15

194 19 29
                                    


Bryan sudah siap untuk dinner hari ini. Sejak tadi Bryan hanya berdiri didepan cermin, memperhatikan dirinya dicermin. Terus menerus merapikan pakaiannya dan rambutnya.

Ia memakai kemeja abu-abu berlengan panjang. Tunggu sejak kapan ia bersiap-siap. Kenapa ia harus rapi didepan keluarga Rachel? Toh ini hanya acara biasa saja.

Bryan bingung dengan dirinya sendiri. Bryan melirik jam dipergelangan tangannya. Jam 6.10 sore. Jam pemberian Rachel masih terus dipakainya.

Tiba-tiba senyum muncul dibibirnya saat melihat jam itu. Bryan mengambil ponselnya, lalu mengetik sebuah pesan untuk Rachel.

>Udah dimana? Gue udah nunggu nih. Dandan yang cantik ya.

Bryan meletakan kembali ponselnya dan mengambil parfum. Ia menyemprotkan parfumnya keseluruh tubuhnya. Bisa dibilang ia hampir menghabiskan parfumnya.

Entah kenapa, ia meras harus tampil sempurna didepan Rachel. Tersihir apa Bryan pun tak tahu. Sangat jarang Bryan berlaku seperti ini.

Ting! Ponsel Bryan bergetar lagi. Segera Bryan mengambilnya, dan membuka ponselnya.

~Rachel
>Iya, bentar lagi nyampe. Lo juga dandan yang rapi. Jangan kayak preman.

Bryan menyengir membaca pesan balasan dari Rachel. Hatinya sedang senang hari ini.

Tok! Tok! Tok! "Den, disuruh turun sama nyonya." suara Bibi dari luar kamar.

"Iya Bi! Bryan bentar lagi turun!" teriak Bryan dari dalam.

"Baik Den."

Bryan segera mengambil ponselnya, dan keluar dari kamar. Cowok itu berlari ke bawah. Claudia sedang membereskan meja makan bersama dengan Bibi. Dan Edward sedang duduk diruang tengah. Segera Bryan mendekati papanya. Bryan duduk disebelah papanya. "Papa!"

Edward melirik Bryan. "Waduh! Anak papa udah keren banget! Jangan sampai papa kalah."

Bryan terkekeh. "Iya aja deh pa,"

Tepat saat itu, bel rumah Bryan berbunyi. Edward segera berdiri dan memanggil Claudia. "Sayang, mereka sudah datang. Ayo cepetan."

"Iya pa!" Claudia segera mengalihkan pekerjaannya kepada Bibi. Claudia berlari keruang tengah.

Edward tersenyum. "Ayo sayang."

Mereka bertiga berjalan ke pintu utama. Edward dan Claudia berada didepan, sedangkan Bryan dibelakangnya. Claudia membuka pintu utama.

"Selamat sore." sapa Lia. Mereka berdua berjabat tangan.

"Sore. Ayo masuk-masuk." Claudia memperkenankan Lia dan Andrew masuk dengan senang hati.

Andrew dan Lia masuk. Bryan dengan cepat menyalam tangan Andrew dan Lia. "Hallo Om, Tante." sapanya sambil mencium punggung tangan mereka berdua.

"Hallo Bryan. Kamu Bryan ya?" tanya Lia.

Bryan berdiri tegak lagi, "Iya tante. Saya Bryan. Eh ayo Om Tante duduk dulu,"

Andrew dan Lia duduk diruang tamu rumah itu. Claudia dan Edward juga duduk disana. "Mau minum apa?" tanya Claudia dengan lembut.

"Yang ada saja, nggak usah terlalu repot." jawab Lia dengan senyuman.

Claudia segera memanggil Bibi dan memberitahukan untuk membawa minuman dan cemilan yang sudah disiapkan ke ruang tamu.

"Lia, Dion sama Rachel dimana? Apa tidak ikut?" tanya Claudia.

"Oh ada mereka sebentar lagi kesini."
Jawab Lia.

Faire L'amour (#Wattys2017)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz