Part 8

28 6 7
                                    

Nathan menunggu dihalaman rumah Melody, dengan penampilan baju seragam yang tidak dimasukan. Ia menunggu gadis itu untuk keluar tapi sejak sedari tadi gadis tersebut tak kunjung keluar, Nathan mengurungkan niatnya untuk masuk kedalam rumah Melody dan berniat untuk mengirimkan sebuah messeger kepada Melody.

Senyum Nathan mengembang ketika  suara pintu terbuka menampakan seorang gadis dengan seulas senyuman dibibirnya, Nathan menyukai gadis tersebut saat ia tersenyum. Gadis tersebut menghampiri Nathan yang sejak sedari tadi menunggunya cukup lama.

"Maafnya nunggu lama". Nathan mengangguk berarti ia paham.

" iya gak apa-apa kok, ayo cepetan naik". Melody mengangguk lalu menaiki motor Nathan.

Selama diperjalanan hanya rasa canggung diantara mereka berdua. Jujur, Melody sangat menyukai saat dirinya bersama Nathan ingin rasanya ia memeluk Nathan, tapi Melody sadar ia hanya sebatas mantan kekasih untuk Nathan tidak lebih.

Diam-diam Nathan memperhatikan Melody dari kaca spionnya, betapa senangnya ia bisa bersama Melody. Seulas senyuman terpapang jelas diraut wajah Melody.

Melody menyadari bahwa sedari tadi diam-diam ada yang memperhatikannya, ternyata bener Nathan memperhatikannya lewat kaca spion motornya, membuat Melody jadi salah tingkah.

"Gue tau, gue cantik jangan diliatin gitu". Nathan terkekeh pelan.

" siapa yang liatin lo? Jangan geer"

"Nyebelin lo". Ucap Melody memukul bahu Nathan.

Motor Nathan memasuki area parkiran, disana juga terdapat Rava yang baru datang. Melody turun dari atas motor Nathan. Melody memikirkan apa yang sekarang berada diotaknya dan pikirannya. apakah Rava bakal marah kepadanya?apakah Rava bakal menjauhinya karna ia bersama Nathan?Apakah Rava cemburu saat ia bersama Nathan? Pertanyaan itu mulai terngiang-ngiang dipikiran Melody tapi ia tak mau ambil pusing bahwa ia bersama Rava hanya sebatas sahabat, jadi untuk apa Rava cemburu saat ia bersama Nathan.

" Nat makasihnya". Nathan mengangguk dengan senyuman.

"Sama-sama Dy"

Rava berniat untuk melangkahkan kakinya terlebih dahulu, karna tidak ingin melihat gadis yang ia cintainya dari dulu bersama mantannya  yang jelas-jelas sudah meninggalkannya begitu saja. Hanya membuat hatinya sakit saat melihat Melody bersama Nathan.

Melody berbalik arah mencari Rava tapi yang ia dapatkan hanya motornya berarti otomatis cowok tersebut telah pergi.

"Cari siapa Dy?". Melody menoleh ke arah Nathan yang kini berada dihadapannya.

"Bukan siapa-siapa". Balas Melody berbohong.

"Ywdhh gue anterin kekelasnya". Melody mengangguk arti setuju

(*)

Melody memasuki kelas dengan raut wajah ditekuk, entah apa yang sekarang menggangu pikirannya saat ini.

" muka lo udah ditekuk aja pagi-pagi gini kaya cucian belum kering". Ucap Aya yang kini  duduk disampingnya.

Melody menatap Aya, lalu kembali fokus pada lamunannya.

"Melody kenapa?". Ucap Vina yang baru datang.

Aya mengangkat bahunya arti tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Melody?.

"Bella mana belum dateng?". Tanya Aya pada Vina.

" gak tau gue ge, mentang-mentang jarak  rumahnya sama sekolahnya gak jauh jadi dia sering berangkat siang ". Aya mengangguk.

" Dy coba cerita sama kita, jangan nutupin sendirian aja". Ucap Aya kembali ke topik.

"Iya Dy, gak enak tau". Sambung Vina.

HopeWhere stories live. Discover now