BAB 16

28.5K 1.3K 12
                                    

Dihari pernikahan Nissa dan Zian...

" Kau sudah menemui Nissa?" tanya Zian pada Malik. Mereka saling menatap dan sekarang sedang berada dikamar hotel Zian.

Malik tertunduk, " Aku sudah mengatakannya, namun aku tidak kembali keesokan harinya.." jawabnya lemah. Alasan Malik takut datang keesokan harinya menagih jawaban Nissa adalah dia belum siap menerima penolakan Nissa atas cintanya.

Bukannya prihatain, Zian masih tersenyum, " Kau sudah melakukan hal yang memang sudah seharusnya kau lakukan, Malik.."

Malik mengangkat kepala. Berawal dari ruang konferensi, bertemu baru pertama kali lalu langsung menjadi sahabat, itulah yang dialami Zian dan Malik. Hubungan kedua mengalir begitu cepat, " Kaulah yang lebih pantas disampingnya. Aku menyerah!" Malik mengangkat kedua tangannya ke udara, " Kau.. jaga Nissa baik – baik.."

Hendak Malik berputar, Zian menghentikan langkah Malik, " Kau ingin bertukar tempat denganku?"

Mata Malik langsung terbelak, " Aku sudah menyiapkan semuanya. Kau sudah melakukan bagianmu, kini giliranku.." tambah Zian sambil tersenyum bahagia.

Malik masih terbelak dan mencerna kalimat yang ucapkan Zian, bertukar tempat dengan Zian?

******

Nidya keluar dari kamar Nissa dan bergegas menuruni tangga menuju tempat akd nikah dilakukan, ia tersenyum senang karena Zian nampaknya sudah duduk didepan penghulu, namun melihat ekspresi Ayah yang duduk didepan Zian membuat Nidya mendekat.

" Nidya.."

Langkah Nidya terhenti, ia mengenali suara itu lalu berbalik, " Zian?" tanya Nidya bingung, ia lalu menoleh pada pria yang duduk didepan penghulu. Semua keluarga berdiri, begitupun dengan Malik yang ada didepan penghulu.

" Malik.." geram Nidya menatap Malik yang sudah menoleh. " Apa – apaan ini?" tanya Nidya geram.

Aji langsung melangkan mendekati Nidya, " Kecilkan suaramu, Nidya!" bisik Aji.

Nidya langsung menoleh, " Apa kau mengetahuinya?" Aji diam saja, " Jawab aku Mas!"

" Maaf Nidya.." Zian angkat bicara, " Aku yang merencakan semuanya.."

Nidya tertawa hambar, " Bukannya kau mencintai adikku, Zian.. Kenapa kau mau menyerahkan tempat pada Malik.." Nidya mengucapkan nama Malik sembari menuding Malik.

" Aku mencintai Nissa, Nidya.." Malik angkat bicara.

Kepala Nidya langsung menoleh menatap Malik, " Kenapa baru sekarang? Kau ingin membuat keluargaku malu lagi?"

" Nidya!" tegur Wisnu, " Jaga ucapanmu!"

" Ayah tahu rencana Zian?"

" Ayah tidak tahu, tapi nak Zian sudah menceritakan semuanya tadi.."

" Rencana berubah begitu cepat.." Nidya mengomentari, " Asal Ayah tahu.. Malik lah yang membuat pertunangan Nissa dan Wira gagal.."

" Ayah tahu.. Malik sudah meminta maaf.."

" Kau hebat Malik.." tuding Nidya, ia melirik sekilas Zian, " Kau juga.. Kalian bekerjasama.."

" Aku ingin memperbaiki semuanya, Nidya.. Semua orang memberiku kesempatan, aku sangat beruntung.."

Semua anggota keluarga mendengarkan. Bahkan keluarga Malik terkejut mengetahui fakta bahwa anak laki – lakinya yang membuat keluarga Nissa malu dulu..

" Bagaimana jika aku tidak akan membiarkan pernikahan ini terjadi?" geram Nidya, mendengar penuturan Nidya Aji segera bertindak.

" Jangan lakukan itu. Apa kau ingin membuat keluargamu malu lagi?" Aji berusaha menasehati.

" Nidya, putriku.. Sudahlah sayang.. Jika memang Nissa dan Nak Malik saling mencintai. Ibu dan Ayahnya tidak bisa berbuat apa – apa. Nak Zian juga sudah menceritakan semuanya.." Ayu menimpali.
" Nidya.." bisik Aji dibelakang Nidya. " Sudahlah.."

" Terserah kalian.." Nidya langsung berbalik melangkah menjauh.

Semua orang nampak sedih lalu Aji berbicara, " Biar Aji yang berbicara dengan Nidya.."

" Tolong, Teman.." ucap Zian.

" Tolong Nak Aji.." ucap Wisnu dengan wajah penuh harapan.

Aji hanya mengangguk lalu mengejar Nidya.

Ayu menghela nafas, " Mulai saja akadnya, biar Ibu yang menemani Nissa didalam.." ucap Ayu pada Malik.

" Terimakasih, Ibu.."

Ayu tersenyum senang, ia mengusap lembut pipi Malik, " Jaga Nissa, jangan biarkan Nissa menangis Nak Malik.."

" Malik berjanji.."

Ayu tersenyum bahagia sebelum meninggalkan tempat akad dan menuju kamar Nissa.

******

Acara sakral itupun dimulai. Zian duduk tidak jauh dari tempat Malik. Ia menahan tangis haru saat Malik dengan lancar melafalkan ucapan yang seharusnya ia ucapkan. Zian tidak akan menyesali semua keputusannya. Ia sudah bertekad untuk memberikan sesuatu hal yang membahagiakan bagi orang yang ia cintai.

Tanpa memilikimu, akupun bisa bahagia melihatmu bahagia.

Dadanya sesak menahan perasaan yang membuncah, Zian sungguh sudah melakukan hal yang tidak pernah ia pikirakan atau bayangkan sebelumnya.

Jatuh cinta. Lalu merelakan cintanya dimiliki orang orang.

Dari awal Zian bukanlah orang pertama bagi Nissa, ia menyadari hal itu. Namun Zian berharap, mampu menjadi orang yang selalu diingat oleh Nissa karena hal ini.

Perlahan ia melihat Nissa dan Ibunya melangkah perlahan menuruni tangga. Ia berharap Nissa akan senang dengan keputusannya ini. Ini akan menjadi hal yang mengejutkan, pasalnya Nissa tidak tahu apa – apa.

Kepala Nissa tertunduk dalam, masih dengan posisi tertunduk Nissa melakukan semua yang diarahkan penghulu, hingga disaat ia harus menorehkan tinta disurat nikahnya Zian berharap Nissa menyadari sesuatu dan betul..

Kepala Nissa langsung terangkat dan menoleh..

" Malik..."

" Nissa.."
Dilihatnya Nissa malah terkejut, Zian segera berdiri dan tatapannya bertemu dengan Nissa.

" Apa – apan ini Zian?" Nissa bertanya, ia berdiri menatap marah pada Zian. Malik disamping Nissa juga tidak menyangka reaksi Nissa bisa seperti ini.

" Seperti yang kau lihat. Kau menikah dengan Malik. Bukan denganku.."

Mata Nissa berbinar – binar, bibirnya bergetar. Pandangan Nissa menyeluruh melihat semua tamu yang hadir adalah seluruh keluarganya, keluarga Malik dan keluarga Zian.

" Ini.." nafas Nissa tersenggal – sengal, " Aku ti-"

Nissa belum sampai menyelesaikan kalimatnya tubuhnya sudah limbung dan Malik dengan sigap memeluk Nissa.

" Nissa.." panggil Malik panik.

Bukan hanya Malik, Zian dibuat bingung seluruh keluarga cemas...

******

SWEET PASSION [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang