29

2.3K 88 3
                                    

Setelah Rey pergi, kesunyian merambat disekitar Arisa dan Renan. Tak ada aktivitas yang mereka lakukan selain tenggelam dengan pikiran masing-masing.

Tak berselang lama, Renan melepas tautan tangannya dan beralih memeluk pinggang Arisa, "sepertinya Dean sudah sampai, ayo.."

Arisa menganggukkan kepalanya dan mematuhi segala instruksi dari Renan hingga mereka sampai dirumah masing-masing dengan selamat.

***

Renan termenung dikubikelnya. Tangannya diletakkannya diatas meja, sikunya tertahan untuk menopang dagunya. Otaknya tak henti-hentinya berpikir. Arisa. Kevin. Ia mencoba mengingat-ingat lagi, namun yang didapat hanyalah sebuah bayangan hitam.

Ponselnya yang ia letakkan diatas meja kerjanya bergetar, membuatnya terkejut dan mau tak mau mengecek ponselnya. Nama Arga tertera disana.

Tunggu.

Arga?

"Terus lo gimana sama Arisa?" Kalimat tersebut tiba-tiba terbesit dikepala Renan. Kalimat tersebut adalah pertanyaan yang dilontarkan oleh Arga pada temannya–Kevin–saat ia bertamu kerumah Arga dan tak sengaja bertemu dan berkenalan dengan seseorang bernama Kevin.

Kevin?

Hahaha.. Nggak mungkin, nggak mungkin. Itu pasti cuma kebetulan aja.. Nggak mungkin. batin Renan sembari menertawakan pikirannya sendiri dengan tawa garing.

Namun sesaat kemudian tawanya terhenti, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Renan menggelengkan kepalanya dengan cepat, membuat beberapa orang yang berada disana menoleh untuk memperhatikan Renan.

Sebelumnya, Arisa pernah mengatakan bahwa cinta pertamanya adalah seorang pria dewasa yang ketahuan berselingkuh itu kan? Dan namanya.. Kevin?

Dan satu poin penting lagi yang tiba-tiba terlintas dipikiran Renan, Arisa pernah mengatakan bahwa Kevin tinggal di Jakarta.

***

"Tumben nih lo main kesini?" tanya Arga.

"Emang gue nggak boleh main kesini?" tanya Renan.

"Ya nggak masalah sih. Eh btw, kata Manda, lo habis balik dari Jogja sama cewek lo, ya? Gimana orang tua lo sama cewek lo?" tanya Arga sambil berlalu menuju lemari pendingin.

"Orang tua gue udah gue kenalin sama cewek gue. Mereka suka, dan mendukung banget. Waktu gue mau balik ke Jakarta aja orang tua gue bukannya nahan gue tapi malah nahan cewek gue biar nggak pergi.." ucap Renan dengan sedikit tertawa.

Renan mengambil sekaleng minuman bersoda dari tangan Arga, dan membukanya. Sedangkan Arga, duduk di kursi berlainan dengan sekaleng rootbeer ditangannya.

"Manda udah ketemu sama cewek lo, orang tua lo sama Ryan juga udah ketemu sama cewek lo, cuma gue doang nih yang belum ketemu sama cewek lo.." ucap Arga.

"Lo aja yang terlalu 'sok' sibuk," ucap Renan mencebik.

"Kenalin ke gue dong.. Siapa namanya?" tanya Arga, ia mencondongkan sedikit tubuhnya.

"Arisa. Namanya Arisa.."

Arga melebarkan matanya, tubuhnya pun menegak, "oh.. Ah.. Namanya bagus.." matanya mengerjap beberapa kali, "orangnya pasti secantik namanya, benar kan?"

"Dia bahkan lebih cantik dari siapapun. Gue ada fotonya nih, lo mau lihat nggak?"

"Uh boleh-boleh.." Arga menjawab dengan lirih.

Renan pun mengambil ponselnya dari dalam saku celananya, "jangan sampe lo naksir cewek gue ya," ucapnya saat jemarinya sibuk memilih foto Arisa di galeri ponselnya.

I Feel, I'm In LoveWhere stories live. Discover now