Bab 3.

4.1K 507 14
                                    

"Yakh! Wu Jian"

Jian hanya bisa menutup matanya saat mendengarkan teriakan keras dari Lee Donghae. Bukan tanpa alasan pria itu meneriakinya, sebab sudah lebih dari 20 menit gadis itu sibuk melayani satu pelanggan yang sepertinya memang mencoba menjebak Jian untuk tetap berada di sekitarnya. Dari pesanan yang salah, rasanya tidak enak, makanannya terlalu manis, terlalu asin dan alasan lainnya yang terus saja di lontarkan pria itu, agar Jian terus berada didekatnya.

Donghae yang merasa ada yang tidak beres lebih memilih untuk meneriaki Jian, seakan memarahinya.

"Yakh! Apa kau hanya punya satu pelanggan, Eoh? Masih banyak pelanggan lain, jadi kau urusi mereka saja." Ujar Donghae dengan nada menyinggung.

Jian hanya mengangguk, menuruti apa yang dikatakan oleh Donghae yang notabennya adalah bosnya. Baru saja Jian hendak beranjak, tangannya sudah dicegal oleh pelanggan pria tadi.

"Mau kemana kau?" tanya pelanggan itu.

"Aku mau bekerja. Jadi tolong lepaskan, tuan." Ujar Jian sambil melepaskan genggaman tangan pria itu dari pergelangan tangannya.
Namun sepertinya pelanggan pria itu enggan untuk melepaskan tangannya dari tangan Jian. Bahkan Pria itu menatap Jian tajam.

Eunhyuk yang sedari tadi sibuk melayani pelanggan lainnya merasa terusik saat mendapati jika Jian diganggu oleh seorang pria yang merupakan pelanggannya itu. Eunhyuk pun dengan geram berjalan mendekat kearah Jian lalu dengan kasarnya melepaskan mencegkram pergelangan tangan pria itu, hingga pria itu meringis kesakitan. Dan genggaman tangan pria itu pun melonggar hingga dengan mudah Jian menjauhkan tangannya.

"Hei, beraninya kau memegang tanganku." Eunhyuk tak bergeming sama sekali dan ia semakin mengencangkan cengkramannya. Ia mencoba menyalurkan rasa marahnya, karena mencoba mendekati gadis kecil kesayangannya.

"Akh, Keparat." Ringis pria itu. Semua pengunjung yang ada di kafe pun menatap mereka penuh.

Eunhyuk pun melepaskan cengkraman tangannya saat dirasanya sudah cukup untuk memberikan pelajaran pada pria itu.

"Sepertinya anda tidak cocok berada di kafe kecil kami ini, karna tidak sepantas baju yang kau kenakan. Jadi kau boleh pergi sekarang, dan jangan datang lagi." Ujar Eunhyuk dengan nada penuh intimidasi.

"Baiklah. Aku akan pergi. Kau benar, makanan disini benar-benar bukan seleraku. Ini sangat rendahan dibandingkan restoran bintang lima." Ujar pria itu.

Pria itupun dengan segera mengambil mantelnya dan hendak beranjak meninggalkan kafe. Namun secara tiba-tiba...

Bugh..

Tubuh pria itupun jatuh tersungkur kelantai sesaat setelah mendapatkan pukulan dari Eunhyuk. Bahkan sudut bibirnya mengeluarkan darah. Jian yang ada disana sama sekali tidak menyangka jika Eunhyuk akan menghajar pria itu.

"Itu sebagai balasan karena berani mengganggu, gadisku." Ujar Eunhyuk

"Oppa.." gumam Jian yang menatap Eunhyuk terkejut.

Eunhyuk hanya mendekat pada Jian lalu mengusap rambut Jian. "Takkan ada yang berani menyakiti, gadis kesayanganku." Lalu ia memilih berjalan menuju ruangan staf.

Jian hanya bengong. Ia bingung harus melakukan apa. Ia hanya menatap pria itu yang kini berusaha untuk bangun. Sesaat sebelum beranjak pergi pria itu hanya berdecih.

"Dasar Jalang" ujar pria itu sambil menatap Jian, merendahkan.
Jian hanya mengangkat sebelah alisnya. Dan ...

Bugh...

Pria itu kembali jatuh kelantai sesaat setelah mendapatkan pukulan lagi namun bukan dari Eunhyuk melainkan dari Donghae. Donghae yang entah dari kapan sudah keluar dari balik meja kasirnya dan berada ditengah-tengah keributan.

PRINCESS HOUR • CHANYEOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang