SEPULUH

4.4K 275 21
                                    

Karena kelas 9 lagi TO dan author libur, updatenya sekarang aja deh ya ehee. Selamat membaca :))

****

Suasana SMA Harapan Nusantara sangat ramai karena bertepatan dengan waktu pulang sekolah. Ditambah lagi dengan suara-suara teriakan di sepanjang koridor sekolah.

"Anjirr Mega jalan sama Arya"
"Gila si Mega, kemarin Ditya sekarang Arya"
"Semuanya aja diembat dia"
"Gue kalo jadi Mega bahagia setengah mati duh"

Dan masih banyak teriakan teriakan lainnya.

"Ada apaan sih rame banget?" tanya Kevin bingung

"Ga tau gue juga, kan gue daritadi bareng sama lo" jawab Dimas polos

Saat mereka berjalan melewati koridor, seseorang berkata "Dit kok ga bareng Mega?ditikung ya sama Arya?" tanya orang itu sarkastik

Ditya tak mengerti apa yang dimaksud orang itu, ditambah dengan teriakan murid satu sekolah yang membawa-bawa namanya.

Maksudnya apaan sih-batin Ditya

"Oh lo belum tau?Mega kan jalan bareng Arya" kata orang itu

"Terus?" tanya Ditya dengan nada sedatar mungkin

"Lo ga cemburu?" tanya orang itu lagi

Ditya menggeleng ragu.

"Kok lo ragu gitu Dit?lo cemburu?" tanya Davin penuh selidik

"Ga" elak Ditya

Ga mungkin gue cemburu-Ditya membatin meyakinkan dirinya

"Yakin nih ga cemburu?" Davin bertanya lagi

"Ga" ucap Ditya penuh penekanan

Ditya merasa malas dengan suasana seperti ini. Ia langsung berjalan meninggalkan ketiga temannya.

"Dit tungguin napa" Dimas berusaha mensejajarkan langkahnya dengan langkah kaki Ditya

"Kita bercanda Dit, santai aja. Kalo lo cemburu juga gapapa kok" kata Kevin dengan nada biasa

"Apaan sih" jawab Ditya malas

"Kalo lo ga cemburu, ga mungkin lo tadi ragu" Davin tersenyum miring

"Lo kenapa dah Vin?biarin aja napa kalo si Adit naksir Mega, kok lo jadi ribet" Kevin kesal terhadap Davin

"Lo suka Mega?" tanya Davin to the point

"Ga" Ditya mengelak lagi

"Ya mungkin lo sekarang ga suka dia, tapi nanti?besok?atau bahkan sore nanti, lo bisa aja suka dia. Ga ada yang tau jalan hidup kita gimana kedepannya"

Hening. Tak ada suara sedikitpun. Hingga Davin kembali membuka suara "Gue cuma mau ngasih saran aja, jangan lo sia-siain dia, kalo lo suka dia, lo perjuangin dia. Tapi kalo lo belum suka dia, lo cari ke hati lo yng paling tulus, apa lo suka dia atau engga"

Kevin dan Dimas temenung mendengarkan kata-kata sahabatnya itu.

"Ini Davin kan?" ucap Kevin sembari menabok pipi Davin

"Kesambet apa lo?" Ditya terkekeh

"Lo ngasih saran ke orang aja lancar, tapi lo sendiri masih jomblo" Dimas dengan entengnya berkata seperti itu, hingga membuat temannya tertawa lepas

"Anjir koreng marmut bisa bae ngomongnya" Kevin tertawa sangat kencang hingga membuat banyak pasang mata memperhatikannya

Davin menoyor kepala Kevin seraya berkata "malu-maluin aje lo bagong"

Don't Call Me Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang