aku pernah berpura-pura menjadi Yoongi saat sekolah menengah. Saat itu aku jatuh dari sepedah yang ku naiki, seseorang datang menolongku. Lututku pun terluka dan mengeluarkan darah yang cukup banyak-dengan bodohnya aku menyentuh darah itu, menjilatnya dengan penuh nikmat.

Seorang pria tua itu membelalakan mata saat melihatnya sambil berteriak-kau gila, kau aneh. Pria itu berlari ketakutan, aku hanya terkekeh.

Tapi sejak saat itu, aku berpikir-Suga, mereka takut padamu. Semua orang membencimu, kau tak di butuhkan.

Seseorang yang biasa Yoongi panggil Seokjin-Hyung, selalu membawa dokter untuk memeriksa Yoongi secara rutin. Aku sengaja tak menunjukan diriku pada dokter itu.

-ia akan menghilang seiring waktu; mati.

Sebuah kalimat yang tak ingin ku dengar, aku ketakutan setengah mati mendengarnya. Aku bahkan pernah menangis saat itu, akhirnya aku berkomitmen untuk menjadi lebih kuat dan berwaspada ketika itu.

Sebuah pisau lipat menjadi sahabatku selama hidupku, aku selalu menyimpannya pada tempat yang bahkan Yoongi tak tahu-aku tidak akan mengatakannya, Yoongi akan marah nanti.

Dark sideWhere stories live. Discover now