Missing 1

1.5K 255 8
                                    

PCY : Wen, nanti malam ada waktu tidak?

Chanyeol sengaja datang ke gedung SM hanya untuk memeriksa ruang latihan khusus member girlgroup SMG4—nama sementara grup Wendy sebelum debut—karena sejak tadi pagi hingga hampir senja kekasihnya itu tak kunjung membalas pesan. Kata Sehun,Wendy sedang melalui masa latihan militer bersama teman satu grupnya. Jadi sulit untuk sekadar membalas pesan atau istirahat; Seulgi yang bilang begitu pada Sehun beberapa hari yang lalu.

"Oh, Yeol-ah, ada apa kesini?" itu Kim Yesung, yang mungkin sedang latihan juga di sini. Chanyeol tak menyangka bisa berpapasan dengan Kim Yesung di lorong lantai 2A pada jam sekarang. Ini sudah hampir senja, biasanya grup yang sudah sangat senior latihan di gedung Gangnam. Sementara gedung Cheondamdong dipakai artis-artis baru sekaligus trainee.

"Hyeong, seharusnya aku yang tanya kenapa ada di sini?"

"Untuk latihan lah. Tidak tahu ya kalau sekarang gedung Gangnam cuma dipakai artis dan selebriti selain idol?"

"Oh, benarkah? Aku baru tahu sekarang."

Yesung tertawa kecil, kemudian memandang ke belakang. Senyuman miringnya terulas mencurigakan. "Sepertinya aku tahu kenapa kau kesini." Pandang mata Yesung turun pada bungkusan plastik warna putih yang berada di tangan Chanyeol. "Apa yang kaubawa sekarang sudah bisa menjelaskan semuanya, Yeol. Pasti mau bertemu dengan Wendy 'kan?"

Secara spontan Chanyeol menyembunyikan satu bungkus yang memuat empat lunch box sehat tanpa lemak itu di belakang tubuh. "A—aku? Kenapa hyeong pikir seperti itu?"

Lagi-lagi Yesung mendendangkan tawanya, ia pukul lengan Chanyeol gemas. "Aku sudah dengar semuanya dari Eunhyuk. Kau menyukai Wendy 'kan? Tapi ditolak?"

"Ditolak?!" Perasaan Chanyeol bercampur antara marah dan tidak percaya. Bagaimana bisa seniornya yang punya nama Lee Eunhyuk itu menyebarkan berita yang seperti itu? Wendy benar kalau Eunhyuk memang sangat ember. "Siapa yang ditolak? Aku tidak ditolak, hyeong."

Senyuman geli Yesung hilang, berganti dengan kedua mata melebar kaget. "Jadi sudah berkencan? Woah, kalau begitu selamat ya! Aduh, adikku ini sudah dewasa juga ternyata."

Chanyeol mendecih. "Umurku sudah 22. Cuma kau yang pikir aku belum dewasa." Cibir Chanyeol kesal. "Tapi hyeong, jangan bilang-bilang pada siapapun ya! Wendy nanti bisa-bisa marah padaku. Member grupnya saja tidak ada yang tahu kecuali Seulgi."

Yesung mengacungkan ibu jarinya. "Siap! Kalau begitu aku pergi dulu, ya! Ah, kalau kau mau cari Wendy. Dia ada di ruang latihan 'Dream'."

Chanyeol mengangguk, ia ulas senyuman tipis sambil menepuk-nepuk pelan punggung Yesung. "Sampai ketemu lagi, hyeong!"

"Semoga lancar!"

Tawa Chanyeol keluar mendengar ucapan terakhir dari Kim Yesung. Ia hela napas panjang, diam-diam berharap Yesung bisa sungguhan tidak mengingkari janji. Karena ia tidak bercanda kalau Wendy bakal marah jika berita kencan ini tersebar. Waktu mereka memutuskan untuk mencoba berkencan, Wendy memberi perjanjian seperti itu.

Tak terasa langkah Chanyeol sampai juga pada pintu ruangan Dream. Mulanya ia mengintip dari jendela pintu. Senyumannya terulas sedikit kala memandang Wendy sedang berlatih menari di sana. Sudah berapa lama ia tidak bertemu Wendy? satu bulan? Setelah kencan mereka di kedai ddokbbokki sebulan lalu, Chanyeol tidak pernah bertemu sama sekali. Kesibukan Park Chanyeol seolah mencekik pria itu hingga mau mati. Selain lelah fisik, ia juga lelah mental karena merindukan Wendy. Hanya suara Wendy tiap malam yang bisa buat harinya selalu baik.

Kepal tangan Chanyeol mengetuk pelan pintu cokelat tersebut. Kemudian menaruh bungkusan lunch box di depan pintu sebelum berjalan sambil berjingkat cepat ke arah kamar mandi yang letaknya tak jauh dari ruang latihan Dream. Ia bersembunyi di sana, berharap seseorang bakal keluar dan mengambil bungkusan itu sebelum dingin.

Dan akhirnya ia bisa bernapas lega kala gadis tinggi yang ia tahu namanya Park Sooyoung keluar dari ruang latihan. Menemukan bungkusan lunch box dengan gembira lalu membawanya masuk sambil berteriak, "Ada yang mengirim makanan!" Chanyeol bisa mendengarnya dari sini.

Senyuman manis Chanyeol terulas, ia ambil ponsel di dalam saku lalu mengetikkan sebaris pesan singkat sebelum pergi dari sana.

PCY : Makan yang kenyang ya!

***

"Ada yang mengirim makanan!"

Wendy yang baru saja duduk bersandar di dinding sambil minum air mineral menoleh ke arah Sooyoung yang menenteng satu tas plastik cukup besar di tangan kanan. Alisnya mengerut, "Dari siapa?"

Sooyoung mengangkat bahu asal lalu menaruh bungkusan itu di tengah-tengah ruangan. Dan tentu saja, Joohyun, Seulgi, juga Wendy langsung memutari bungkusan itu. Jujur saja, akhir-akhir ini mereka tidak bisa makan dengan baik karena disuruh menjaga berat badan sekaligus tak sempat makan karena latihan.

Kim Youngmin, pelatih menari untuk grup rookies itu berjalan menghampiri lingkaran yang sudah dibuat ke-empat member. "Kalian ingat 'kan kalau tidak boleh makan yang—"

"Ini makanan sehat, Saem! Malah bagus untuk menjaga bentuk tubuh." Bae Joohyun memperlihatkan merek kotak makan yang berada di tumpukan paling atas pada pelatihnya.

Setelah yakin kalau murid-muridnya bisa memakan kotak bekal itu, akhirnya senyuman tipis Kim Youngmin terulas juga. "Wah, belum debut sudah dapat penggemar rahasia ya? Kalau begitu kalian istirahat saja sampai tiga puluh menit. Aku akan kembali lagi nanti."

"NE, SAEM!" jawab mereka bersamaan. Kesempatan seperti ini yang sejak tadi sudah ditunggu-tunggu. Kapanlagi bisa berleha sampai setengah jam. Selama ini waktu untuk istirahat biasanya cuma sepuluh menit, paling lama lima belas menit.

"Oh! Di tiap tutup kotak ada namanya." Seulgi berceletuk sambil menunjuk stiker kecil bertulis namanya di pojok kanan kotak tersebut. "Ini milikku," ujarnya lalu menaruh kotak bekalnya di atas lantai. Ia rogoh bungkusan plastik lumayan besar itu lalu mengeluarkan dua kotak bekal sekaligus. "Ini punya Joohyun eonnie dan Sooyoung."

"Berarti sisanya milikku?" Tanya Wendy sekadar seraya mengambil kotak bekal warna biru. Benar sekali, ada namanya di pojok tutup kotak bekal.

"Kira-kira siapa ya yang mengirimnya? Masa kita sudah punya penggemar bahkan sebelum debut?"

"Sudahlah, itu dipikirkan nanti. Yang penting sekarang kita makan!!" Ucapan penuh semangat dari Joohyun akhirnya menutup ajang obrol mereka yang masih bingung akan pengirim kotak bekal ini.

Sooyoung dan Seulgi langsung membuka kotak bekalnya kemudian sesekali memuji rasa dari makanan tersebut yang memang sangat lezat. Merek kotak bekal itu sangat terkenal karena selain sehat, juga sangat enak. Menurut rumor yang Seulgi dengar, banyak selebriti yang memesan makan siang di tempat itu.

Wendy membuka kotak bekalnya perlahan. Mulanya ia diam sejenak sebelum sedikit demi sedikit senyumannya terulas. Makan siangnya bentuknya sangat lucu dan berbentuk kartun maskot dari Disney, Mickey Mouse. Cuma satu orang yang tiba-tiba muncul di pikiran, Park Chanyeol.

Ia menggeret tubuhnya ke arah tas ransel hitam yang tergeletak tak rapi di atas lantai. Diambilnya ponsel dari saku pertama tas, lalu membuka kuncinya. Beberapa notifikasi panggilan tidak terjawab sekaligus pesan-pesan dari Park Chanyeol tetiba sudah memenuhi layar. Senyuman gelinya terulas kala membacai satu per satu pesan Chanyeol. Dari sini ia bisa lihat bagaimana rindunya Chanyeol padanya.

Wendy memotret bekal makanannya untuk dikirimkan pada Chanyeol. Ia juga meninggalkan pesan singkat berbunyi,

Swd: Aku bakal makan yang banyak!! Nanti ada waktu, mau makan daging bersama?

TBC

REPLY 2013Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang