16

87 12 33
                                    

Dion dan rachel sudah berada dikedai es krim di Mall ini. Dion membelikan Rachel es krim kesukaannya.

"Bang yang besar yaa," Rachel tersenyum memohon.

Dion tertawa lalu mengacak rambut adiknya. "Iya,"

Dion memberikan es krim yang berukuran besar itu kepada Rachel. Rachel bersorak bergembira. Rachel langsung saja melahap es krim itu.

Rachel menarik lengan abangnya sebagai tumpuan kepalanya. Dion hanya menggeleng melihat adiknya bergelayut dengan lengannya.

"Mau kemana lagi?" tanya Dion.

"Kesana Bang! Main yuk!" Rachel menunjuk sebuah kedai bermain.

Dion setuju saja, demi menghilangkan rasa sedih adiknya. Disana banyak sekali permainan-permainannya.

"Mau boneka itu, Bangg!" Rengek Rachel seperti anak balita.

Dion melirik boneka yang ditunjuk Rachel. Boneka beruang yang cukup besar, atau bisa dibilang bisa dipeluk oleh satu orang dengan pita besar warna pink dilehernya. Dion menatap permainan itu. Lalu bertanya kepada penjaga permainan itu.

Permainan ini membutuhkan konsentrasi yang besar. Hadiah boneka itu akan bisa didapatkan jika mengenai semua bebek-bekek yang berjalan dengan kecepatan tinggi. Jika bebek jatuh semuanya maka hadiah bisa diambil. Jika tidak ya tidak beruntung.

Dion akan mencobanya. Ia membeli tiketnya lalu mengambil bola-bola berwarna putih itu. Bebek-bebek mulai berjalan dengan kecepatan sedang. Dion melemparnya dan tepat mengenai 3 bebek. Kecepatan mulai bertambah, bola yang dipegang Dion sisa 4 buah. Rachel sangat berdoa agar Dion bisa mengenai bebek-bebek itu.

Dion melempar bola itu. Dan mengenainya. Rachel bersorak-sorai senang. Dion kembali fokus pada bebek-bebek itu. Kecepatan semakin cepat karena sisa 2 bebek lagi. Dion melempar dan.......... Tepat mengenai bada bebek itu. Rachel langsung saja memeluk abangnya senang. Penjaga permainan itu menggeleng-geleng takjub.

"Bang! Sekali lagi! Ayo Bang! Bisa pasti! Ayo Bang!" Sorak Rachel. Rachel sangat takut kali ini. Ia mengemut sendok es krimnya.

Dion mengangguk. Ia mundur 1 langkah, menatap bebek yang berjalan begitu cepat. Hanya muncul 2 detik sekali. Dion mengambil ancang-ancang. Bisa dibilang ini seperti pertandingan yang seru. Setiap pengunjung berhenti dan melihat aksi adik-kakak itu. Dion mengambil nafas, lalu melempar bola itu.

"YEAYYYY! KENA!" Rachel langsung memeluk Dion. Rachel sangat bahagia kali ini. Abangnya bisa menang demi boneka yang Rachel inginkan. "Makasih Bang!!"

Dion tertawa lalu mengelus rambut adiknya. "Sama-sama adek gue tersayang."

Penjaga itu salut dengan mereka. Lalu mengambil boneka besar itu dan memberikannya kepada Rachel. Rachel tersenyum lebar, dan langsung saja mengambil boneka itu dan memeluknya.

Dion berterima kasih kepada penjaga kedai itu. Mereka berdua kembali berjalan-jalan lagi. Dion membatu Rachel membawa bonekanya.

"Abang hebat!! Makasih Bang!!" Rachel mencium pipi Dion.

Dion tertawa lalu mengacak rambut adeknya. Semua orang menatap Dion dan boneka yang dibawanya. Seakan mereka berpikir boneka itu untuk pacarnya. Atau bisa jadi untuk mainannya dirumah.

Faire L'amour (#Wattys2017)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang