5

3.4K 327 6
                                    

Pertandingan antara Kaijou dan Rakuzan sudah dimulai. Sei-nii pasti menang!
Tetapi kan, Kise-senpai bisa menggunakan perfect copy. 

Huuuaaaaaaa...bagaimana ini?!!!
Tidak! Tidakkk!!! Walau bagaimanapun Sei-nii itu tidak pernah kalah.

Ehhh ... tetapi pernah kalah juga. Tetapi kan hanya sekali waktu Winter Cup. Sei-nii pasti sudah belajar dari kesalahan sebelumnya jadi pasti kali ini menang.

"(y/n), apa kau baik-baik saja?."tanya pelatih padaku.

"H..hai! Daijoubu desu!."jawabku gelagapan.

"Kau tidak perlu khawatir tentang pertandingan ini karena jika Akashi sudah bermain pasti kemenangan akan menjadi milik Rakuzan."jawabnya santai.

Akashi? Margaku kan juga Akashi! Huuffftttt dasar pelatih!!!  o>_<o~

Kuarter 1 telah selesai.

"Sei-nii, keringatmu banyak sekali."kataku sambil memberikan handuk padanya. 

"Aaa...arigatou,(y/n)."

"(y/n)-chan, kau ini seperti manejer pribadi milik Sei-chan saja. Kami juga anggota tim basket Rakuzan."kata Mibuchi-senpai.

Mendengarnya mengatakan hal memalukan seperti itu tanpa kusadari pipiku memerah. Sungguh memalukan! 

"Areee?(y/n)-chan? Pipimu memerah. Jangan-jangan yang kukatakan tadi benar yaaa?."godanya.

"Moouu...Mibuchi-senpai! Jangan menggodaku terus."

Pada saat aku berkata seperti itu kuarter 2 sudah dimulai.

"(y/n), lihatlah permainan Akashi hari ini. Sepertinya hari ini ada yang berbeda."kata pelatih.

"Berbeda? Maksud pelatih?."

"Hari ini dia bermain seakan-akan bermain demi seseorang. Bukankah biasanya yang ada dipikirannya hanya menang dan menang?."

"Ehhh??!!! Aku tidak mengerti pelatih. Sei-nii bermain seperti biasa. Sejak kekalahannya di Winter Cup, aku sangat menyukai caranya bermain basket."jawabku dan dalam hati aku berterima kasih pada Seirin karena berkat mereka Sei-nii kembali seperti dulu.

"Kau ini adiknya Akashi Seijuro tetapi tidak kusangka kau tidak peka seperti ini."

"Maksudnya?."tanyaku polos. ⊙▽⊙

"Maksudku itu, hari ini dia berbeda karena hari ini dia bermain demi dirimu, Akashi (y/n)."

Demi diriku yaaa?  Demi diriku... Huuaaaaaa Sei-nii bermain demi diriku. Apa-apaan ini...mengapa wajahku memanas seperti ini?.

"Annnoooo...Akashi-san? Wajahmu memerah lagi. Apa kau baik-baik saja?."kata seorang pemain cadangan padaku. 

"A..aku baik-baik saja."

Kulihat pelatih tersenyum puas setelah mengerjaiku seperti ini. (。┰ω┰。)

Kuarter 2 selesai.

Kulihat Sei-nii sangat berkeringat dan itu sangat sangat.....
Huuuaaaaaaa KAMISAMA!!! Apa yang kupikirkan Sei-nii itu kakakku!
Tetapi aku menyukainya...... 

"(y/n)...?."

"S..Sei-nii?."

"Apa kau baik-baik saja?."

"A..a..aku baik-baik saja. Tidak perlu dipikirkan. Lagipula sebaiknya Sei-nii fokus saja pada permainannya. Jangan mengkhawatirkanku."

"Tentu saja aku mengkhawatirkanmu,(y/n)."katanya lalu memegang kedua pipiku.

"Areee...?(y/n)-chan kau memerah lagi."kata Mibuchi-senpai. 

"Mibuchi, jangan menggoda (y/n) terus."

"Hai hai. Wakatta yooo...
Sei-chan."jawabnya.

"Akashi, bagaimana?."kata pelatih.

"Sejauh ini semuanya seperti yang telah kuperkirakan. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan."

"Lalu bagaimana dengan perfect copy?."

"Perfect copy itu, tidak bisa terus menerus digunakan. Walaupun dia menggunakannya di saat-saat terakhir pun kita akan tetap menang."

"Baiklah kalau begitu."

Kuarter 3 dimulai.

Melihat Sei-nii berkata seperti itu, entah mengapa terlihat sangat ... sangat... keren!!!
Sasuga kiseki no sedai no kapten, Akashi Seijuro.

Sementara itu, Kaijou terus mengejar score milik Rakuzan. Kise-senpai menggunakan perfect copynya.
Tetapi, emperor eye milik Sei-nii tetap saja bisa membaca semua gerakan lawan.

Yappari!!! Sei-nii sangat keren!(*´∀`*)

"(y/n)cchi liat aku-ssu! Jangan melihat Akashicchi terus-ssu!."teriak Kise-senpai dari tengah lapangan.

Hal ini sungguh memalukan.

"Jy...yaaa...ganbatte ne, Kise-senpai."kataku takut-takut.

Setelah aku berkata seperti itu, score Kaijou perlahan-lahan mulai mendekati Rakuzan.

Kuarter 3 selesai.

"Sei-nii?."

"............"

"Sei-nii?."

"............"

"Sei-oniichan!!!!"

Sei-nii terus mendiamiku seperti ini.
Aku tidak tahu mengapa pada saat Sei-nii mendiamiku seperti ini rasanya sangat sakit dan dadaku terasa sangat sesak. Apa ini penyakit? Ahhh kurasa aku harus pergi ke dokter nanti.

Kuarter 4 dimulai.

Kuarter terakhir yaaa? Semoga saja Sei-nii menang.

Dan benar saja Rakuzan yang menang dengan score 140 sedangkan Kaijou 98.

Areee? Bukankah tadi score Kaijou mulai mendekati Rakuzan? Lalu mengapa selisih poinnya jauh seperti ini?.

Sasuga....Rakuzan!!! \(*T▽T*)/
Membantai Kaijou pada kuarter terakhir.

~~~~~~~~~to be continued~~~~~~~~
See you in the next part...

Please vote and comment so I will know if you like this story or not. Then, I'll continue the next part as soon as possible ~

╭(′▽‵)╭(′▽‵)╭(′▽‵)╯ GO!

My cute little sister (Akashi X Reader) Where stories live. Discover now