BAB 15

1.5K 70 5
                                    

"Irene..." panggil cameron

" iya, ada apa ?" Jawab gue. Oh iya... kita sekarang lagi ada di apartemen gue, semuanya ada disini. Orang tua gue sama sahabat-sahabat gue lagi nyiapin makanan, gue mau bantuin tapi malah ditarik ke balkon sama cameron. Katanya sih mau ngomong penting gitu, nggak tau deh mau ngomong apa.

" kamu yakin mau ngelanjutin pertunangan kita ?" Tanya cameron.

" apa maksud kamu ron? Tentu aja aku yakin, kenapa sih ron kok tiba-tiba nanya gitu? " balas gue. Serius yah... dia kenapa ngomong gitu sih, aneh banget.

" nggak ada, tapi irene gimana kalo nanti saat kita sampai di Indonesia aku ketemu sama perempuan lain ?" Tanya cameron lagi. Apa maksud cameron? Dia selingkuh?

" kamu selingkuh ?" Tanya gue balik.

" bukan irene, bukan...aku nggak selingkuh, kamu tahu kan aku sayang sama kamu" ucap cameron.

" lalu, apa maksudnya? Kamu mau ninggalin aku gitu ? Ron kalo ini masalah aku yang masih mikirin jayden aku minta maaf. Aku bakal berusaha lebih lagi untuk melupakan jayden, ron " ucap gue. Tanpa gue sadari air mata gue mulai turun, gue nggak ngerti kenapa ini bisa terjadi. Perkataan cameron mengisyaratkan kalo dia bakal ninggalin gue. Gue nggak mau itu terjadi, gue udah mulai sayang sama cameron.

" irene, please....jangan nangis, aku ngomong gini karena aku tahu kamu masih suka sama jayden, aku nggak mau kamu bertunangan dengan aku tapi kamunya tertekan. Aku udah bicarain ini baik-baik ke orang tua kita, mereka menyerahkan semua ini ke tangan kita. " ucap cameron sambil menghapus air mata gue.

" cameron...tapi aku... nggak ron ini nggak benar, lagipula dia udah punya tunangan ron " ucap gue.

" irene..." belum selesai cameron ngomong gue langsung potong, karena gue nggak suka dengan arah pembicaraan ini.

" cukup ron, bisa kita nggak bahas ini dulu, ini hari bahagia aku dan aku nggak mau semuanya jadi kacau, walaupun sekarang suasana hati aku udah kacau tapi jangan sampai mereka tahu " ucap gue, kemudian berbalik pergi menuju ruang makan meninggalkan cameron yang masih terdiam di tempat.

~~~~~

" woww....ini baru pesta namanya" ucap stella dengan wajah sumringah.

" eh....jangan lo habisin semua tu makanan, gue cincang lo kalo habisin ni makanan" ucap jessica dengan sadis.

" jangan kasih stella makanan,dia suka nggak tahu diri kalo soal makanan" ucap gue

" wah....sembarangan lo kalo ngomong, gue nggak gitu ya" ucap stella tidak terima dengan perkataan sahabatnya walaupun itu kenyataannya.

" nggak gitu gimana ? Kalian ingat nggak waktu jaman sma kita beli pizza 2 kotak dan dia yang paling banyak makannya" ucap kathleen

" bener banget tuh, padahal waktu itu dia baru aja makan bakso, gila emang dia, makan banyak tapi badan segitu-gitu aja" ucap jane.

" ribut banget sih kalian, ini lagi di meja makan nggak boleh ribut" ucap alice. Gue dan sahabat gue saling lirik dan tersenyum penuh arti.

" IYA MAMA ALICE " teriak kita berlima dengan kompak. Orang tua gue dengan cameron tertawa melihat kelakuan kami. Soal cameron, gue nggak mau bahas itu dulu. Gue masih belum mengerti tentang hati gue. Jujur gue masih suka mikirin jayden, tapi bukan berarti gue mau pisah ninggalin cameron. Selama ini dia yang selalu ada di samping gue selain ortu gue dan sahabat-sahabat gue yang nggak jelas ini.

Semoga semuanya baik-baik saja pikir irene dalam hati.

-------------------------------------------------

Haiiii semuanyaaa......
Gue balik lagi nih 😁
Gue updatenya nggak panjang, tapi lumayanlah ya.
Otak gue lagi buntu banget nih. Bingung mau lanjutinnya gimana. Sebenarnya sih gue udah kepikiran chapter selanjutnya gimana, tapi gue bingung mau ngetiknya gimana. Maklumlah ya namanya juga baru pemula 😂😂😂

Jangan lupa comment and vote ya 😆😆😆

Sampai ketemu di chapter selanjutnya. Oh iya....untuk chapter selanjutnya gue nggak janji bakal update cepat karena beberapa hal 😁😁😁

can't you see me? [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang