7th. Hyung?

695 74 47
                                    







PLEASE COMEBACK





Hyunmin memandang sedih ummanya yang kini tengah terlelap di sofa yang ada di ruang rawat Youngmin. Gurat-gurat kesedihan masih menghiasi wajah yang tetap terlihat cantik walau usianya telah memasuki kepala empat. Hyunmin tahu ummanya pasti sangat khawatir, lelah dan juga sedih bahkan ummanya sampai tidak sempat mengganti pakaiannya sepulang dari perusahaan kakeknya.

Hari ini adalah hari kedua setelah kejadian Youngmin yang jatuh pingsan di kamarnya dan sudah dua hari pula Youngmin tidak sadarkan diri. Dokter mengatakan hal tersebut terjadi karena Youngmin terlalu memaksakan pikirannya. Ya semenjak kejadian kepala belakang Youngmin yang membentur lantai dan mengakibatkan dirinya terkena gegar otak ringan, Youngmin dilarang untuk memikirkan hal-hal yang berat karena itu bisa mempengaruhi kondisinya seperti sekarang ini.

Kejadian yang menimpa Youngmin memang sudah cukup lama tetapi mengingat daya tahan tubuh Youngmin yang lemah dan kondisinya yang tidak stabil membuat kesalahan sedikit saja bisa berefek besar pada Youngmin apalagi jika mengingat harabeoji dari pihak ummanya mulai melimpahkan sedikit demi sedikit tugas di perusahaan untuk Youngmin agar Youngmin mulai terbiasa. Tidak banyak memang tetapi tanpa disadari hal tersebut telah mengurangi waktu istirahat  Youngmin. Awalnya Misuk tidak menyetujui keputusan sang ayah tetapi karena kekeras kepalaan Youngmin yang juga terus memaksa maka Misuk tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain tetap mengontrol kondisi sang anak.


'Tok! Tok!'


'Cklek!'


Hyunmin mengalihkan pandangannya pada seseorang yang baru saja memasuki ruang rawat Youngmin. Ia menyernyit heran melihat orang yang ia ketahui berjenis kelamin laki-laki tersebut seolah menyembunyikan wajahnya di balik masker, topi serta jaket yang orang itu kenakan.

Hyunmin bangun lalu membalas bungkukan tubuh orang tersebut  ketika orang itu yang sempat melirik Youngmin cukup lama lalu mengalihkan pandangannya ke Hyunmin yang tadinya duduk di sofa tepat disebelah sofa yang ummanya tempati.

"Aku teman sekelas Youngmin" kata orang tersebut seolah mengetahui kebingungan yang melanda Hyunmin saat ini.

Hyunmin mengangguk lalu mempersilakan orang tersebut untuk duduk di kursi yang ada di sebelah kanan ranjang Youngmin tanpa merasa curiga. Ia-Hyunmin- merasa familiar dengan suara orang tersebut tetapi ia terlalu malas untuk bertanya.

"Apakah kau teman Youngmin hyung yang lain?" mungkin kalimat itu yang cocok bagi Hyunmin untuk ia keluarkan pasalnya ia tidak bisa mengenali orang tersebut bahkan Hyunmin sempat merasa jika itu hyungnya sendiri karena perawakan mereka terlihat sama. Ya karena Chaejin, Minwoo atau dua orang terakhir yang diajak hyungnya tidak ada yang memiliki perawakan seperti itu.

Orang tersebut hanya mengangguk lalu mengalihkan pandangannya kearah Youngmin dan sesekali ia melirik Misuk yang masih tertidur di sofa.

Keheningan melanda dua orang yang masih sadar tersebut. Tidak ada kata-kata yang keluar dari kedua mulut tersebut seolah tidak ingin mengakhiri keheningan yang mereka ciptakan sendiri. Hyunmin entah kenapa merasa tidak ingin mengganggu konsentrasi orang tersebut yang tengah mengamati keadaan Youngmin hyungnya. Hyunmin seolah melihat pancaran kesedihan dari mata yang ia akui hampir mirip -lagi- dengan mata milik hyungnya tersebut hanya saja mata orang itu terlihat lebih tajam  atau mungkin Hyunmin tidak sadar jika mata itu mirip pula dengan matanya.

[Slow Update] Please, ComebackWhere stories live. Discover now