CHAPTER 7. AWAL

4.3K 354 6
                                    

Cekrek
...
Satu Blitz kamera menerangi ke dalam toilet mereka saat ini, membuat Kevin dan Arni terlonjak kaget dan bangkit hingga akhirnya mereka mengetahui sebuah kebenaran, ternyata yang mendorong pintu bilik toilet secara tiba-tiba adalah lelaki yang juga memotret mereka berdua.
Kevin langsung merampas ponsel lelaki yg bername tag PRASETYA NOVAN tersebut dan menarik kerah bajunya, hingga Prass terdorong ke westafall.

"Loe ngapain HAH!!!!!" Wajah Kevin yang memantul dari cermin di depannya, memperlihatkan garis rahang yang tegas dan sempurna.

"Oyy uhuk! Uhuk!! s
Santai bro,, lanjutin aja. Biasa kok main-main sama cewek" Meski mendapatkan tekanan dari Kevin, lelaki tersebut tetap tersenyum dengan santai dan menepuk bahu Kevin.

"Semua ga sama kayak lo!!" Ekspresi Kevin berubah menjadi sangat mengerikan dengan tatapan setajam laser, jika Kevin manusia super hero mungkin tatapan itu seperti menembus ruang dosa si penatap hingga mengubahnya menjadi abu dan hangus dalam seketika. Tanpa menunggu jawaban dari Prass, Kevin secara langsung membabi buta dengan memukul Prass tanpa ampun

"LO! Berengsek!!" Teriak Kevin

Bugh-

Bugh-

Bugh-

Kevin meninju habis Pras dengan kesetanan, Pras pun melawan dengan balik meninju Kevin, namun karena tenaga Kevin di atas normal, Pras pun tersungkur sedangkan Arni yang mulai bangkit dan menyadari jalan ceritanya memekik kaget.

"Kevin Cukup!! Vin!" Arni menghalagi Kevin dan membantu Pras untuk berdiri. Arni tahu niat Pras jahat, tapi hati nuraninya masih menguasai dan kalaupun berita yg tidak-tidak itu di sebarkan

'toh semuanya ga nyata'

"Kalau loe masih mau hidup dan ponsel loe balik. Temui gue besok jam 7 malam di Black Street Arena" ucap Kevin mengintimidasi dan ia menyeret Arni keluar dari toilet menuju UKS. Arni awalnya ingin melepaskan tarikan Kevin, namun melihat profil samping Kevin yang terlihat mengerikan dengan darah di mulut dan pelipisnya membuat Arni memegang dadanya untuk bersabar dan mengikuti dengan pasrah makhluk brandal di depannya tersebut.

Di perjalanan Arni dan Kevin dihadang oleh Dika sang Ketua MPK yang diketahui sangat bersaing dengan Arni.

"Loe napa Tarik-tarik Arni!" ucap Dika sambil melipat tangannya di atas dada.

"Eh Dika," Arni tersenyum kikuk dan berusaha melepaskan cengkraman Kevin, bukan karena dia takut Dika cemburu, namun sekarang banyak orang yang memperhatikan mereka bertiga, layaknya sebuah drama cinta remaja yang berkisah dari cinta segitiga.

"Ikut gue Ar, ada yang mau di omongin" Dika menarik lengan kiri Arni yang tidak dipegang Kevin dan hampir menyeret Arni, namun ternyata cengkraman Kevin lebih erat daripada tarikan Dika, hingga akhirnya mereka berdua saling tatap dengan mata dingin masing-masing.

"Arni ikut gue!" Kevin berucap dengan nada yang datar dan dingin. Momentum suhu tubuhnya membuat siswa-siswi yang melihat menjadi bergidik ngeri, namun membuat para siswi terpesona juga akan keduanya.

"Loe Siapa?" tanya Dika sambil menatap nyalang Kevin dan memprovokasi Kevin lewat hinaan di matanya.

"Arni milik gue!" Dika mendorong dada Kevin dengan kasar.

"No! Arni milik gue!" Kevin semakin menampilkan wajah datar dan semakin mencengkram erat pergelangan Arni.

Arni yang mulai jengah melihat adegan sinetron di hadapannya itu langsung menengahi perdebatan mereka.

"Emm, maaf ya ! Gue disini bukan milik siapa-siapa!! Gue masih milik tuhan sama ibu bapak gue kok" Arni Cengengesan kikuk, karena sebenarnya dia juga takut akan amukan dari kedua remaja keras kepala di depannya itu.

My Lovely BRANDAL BOY (COMPLETE)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang