Part 11

11 3 0
                                    

Rintikan hujan di saat bel pulang berbunyi memang menjadi hal yang menyebalkan bagi mereka yang tidak suka berlama-lama di sekolah.  Mereka pastinya ingin segera dijemput dan pulang ke rumah lalu tidur dengan pulas disertai rintikan hujan sebagai musik tidurnya. Melody berjalan menyelusuri koridor yang sudah sepi. Rata-rata mereka menerobos hujan supaya bisa cepat sampai di rumah. Ada juga yang nebeng pada teman-temannya yang membawa mobil. Ketiga temannya sudah pulang sedari tadi.  Sebenarnya tadi melody ditawarkan pulang oleh Aya sebab Aya membawa mobil, tapi Melody menolak sebab Reno sudah berjanji padanya akan menjemputnya hari ini.

Melody memutuskan berdiri disalah satu koridor yang dekat dengan kelas Nathan. Kelas sudah sepi dan Melody yakin Nathan sudah pulang. Melody mengembuskan nafasnya pelan, Melody bersyukur kalo Nathan sudah pulang jadi ia tidak perlu berpapasan dengan Nathan yang membuat Melody harus memutar kenangan dulunya bersama cowok tersebut.

Melody mengulurkan telapak tangan kanannya hingga terkena rintikan hujan yang terasa dingin membasahi telapak tangannya dengan Senyum yang terukir dibibir mungilnya.

Nathan berjalan dikoridor dengan earphone ditelinganya hingga matanya melihat  seorang gadis yang belum pulang padahal hari sudah pukul empat sore. Biasanya gadis seumurannya akan segera pulang ke rumah dan menikmati sinetron atau tidur apalagi suasananya sangat mendukung.  Tapi itu tidak terjadi pada gadis yang  berdiri disana. Ia malah mengulurkan telapak tangannya menikmati setiap rintikan hujan dengan senyum yang terukir.

Laki-laki tersebut memilih mendekat tidak begitu dekat sebenarnya. Hanya berdiri disamping gadis tersebut dan memerhatikannya dari jarak  yang lumayan dekat sudah membuat hatinya dingin. Damai rasanya melihat gadis tersebut bisa tersenyum kembali tapi bukan karenannya ia tersenyum. Laki-laki tersebut merasa iri dengan rintikan hujan yang bisa membuat gadis yang disampingnya tersebut tersenyum karna rintikan hujan.

Gadis tersebut melangkahkan kakinya menuju lapangan yang jaraknya tidak jauh ia berdiri sekarang. sosok mata yang melihat gadis tersebut yang mengarahkan kakinya menuju lapangan yang sedang terjadi hujan hanya menggeleng kepalanya. Gadis tersebut apa tidak takut sakit apabila terkena rintikan hujan yang cukup deras? Gadis aneh. Laki-laki tersebut mencopot earphone pada telinganya lalu memasukannya pada saku celananya. Ia melepaskan jaket yang ia gunakan berwarna abu-abu yang melekat pada tubuhnya dan mendekat pada gadis yang sedang menikmati rintikan hujan ia tidak peduli bila bajunya basah karna hujan asal gadis tersebut tidak sakit.

Gadis tersebut mendongkakan kepalanya saat melihat ada sebuah jaket yang menutupi kepalanya agar tidak terkena hujan. Gadis tersebut menoleh ke samping matanya tidak mampuh berkedip apa yang sekarang diliatnya. Ia meneguk air ludahnya begitu sulit, apa yang ia lihatnya sungguh tak percaya?.

"Lo...Lo Ngapain disini?". Ucap gadis tersebut dengan tatapan yang tak percaya.

Laki-laki tersebut bukannya menjawab malah membawa gadis tersebut kepinggir lapangan agar tidak terkena derasnya rintikan hujan. Ia menurunkan jaket yang ia gunakan untuk menutupi kepala gadis tersebut lalu memakaikannya pada tubuh gadis tersebut yang sedikit kedinginan.

"Lain kali jangan ngelakuin hal aneh". Gadis tersebut hanya menatapnya dengan tatapan sendu.

Laki-laki tersebut melangkahkan kakinya pergi dengan keadaan basah kuyup. Gadis tersebut hanya menatapnya dengan tatapan bingung dan tak percaya bahwa laki-laki itu sekarang peduli padanya?.

(*)

" Ya ampunn dekk lo abis kejeburr dimana". Ucap Reno heboh saat Melody masuk kedalam mobil dengan keadaan basah kuyup.

"Lo gak liat apa kalo tadi hujan gede". Protes Melody  mengusap wajahnya yang terkena air hujan.

" Kaya anak kecil aja kerjaannya maen hujan-hujanan". Pekik Reno dengan tatapan fokus pada jalan.

HopeWhere stories live. Discover now