DELAPAN BELAS

2K 130 20
                                    

"Jika diibaratkan, kita seperti simbiosis komensalisme. Memang hanya kamu yang diuntungkan, tapi aku tidak merasa dirugikan karena hubungannya sama kamu."

****

6:20 PM

"Ma?"

"Kenapa sayang?" terdengar sahutan dari arah ruang makan.

"Mega mau bawa bekel, boleh?"

Lita terkekeh kecil, "Kamu kenapa tiba-tiba mau bawa bekel?"

"Males Ma kalo istirahat ke kantin, rame." ujar Mega sembari membuka kotak bekal.

"Yaudah, tapi siapin sendiri."

"Yah, Ma," Mega mencebikkan bibirnya sebal.

"Masa harus Mama terus. Udah cepet, Mama tunggu di depan."

Masih dengan bibir yang ditekuk, Mega mengemas bekal untuknya hari ini --sebenarnya untuk dia dan Ditya.

Mega berjalan perlahan menuju halaman rumahnya yang terbilang cukup luas. Ia mendapati mobilnya sudah tidak ada di garasi.

"Kok gak ada," ia mulai mengitari halaman rumah. "Mama!"

"Apasih teriak-teriak gitu, udah kayak di hutan aja."

"Mama kenapa gak bilang sih kalo di depan gerbang?"

"Ya habis kamu lama, tadinya mau Mama tinggal malah," Lita hanya geleng kepala melihat tingkah anaknya ini. "Yaudah cepet, beneran ditinggal nih."

Mega segera masuk kedalam mobil takut-takut beneran ditinggal oleh Mamanya. Apalagi Mamanya jika bicara sesuatu betulan dilakuin.

"Oh iya, nanti kamu pulang kayak biasa, kan?" tanya Lita memecah keheningan.

"Nanti gak usah di jemput deh, Ma."

"Lho, kok gitu?"

"Nanti aku kan ada kelas tambahan," ucapnya seraya mengambil ponselnya.

"Bener ya gak di jemput?"

"Iya, Ma. Lagian Mega udah gede kali bisa pulang sendiri, gak akan nyasar."

"Tapi dulu Mama telat jemput sebentar aja kamu udah kebingan di jalan kan."

Mega memutar otaknya, mencoba mengingat kejadian apa yang dikatakan Mamanya.

"Ya ampun, Ma, itu kan dulu banget pas aku SMP."

"Tapi kamu nyasar, kan?"

Mega menghembuskan napasnya, "Itu kan waktu kita baru pindah, jadi aku gak tau jalan."

"Udah tau gak tau jalan, kenapa masih nekat pulang?" Kini Lita semakin gencar untuk melancarkan aksinya.

"Tapi kan--" Mega menggantungkan ucapannya. "Iya deh Mama menang sekarang."

Lita tertawa lepas, "Oke berarti nanti--"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Don't Call Me Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang