Evermore (Kim Hanbin)

2K 201 6
                                    

"Bin, langsung pulang gih, aku masih ada les musik soalnya." Jelas (y/n).

"Ohh, aku akan menunggumu y/n-a."

"Apa segitu inginnya kau menemaniku?"

"Tak apa, selagi waktu yang terbuang itu denganmu (y/n)"

"Ahh.. kau sangat lucu sayang, tapi lebih baik kau pulang dan beristirahat."

"Baiklah aku mengerti. Tapi biarkan aku menjemputmu setelah semuanya selesai nanti."

"Ne, Arraseo!"

Hanbin pov

Entah apapun itu atau cuma perasaanku saja. Perasaan khawatir mulai menyeruak dihati dan pikiranku sejak aku melihat kekasihku yang mulai tersibukkan dengan hobi barunya itu, dan aku merasa terabaikan. Ahh..apa mungkin hanya perasaanku saja? Semoga!

2jam berlalu....

Seperti janjiku, aku sedang menuju perjalanan untuk menjemput gadisku. Gadis yang sudah 4 tahun ini menemaniku. Tak lama setelah aku sampai ditempat itu, mataku terasa sakit ketika sekedar untuk melihat. Mereka bahkan terlihat seperti sepasang kekasih dimana seorang yeoja tengah asyik tertawa dengan chingunya itu.

Lagi..dan lagi aku mencoba mengerjapkan mataku.

Aku harap aku salah melihatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku harap aku salah melihatnya. Tetapi sialnya, aku harus terima bahwa semua yang terlihat itu nyata. Bahwa..

"Yeojaku sedang tertawa dengan; yang selain aku, ternyata."  batin Hanbin.

Serasa tak ingin melihat adegan drama terlalu lama. Langkahku tanpa ragu untuk segera menghampirinya.

"Annyeong, aku pikir lesnya sudah selesai dari 5menit yang lalu."sapa Hanbin.

"A-aah kau, sudah tiba rupanya." Jawab (y/n) terbata.

"Ah baiklah, aku harus segera pergi. Permisi y/n-a." Pamit seorang namja.

Ditempat itu tinggalah (y/n) dan Hanbin yang masih berdiri mematung dengan nuansa canggung.

"Aku akan jelaskan. Tapi tidak ditempat ini Hanbin-a."

"Arraseo. Sepertinya aku sudah tak sabar untuk mendengarnya."

Y/n pov

Aihhh..aku sangat takut. Mendengar caranya berbicara yang begitu berbeda. Caranya mengemudikan mobil yang diatas rata-rata. Aku tau saat ini Hanbin sedang marah karnaku. Hingga akhirnya ia berhenti di salah satu tempat sakral bagiku, ia membawaku di salah satu cafe tempat kita sering bertemu.

"Aishh jinjaa..bagaimana aku mulai menjelaskannya? Batinku.

Sebelum y/n memulai menjelaskan, ia pamit pada Hanbin untuk ke toilet. Tak lama kepergian gadisku. Nada dering handphone miliknya membuyarkan lamunanku.

iKON IMAGINE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang