6

279 48 12
                                    

Hari ini di sekolah, tepatnya dikelas 10B akan diadakan ujian Matematika. Hari dimana mungkin menjadi hari yang sangat terburuk. Tapi, semua itu tidak akan terjadi, dikarenakan hari ini sekolah mengadakan festival dalam rangka hari jadi sekolah yang ke-16. Semua anak bergembira, karena jika ada festival sekolah tidak akan ada pelajaran. Begitu pula kelas 10B, anak-anak bersorak ria karena ujian Matematika akan ditunda sampai hari Jumat. Siapa sih yang tidak senang kalau ujian akan ditunda? Tapi tidak untuk Rachel, Rachel tak suka apapun yang ditunda-tunda.

Semua murid mulai dari kelas X, XI, sampai XII akan dikumpulkan di gedung basket atau bisa dibilang gedung serbaguna. Festival akan diisi oleh seluruh murid SMA 04 Harapan yang mengikuti seleksi dan lolos dari seleksi tersebut. Banyak sekali yang lolos dari seleksi tersebut. Tepat jam 08.00, Seluruh murid, berjalan kegedung itu, tempat duduk sudah diatur oleh guru mulai dari XA-XII 1-8. Ruangan itu gaduh sekali, banyak sekali yang ribut, dan mengobrol sebelum acara dimulai. Sampai akhirnya Kepala Sekolah berjalan ke depan bersama guru seksi kesiswaan- Bu WID. Ketika semua anak melihat Kepala Sekolah sudah berada diatas panggung, semua anak langsung berdiam. Ruangan seketika hening. Siapa yang tidak takut kepada Kepala Sekolah ini? Berkaca-mata, tegas, dan sangat disiplin. Jika tidak segera diam, mungkin anak itu, akan segera dihukum.

"Baik, selamat pagi anak-anak. Saya mengumpulkan kalian disini untuk merayakan hari berdirinya sekolah kita, dan sudah ke-16 tahun sekolah ini berdiri.  Maka akan dirayakan festival khusus hari ini." tegas guru kesiswaan itu. Semua anak menunduk, seakan mereka tahu kesalahan mereka.

Lalu MC dari OSIS memulai penyambutan.  "Selamat pagi, semua!!" seru dua orang disana. Semua anak menjawab. Ditambah suara gaduh. Memang kebiasaan murid jika yang tegas sudah tidak berbicara, maka kebiasaan gaduh akan dimulai kembali.

"Kali ini sekolah akan menampilkan banyak penampilan dari teman-teman kalian!! Mana tepuk tangannya?!"

Semua anak bertepuk tangan meriah. MC itu mulai memanggil satu-persatu peserta festival tersebut. Dimulai dari Grup Band Bitels, grup buatan sendiri, penampilan dari kakak kelas XI, semua sudah dipersiapkan mulai dari drum, gitar-elektrik, dan keyboard. Lagu yang pertama dimainkan adalah 'Let It Be', lagu yang terkenal dari grup band sebenarnya.

Dug! Dug! Dug! Dug! Ketukan drum dimulai, mereka mulai bernyanyi. Meriah sekali, banyak yang melambaikan dua tangan keatas. Lagunya memang nikmat untuk didengar, membuat hati senang. Teriakan anak-anak memeriahkan suasana, ditambah suara tepuk tangan saat tiba di reff nya. Suara penyanyinya  bagus, agak nge-rock. Tapi keren, penyanyinya juga memainkan gitar elektrik, dan tamborin. Sebenarnya tidak hanya penyanyinya yang keren, yang bermain drum, gitar elektrik yang lain, dan keyboardnya juga mantab. Meriah sekali, anak-anak dari kelas yang sedang tampil itu ikut memeriahkan, mereka mendukungnya dengan teriakan, lambaian tangan, dan siutan keras.

Lagu pertama selesai, lagu kedua dimainkan, 'Bujangan'. Ya, itu judul lagunya. Tapi kali ini lebih banyak nge-rock nya. Suara drum dan gitar sangat keras. Sehingga bisa dibilang suara penyanyi tidak begitu terdengar. Yang meriah kali ini kelas XII dibelakang mereka ribut sekali karena terlalu asyik dengan lagu itu.

"Hati senang walaupun tak punya uang, oooo..... Hati senang walaupun tak punya uang..." teriak penyanyi itu.

Anak-anak kelas XII memerihkan dengan ikut bernanyi. Anak dari kelas grup band itu ikut me-metal kan. Mereka berlocat-loncat, menggoyangkan kepalanya kebawah-keatas. Tak tahu apakah pusing atau tidak, tapi itu adalah sebuah dukungan. Guru-gurupun ikut bernyanyi, meloncat-loncat, karena lagu yang tadinya melow dibuat menjadi rock, keren juga.

Faire L'amour (#Wattys2017)Where stories live. Discover now