Dan jika kamu mengizinkan, aku akan bunuh Varo agar semua yang kamu rasakan hilang saat itu juga, tak peduli dia sahabatku dari kecil sekalipun. Sambung Deven mengepalkan tangannya mengingat kembali kejadian tadi malam.

= = = = = M B A = = = = =

"Kim."

"Kamu mau apa lagi sih, Var?"

"Aku bisa jelasin semuanya."

"Apa lagi yang mau kamu jelasin? Hubungan kita sudah berakhir."

"Enggak, aku gak mau."

"Egois."

"Aku cinta sama kamu, Kim."

"No. Kamu gak cinta sama aku, kalo kamu cinta sama aku, kamu gak mungkin selingkuh di belakang aku."

"Demi Tuhan! Aku gak pernah selingkuh."

"Yang kemaren apa namanya kalo gak selingkuh?"

"Beri aku waktu lima belas menit untuk menjelaskan semuanya,"mohon sang lelaki pada perempuan di depannya. Setelah berpikir, perempuan itu pun mengangguk menyetujui permintaan sang lelaki karena sejujurnya dia tak tega melihat lelaki yang masih ia cintai itu memohon di hadapannya dengan tampang memelas. Apalagi wajahnya yang saat ini sangat kusut seperti sedang depresi.

Kedua manusia berbeda jenis kelamin ini sejak tadi adu mulut tanpa ada yang mau mengalah. Kedua manusia yang kemarin masih mendapat julukan relationship goals ini tak sengaja bertemu di depan ruang kesehatan, sang lelaki pun tak menyia-nyiakan waktunya untuk berbicara menjelaskan kesalahpahaman yang terjadi sampai membuat sang perempuan memutuskannnya secara sepikah. Mereka berdua adalah Varo dan Kimy.

"Kimy," panggil Varo saat menyadari Kimy sama sekali tidak mau menatapnya walaupun saat ini mereka sudah duduk saling berhadapan.

"Hmm ," jawab Kimy hanya berdehem.

"Liat aku." Varo mencoba memegang dagu Kimy namun ditepis oleh Kimy dengan kasar.

"Kalo mau ngomong ya ngomong aja, gak usah maksa-maksa orang mau liat ke mana," gerutunya dengan kesal.

"Baiklah, bisa aku mulai jelasin sekarang?"

"Waktumu tinggal sepuluh menit lagi." Kimy melihat jam tangannya membuat Varo mengembuskan napas kasar.

"Aku sama Karen gak ada hubungan apa-apa, apa yang kamu lihat kemarin itu sama sekali gak seperti apa yang kamu kira. Aku dan Karen jalan berdua karena mau nyiapin surprise anniversary kita yang ketiga tahun," jelas Varo menatap Kimy yang menegang mendengar kenyataan yang keluar dari mulut Varo.

"Apa?"

"Iya, kamu pasti lupa kalo hari ini ini anniversary ketiga tahun kita. Aku minta bantuan Karen buat nyiapin segala sesuatu untuk acara perayaan kita. Kenapa harus Karen? Karena dia sahabat kamu, dan menurut aku dia pasti bisa bantu aku untuk menyiapkan konsep perayaan seperti yang kamu inginkan. Karen udah kasih list apa aja yang kamu mau dan kamu inginkan tapi semua itu harus gagal karena kesalahpahaman ini," sambung Varo menjelaskan.

"Var, aku---"

"Happy failed anniversary, Kimy," potong Varo dengan sendu menatap Kimy yang sekarang sudah menatapnya dengan pandangan menyesal.

"Varo, maaf," tutur Kimy langsung menerjang tubuh Varo dengan pelukan yang erat, dibalas tak kalah eratnya oleh Varo.

Setelah itu tak ada lagi perbincangan dari mereka berdua, yang terdengar hanya suara isak tangis Kimy yang berada di pelukan Varo.

"Aku minta maaf udah berpikiran yang enggak-enggak sama kamu, aku minta maaf udah berperilaku seperti anak kecil tanpa mau denger penjelasan kamu dulu, aku minta maaf banget, aku udah ngehancurin semua hanya karena rasa cemburu gak penting ini," bisik Kimy tepat di telinga kiri Varo, gadis itu mengadahkan kepalanya menatap Varo yang juga matanya memerah dan berair tanda bahwa lelaki itu sempat menitihkan air matanya walau tidak dilihat oleh Kimy.

"It's okey, yang penting sekarang kamu udah tau kenyataannya," balas Varo menghapus air mata yang membekas di sekitar mata dan pipi Kimy.

"Jadi?"

"Jadi apa?"

"Hubungan kita ini---"

"Kamu maunya seperti apa? Karena saat kamu memutuskan aku secara sepihak sampai saat ini aku menganggap hubungan kita masih ada, kamu milik aku dan aku milik kamu," jawab Varo dengan tegas membuat Kimy tersenyum dengan lebar. "Aku gak pernah menganggap kata putus dari kamu."

"I love you Varo." Kimy kembali memeluk tubuh tegap Varo dengan erat.

"I love you too, Barbie," balas pemuda yang sedang bersenang hati itu.

Yang terpenting Kimy udah kembali ke pelukan gue, semua beban yang menghantui gue sekejap hilang karena hubungan gue yang kembali akur. Untuk masalah Maurel bisa gue bicarain baik-baik sama dia, semoga semuanya lancar seperti apa yang gue mau, batin Varo dengan menenggelamkan wajahnya ke leher sang kekasih yang sampai saat ini sangat amat ia cintai.

Ia merasa beban yang sejak kemarin ia rasakan sudah menghilang digantikan dengan rasa bahagia yang sangat besar.

-1 MARRIED BY ACCIDENT [ REPOST ]Where stories live. Discover now