[ Chapter 2 ]

11.7K 445 9
                                    

Pagi itu, entah kenapa Alyssa bisa datang terlambat ke sekolah. Setelah memohon pada Pak Boby, satpam sekolah, akhirnya Alyssa diizinkan masuk oleh Pak Boby karena ia tau Alyssa murid yang jujur dan tak akan berbohong padanya. Lagi pula ini pertama kali nya gadis itu datang terlambat, jadi ia memberi kesempatan kepada gadis cupu itu.

Setelah mengucapkan terima kasih dan meminta izin untuk meninggalkan sepedanya di pos satpam, Alyssa dengan tergesa berlari ke dalam sekolah. Ia takut terlambat untuk masuk ke kelas Bu Sinta, guru terkiller di sekolah mereka.

"Kenapa gue bisa telat hari ini?"gerutu Alyssa pada dirinya sendiri tanpa menghentikan lariannya sedikit pun.

"Aissh..kenapa di sini tiba-tiba ada tiang sih?"gerutu Alyssa lagi saat ia membelok dikoridor, lalu mendongak meliat tiang yang baru saja menabraknya. Memangnya tiang bisa menabrak orang?

"Ck, ternyata manusia. Heh, lo fikir nggak sakit apa lo tabrak? Sakit tau! Kalau lo mau jalan pakai mata!" marah Alyssa pada orang yang menabraknya.

Ia berdiri sambil membersihkan seragamnya. Memandang orang yang tanpa sengaja bertabrakkan dengannya.

"Apa lo lihat-lihat? Terpesona sama gue?"tanya Alyssa dengan pedenya karena orang itu melihatnya tanpa berkedip.

"Cewek cupu gila!"Alyssa melongo mendengar kata-kata orang itu.

"Saking telatnya. Gue sampai lupa sama penampilan gue sendiri. Tapi kayaknya cowok tadi anak baru deh, soalnya gue gak pernah lihat dia di sekolah ini,"gumam Alyssa sendiri apabila teringat akan wajah pemuda yang tanpa sengaja bertabrakkan dengannya.

"Lah, ngapain gue mikirin cowok tadi? Mending gue ke kelas sekarang sebelum Bu Sinta masuk."Alyssa pun meneruskan lariannya yang tertunda ke kelas.

****

"Selamat pagi anak-anak."ucap Bu Okky wali kelas mereka, lalu memasuki kelas 12 bersama seorang pemuda yang tinggi, berkulit hitam manis, memunyai rahang yang tegas dan mempunyai mata yang tajam bak mata elang.

"Pagi Bu."koor anak-anak kelas 12. Siswi kelas itu mulai berbisik-bisik apabila melihat pemuda yang ada di belakang Bu Okky.

"Hari ini kalian kedatangan teman baru. Kenalin diri mu nak."pinta Bu Okky. Pemuda itu hanya mengangguk lalu mula memperkenalkan dirinya.

"Nama gue Carlrio Nicole."ucapnya dingin dan membuat seisi kelas yang tadinya berisik menjadi hening. Pemuda itu hanya memberitahu namanya tanpa memberitahu lebih lanjut ia berasal dari mana dan pindahan dari mana. Bahkan Bu Okky juga terdiam sejenak. Sedar akan kelasnya yang hening, Bu Okky akhirnya bersuara.

"Ehem..erm...Kamu bisa duduk disamping Mel. Mel..."

"Saya tau bu. Maaf. Terima kasih."potong Carlrio cepat seraya meminta maaf, berterima kasih, lalu berjalan menuju ke arah seorang pemuda yang bermata sipit.

"Hai bro. Selamat datang ke sekolah kita."ucap seorang pemuda berambut harajuku, Ryusen, pada anak baru itu seraya melagakan sikut mereka. Dari interaksi itu, dapat diketahui bahwa mereka sangat akrab. Mikaiel yang melihat itu menepuk jidat.

"Makasih Ryu."

"Kalau begitu, ibu keluar dulu. Guru-guru ada rapat jadi kalian bisa keluar kelas asal kalian tidak keluar dari sekolah ini. Mengerti?"

"Mengerti bu!"

"Ibu pergi dulu. Permisi."

Setelah pemergian Bu Okky, para gadis di kelas itu mulai berdatangan ke meja Melvin dan anak baru itu, Carlrio.

"Hai, kenalin nama gue Gita. Kalau lo siapa?"tanya Gita dengan nada genit. Tapi sayang, Carlrio sama sekali tidak menjawab pertanyaannya, pemuda itu bahkan tidak memandangnya, yang ada pemuda itu malah sibuk mencari dompet. Lagi pula kenapa harus dijawab? Bukankah ia sudah menyebut namanya tadi ketika memperkenalkan diri di depan? Jika ia menjawabnya itu sama saja seperti ia membuang-buang waktu. Ia paling tidak suka jika ditanya soalan yang sudah ada jawabannya.

The Devil [Revisi]Where stories live. Discover now