BAB 17

506 32 5
                                    

Irene pov

Kenapa gue mesti ketemu dia lagi sih??
Mana dia jalan sama tunangannya lagi, maksudnya apa coba. Aduh....irene mereka nggak maksud apa-apalah. Aishhhh.... pusing gue, ngapain coba mikirin mereka. Kayak mereka mikirin gue aja.

" irene !!" Teriak seseorang menyadarkan gue.

" eh..iya"

" nggak berubah ya masih suka ngelamun, ayo turun kita udah sampe" ucap cameron. Ya ini cameron, kita mau makan malam bersama orang tua kita. Cameron bilang ada yang mau dibicarakan sih. Tapi gue juga nggak tahu apaan, paling juga tentang pertunangan ini. Tunggu jangan bilang apa yang cameron bilang waktu di Paris itu seirus.

~~

" aduh....kalian ini serasi banget ya" ucap mama cameron sambil tersenyum manis.

" iya nih, udah lulus kuliah kan, nah kapan nih bagusnya tanggal pernikahannya ditetapkan?" Sambung papa irene.

" nah iya, betul itu, kalian maunya kapan ini? " tanya papa cameron.

" nggak bakal ada pesta pernikahan antara aku dan irene ma, pa, om dan tante" ucap cameron dengan tenang tapi sukses buat semua yang ada di meja makan syok. Apa maksud cameron dengan bilang nggak ada pesta pernikahan ? Dia mutusin pertunangan ini? Tapi kenapa?

" apa maksud kamu cameron ?" Tanya papa cameron dengan sorot mata tajamnya.

" maafkan cameron sebelumnya pa, ma, om dan tante. Tapi cameron rasa ini yang terbaik sebelum semuanya terlambat. Cameron dan irene nggak bisa melanjutkan hubungan ini ke jenjang yang lebih tinggi" jawab cameron.

" ron....maksud kamu apa sih? Kenapa ngomong gitu? Aku ada salah sama kamu ya ?" Tanya gue .

" nggak irene, kamu nggak ada salah sama aku, hanya saja aku tahu hatimu bukan untukku"

" tapi aku sayang sama kamu ron, aku nggak ngerti maksud kamu ron?"

" aku tahu kamu sayang aku, tapi hanya sebatas sayang nggak lebih, aku nggak bisa nikah sama orang yang nggak bisa mencintaiku"

" aku bisa berusaha lagi ron, aku bakal berusaha mencintaimu"

" menurutmu yang kamu lakukan selama ini apa, aku tahu kamu selama ini sudah mencoba untuk membuka hatimu untukku, dan aku juga tahu hatimu sudah diisi oleh orang lain. Aku tak menyalahkanmu, kita tak bisa memaksakan kepada siapa kita akan jatuh cinta bukan, dan aku tak mau melihatmu tersiksa dengan perasaanmu kepadanya" ucap cameron sambil menatap gue lembut.

Irene bodoh!!!!! Kenapa gue nggak bisa cinta sama cameron aja??? Kenapa??? Dia baik, baik banget malah, tapi lihat apa yang terjadi, gue malah buat dia ngambil keputusan kayak gini.

" tapi ron ini percuma, kalo pertunangan ini batal, memang kamu pikir aku bisa sama dia??!!! Nggak ron nggak bisa!!! Dia juga udah punya tunangan!!!!!" Teriak gue frustasi. Untuk apa gue mutusin pertunangan ini, toh dia juga udah punya tunangan.

" irene mengertilah sayang, cameron melakukan ini untukmu sayang, sebenarnya cameron udah ngomongin ini ke mama, tapi mama bilang lebih bagus kalo kita bahas ini sama-sama dulu" ucap mama irene

" hmm....papa nggak bisa berbuat apa-apa, walau sebenarnya papa mengharapkan irene menjadi menantu papa, tapi keputusan ada ditangan kalian berdua, kalian sudah dewasa bisa menentukan mana yang baik untuk kalian" ucap papa cameron. Dia tak bisa berbuat banyak, ini hidup anaknya, dia tidak ingin terlalu memaksakan anaknya ini.

" mama juga nyerahin masalah ini sama kalian berdua, irene apapun keputusan kalian nanti, kamu jangan putus kontak sama kita ya sayang " ucap mama cameron lembut dan tak lupa senyum manisnya itu.

" tante, om, irene masih nggak ngerti ini semua maksudnya apa? Ma, pa, irene bingung" ucap gue sambil menatap mereka satu persatu .

" sebaiknya kalian bicara berdua dulu, bicarakan ini baik-baik, dan apapun keputusan kalian kami akan menerimanya namun hubungan kita tak akan berhenti hanya disini saja, itupun jika anda sekalian tidak keberatan untuk tetap menjalin hubungan baik dengan kami sekeluarga" ucap papa irene.

" tentu pak, kita masih bisa menjalin hubungan baik" jawab papa cameron.

" baiklah sepertinya kita para orang tua harus pergi dari sini dan membiarkan kalian berbicara dari hati kehati mengenai masalah ini" ucap mama irene, lalu pergi keluar dari ruangan private di restoran tempat mereka makan malam sekarang. Bukan hanya mama irene, papa irene dan kedua orang tua cameron pun ikut meninggalkan ruangan itu yang menyisakan cameron dan irene.

Setelah beberapa menit orang tua mereka keluar. Mereka masih terdiam dengan pikiran mereka masing-masing. Memikirkan apakah keputusan untuk membatalkan pertunangan ini adalah pilihan yang tepat bagi mereka berdua.

" ron, apa kamu serius dengan ucapanmu?" Suara irene memecahkan kesunyian yang terjadi diruangan itu.

" aku tak pernah seserius ini ren" jawab cameron dengan tegas disertai senyum manisnya yang tak pernah hilang dari wajahnya.
" apakah setelah kita tak bertunangan lagi, kamu akan menjauh dariku?" Tanya irene

" apa yang kamu inginkan irene?"

" aku ingin kita tetap berteman, aku tahu aku egois, tapi aku nyaman berada disampingmu ron"

" aku mengerti, walaupun kita tak bertunangan lagi kita tetap bisa saling berteman, akupun juga tak ingin menjauh darimu" jawab cameron dengan senyum lembutnya. Ya ampunnnnn......kenapa ada cowok sebaik cameron, dan kenapa aku tak bisa mencintainya !!!!

" tapi apa yang akan terjadi nanti ron, dia telah mempunyai tunangan?"

" kamu tenang saja, semuanya akan baik baik saja, percaya padaku" jawab cameron sambil mengusap kepala gue lembut. Gue menatap matanya, mata indah ini, betapa beruntungnya pasangan cameron nanti, dan seharusnya aku yang yang menjadi gadis beruntung itu, tapi aku malah mencintai pria brengsek itu.

" jadi kita tak bertunangan lagi sekarang ?" Tanya gue sambil memandang cincin yang ada di jari manis gue.

" hmm...iya, tapi kita sekarang kita berteman, dan untuk cincin itu, simpanlah itupun jika kamu mau"

" tentu aku akan menyimpannya ron dan terima kasih untuk selama ini " ucap gue dan gue pun langsung memeluk cameron dengan erat. Cameron membalas pelukan gue dengan tak kalah eratnya.

" aku akan selalu berada disisimu ren, saat ini aku memberikan dia sebuah kesempatan, jika dia gagal aku pastikan dia akan mendapatkan balasan yang setimpal" ucap cameron dengan pasti.

" terima kasih cameron " ucap gue masih sambil memeluknya.

" apapun untukmu asal kamu bahagia ren dan itu sudah cukup untukku"

Gue nggak tahu mesti ngomong apalagi, gue bener-bener beruntung bisa ketemu sama cameron. Aku berdoa agar kamu cepat menemukan gadis masa depanmu cameron.
-----------------------------------------------------

Haiiiiii semuanyaaaa.....
Aku tahu kalian pasti pada kesal sama aku karena updatenya kelamaan.
Aku bener bener minta maaf, tapi sebelumnya aku udah bilangkan kalo kedepannya aku bakal lama updatenya. Tapi aku bener bener minta maaf 🙏🙏🙏🙏

Okee.... aku tahu cerita ini dari bab ke bab makin aneh gitu, tapi makasih banyak buat yang selalu ngikutin cerita aku 😆😆😆

Baiklah cukup dulu ya
Jangan lupa vote and comment 😆😆😆😆

Sampai di bab selanjutnya (entah kapan)
Semoga kalian masih mau menunggu kelanjutan cerita ini 😆😆😆

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

can't you see me? [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang