Debut

1.2K 213 43
                                    


Apa yang Son Wendy khawatirkan benar-benar terjadi.

Son Wendy mulanya sempat terus-menerus melatih vokalnya setiap waktu. Dengan keras memaksa pita suaranya untuk sampai pada nada-nada tinggi tertentu lantaran ia dengar ada nada tinggi yang agaknya sulit dicapai Wendy pada kondisi seperti ini dalam demo lagu debut mereka. Dan benar saja, suaranya habis! Dua minggu sebelum debut! O astaga, jika saja kalian tahu bagaimana perasaan Wendy sekarang. Deep in her heart, ia kacau dan runtuh.

Tiga hari pertama ketika suaranya habis, ia tak pernah luput dari pertemuannya dengan dokter spesialis tenggorokan milik SM, mendengarkan apa-apa yang dilarang sang dokter dan mematuhinya. Dalam otak, ia hanya memikirkan bagaimana nasib debut grupnya, pun nasib teman-teman satu grupnya yang pasti ikut khawatir dengan masa depan mereka pula. Lantaran hanya Wendy yang bisa mencapai nada setinggi itu, jadi tidak mungkin sang main vocal melakukan AR di debut stage mereka.

"Tolong, air hangat."

Seulgi menatap Wendy kesal seraya memberikan segelas air hangat campuran rempah yang dibawakan ayah Joohyun dari desa, kemudian mencebik, "Sudah kubilang untuk jangan bicara dulu 'kan? Suaramu masih serak begitu, jadi jangan dipaksakan!"

"Tapi 'kan ak—"

"Diamlah!" Seulgi membuang napas kasar lalu mengambil satu notes dan bolpoin dari dalam raknya. "Sekarang pakai ini saja! Mendengar suaramu buat sekujur tubuhku merinding. Kau tahu 'kan bagaimana liarnya imajinasiku? Aku... aku hanya takut nanti pita suaramu bisa-bisa putus kalau terlalu dipaksakan." Lanjut gadis itu dengan kedua mata berkaca-kaca.

Wendy terkekeh pelan tanpa suara, lalu menulis di halaman pertama notes tersebut: Pita suaraku tidak bisa putus semudah itu, dan baiklah! Akan kugunakan ini dengan sebaik mungkin. Kuingatkan juga, sepertinya kau harus sedia notes banyak karena kau tahu 'kan aku secerewet apa? Hehe

Seulgi menyedot ingusnya lucu lalu menyeka air mata kecilnya di sudut mata diam-diam, "A—aku akan menambahkan obat dari ayah Hyun eonnie di termos, kau habiskan air hangat itu sampai habis, mengerti?"

Wendy mengangguk dua kali sembari tersenyum kecil, kemudian embus napas panjang nan beratnya keluar begitu saja. Selama satu bulan ini ia tidak memegang ponsel sama sekali. Ia hanya bisa menghubungi keluarganya via e-mail tiap dua minggu sekali, dan untuk Chanyeol... biasanya Tuhan memberikan kesempatan untuk bertemu dengan pria itu di gedung SM—itupun kalau Chanyeol sedang kebetulan latihan di sana atau pergi ke sana, kalau soal Wendy, gadis itu setiap hari berada di gedung SM bersama teman satu grupnya.

Tapi sekarang ia sudah satu minggu absen pergi ke gedung SM sebab kondisinya tidak memungkinkan. Ia pun tidak pernah pergi ke rumah sakit karena wajahnya sudah terpampang di foto teaser yang telah diluncurkan SM. Bisa jadi berita besar kalau salah satu member grup rookie SM ketahuan pergi ke dokter spesialis tenggorokan. Jadi dokter sekaligus pelatih vokal yang datang ke dorm untuk melihat perkembangannya dan Wendy sungguh menyalahkan ketidakmampuannya ketika bersitatap dengan wajah lelah mereka kala datang ke dorm.

Namun syukurlah, pengorbanan kedua pria baik itu ada hasilnya. Meskipun tiga hari awal Wendy sempat kehilangan suaranya dan dilanjutkan beberapa hari harus puasa bicara padahal ia sebetulnya bisa mengeluarkan suara meski terdengar super-duper serak juga putus-putus. Akhirnya, setelah satu minggu, ia bisa bicara meski masih serak—tapi tak separah kemarin-kemarin. Selain itu, berkat diskusinya bersama pelatih vokal, Wendy akhirnya menemukan teknik menyanyi nada tinggi agar tidak membuat tenggorokannya lelah: menyanyi menggunakan head voice.

Seulgi kembali ke kamar. Agaknya gadis itu menghabiskan waktu cukup lama hanya untuk mengambil air herbal di dapur, namun belum sempat wendy bertanya, gadis itu sudah bicara sembari memberikan sepucuk surat pada Wendy: "Tadi Chanyeol sunbaenim mampir kesini dengan membawa surat."

REPLY 2013Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang