26

4.4K 191 43
                                    

FYI, ini chapter TERPANJANG dari 26 chapter loh!
Jadi, mohon kerjasamanya ya
Hargai tulisan ini...
Happy reading, dear...
👄
– – – – – – – – – – – – – – – – – – –

"Ah.. Kalo kamu pergi bakalan berkurang dong squad kita.." rengek Keila dipelukan Arisa.

Arisa menepuk-nepuk pelan bahu Keila, "alay deh, orang cuma pergi seminggu doang kok," ucapnya.

Keila mengurai pelukannya. Kini ganti Dean yang merentangkan tangannya, berjalan pelan mendekati Arisa dengan wajah sedih yang dibuat-buat. Arisa tertawa melihat tingkah Dean, ia pun melakukan hal yang sama, merentangkan tangan dengan wajah mengejek Dean. Dean semakin mendekati Arisa sebelum sebuah tangan terulur ditengah-tengah mereka membuat Arisa dan Dean tidak jadi berpelukan dan malah memandang kearah sang empunya tangan dengan malas.

"Khusus kamu nggak boleh peluk-peluk Arisa. Arisa itu pacar saya, tau!" ucap orang tersebut.

Arisa menahan tawanya melihat tingkah protektif sang pacar–Renan–sedangkan Dean mencibir Renan.

Namun kemudian gerutuan Dean berganti dengan senyum licik yang tidak disadari oleh siapapun, dengan cepat, Dean mendekap Arisa dan menggoyangkan tubuh mereka bersamaan ke kanan dan ke kiri.

"Ah.. Pacar lo protektif banget sih.." ucap Dean sengaja memperbesar volume suaranya bermaksud menyindir Renan.

Renan yang tidak terima Arisa nya dipeluk Dean segera menjauhkan keduanya dan menarik Arisa mendekat sedekat-dekatnya dengan tubuhnya dan menghalangi akses Dean dengan Arisa.

"Saya bisa kurangi nilai kamu di mata kuliah saya, lho!" ucap Renan.

"Lah.. Emang situ ngajar di kelas saya?" tanya Dean dengan senyum mengejek.

Renan yang baru sadar bahwa ia tidak mengajar Dean pun dibuat geram, "tapi saya bisa kasih rekom jelek kamu ke dosen-dosen lainnya dan mempersulit kelulusanmu nanti," ucap Renan akhirnya.

Dean berdecak, merasa kalah dan memilih tak melanjutkan perdebatan. Arisa, Keila dan Lisi pun tertawa.

Arisa terkejut melihat Lisi dan Dean sudah berada dihadapannya, sejak kapan keduanya ada didepan rumah Arisa?

Sebelum Arisa mengeluarkan sepatah kata pun, Lisi menyela, "kami butuh penjelasan."

Arisa pun akhirnya mempersilahkan keduanya masuk dan duduk diruang tamu.

"Kok kayak sidang tuduhan pencurian ayam tetangga gini sih, tegang banget. Oiya, mau minum apa kalian?" tanya Arisa, ia sudah berdiri hendak ke dapur membuatkan minuman untuk kedua sahabatnya.

Dalam pikirannya, Arisa berpikir keras apakah mereka melihatnya keluar dari mobil Renan atau apakah mereka melihatnya mencium pipi Renan.

"Kita sahabat kan? Ceritain apa yang kamu tutupi dan apa aja yang nggak kami ketahui." ucap Lisi.

Arisa menggigit bibir bawahnya, mungkin inilah saatnya ia menceritakan semuanya, lagipula Renan akan melamarnya minggu depan, jadi tidak apa-apa kan kalau diceritakan sekarang meskipun belum resmi dilamar didepan orang tuanya?

"Aku.. Dan mas Renan–ah, maksudnya, Pak Dio.. Kami punya hubungan.." Arisa melihat kearah kedua sahabatnya, namun tidak ada ekspresi terkejut disana.

I Feel, I'm In LoveWhere stories live. Discover now