CH 11 : Let Us Show You What Love is Like

788 119 6
                                    

Minggu pagi di rumah Mingyu.



“Yak! Bukankah kita kesini untuk belajar?!" omel Jihoon yang berkacak pinggang sambil menatap ketiga temannya yang sibuk menonton anime dari laptop Mingyu.

Emosi Jihoon memuncak, ia sudah lelah karena terus diabaikan. Diabaikan mungkin tidak sebegini menyebalkannya, akan tetapi fakta bahwa ketiga temannya yang lupa tujuan membuatnya geram. Tahu begini lebih baik ia tiduran saja di rumah, daripada membuang waktu di rumah Mingyu hanya untuk bermalas-malasan dengan kedok belajar kelompok.

Jika saja saat ini ia membawa gitar kesayangannya, mungkin kepala ketiga temannya itu tak akan selamat. Beruntung sekali mereka karena Jihoon tak membawa gitarnya, namun sebagai gantinya ia berjalan ke arah tiga manusia yang pandangannya terpaku pada monitor di depannya. Jihoon meregangkan kelima jari tangannya.


Ctakk

Ctakk


Ctakk

Jihoon menjitak kepala ketiga temannya keras sehingga membuat korbannya meringis kesakitan. Lelaki itu menyeringai penuh kemenangan. Well, siapa sangka kalau Lee Jihoon yang bertubuh mungil ini memiliki tenaga yang super? 

“Awww,”

“Aduhhh,”

“Yak!”

Ketiga temannya itu meringis sembari mengusap puncak kepala mereka. Jitakan Jihoon memang tidak main-main.

“Berhenti bermain-main dan belajar!”

“Apakah kemarin belum cukup kalian
membuang waktu di rumah Hoshi?!”

Ya, seperti yang telah dijadwalkan, mereka melakukan kegiatan rutin belajar bersama setiap hari Sabtu dan Minggu. Menurut kesepakatan yang di buat beberapa hari lalu memang seharusnya hari pertama kegiatan ini diadakan di rumah Mingyu, akan tetapi entah kenapa tiba-tiba saja Hoshi menawarkan diri sehingga mereka berempat sepakat untuk belajar di rumah Mingyu pada hari berikutnya.

Tetapi yang terjadi kemarin di rumah Hoshi bukanlah berdiskusi tentang pelajaran yang sulit atau mengerjakan tugas dari guru, yang mereka –kecuali Jihoon yang terus menggerutu dalam hatinya—lakukan adalah bermain game. Untung saja Jihoon belum memiliki niat untuk mencekik ketiga temannya yang sedang tertunduk saat ini.

“Ayo kita mulai belajar, terutama kau Mingyu. Bukankah kau ingin mengejar materi di semester sebelumnya?,” tanya Jihoon sambil menatap tajam namja bermarga Kim itu.

Mingyu bisa melihat Jihoon sedang serius dan tidak ingin bermain-main. Ia pun menganggukkan kepalanya samar. Diikuti kedua temannya yang mengeluarkan buku dan paket dari tas mereka. Di kamar Mingyu terdapat 2 buah meja belajar kecil, dan setiap meja hanya muat untuk 2 orang. Maka dari itu, mereka melakukan batu-gunting-kertas untuk menentukan pasangan belajar mereka.



Gunting

Batu

Gunting

Batu

“Baiklah, Wonwoo dengan Mingyu dan aku bersama Hoshi," hata Jihoon sambil menunjuk mereka berpasangan.

Jihoon dan Hoshi pun memulai kegiatan mereka, begitupula dengan Wonwoo yang mengajari Mingyu satu persatu materi dari awal. Selama belajar, Wonwoo menatap kagum lelaki di hadapannya yang dengan mudah memahami materi yang disampaikan Wonwoo. Ia dibuat tercengang dengan kemampuan mengingat dan memahami yang dimiliki Mingyu. Hanya dengan kesempatan ini saja Wonwoo sudah bisa menyimpulkan kalau Mingyu itu jenius.

Next to You ☆ MeanieHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin