BAB 13

2.3K 148 7
                                    

Irene POV

3 TAHUN KEMUDIAN

Hari terus berganti tanpa peduli apa yang sedang terjadi disekitarnya. Masalahpun datang silih berganti, tanpa kenal waktu. Membuat beberapa orang diluar sana tidak bisa menghindari untuk tidak depresi. Masalah? Yah...siapa yang tahu kapan itu akan datang ?karena apa 'dia' datang? Dari siapa 'dia' datang ?. Namun, setidaknya kita tahu bahwa tidak ada masalah yang tidak memiliki solusi, hanya saja kita yang belum tahu atau ragu apa solusi yang tepat untuk masalah kita sendiri. Yah...itulah yang gue hadapi saat ini, masalah gue dengan jayden mungkin dilihat sekilas sudah selesai secara tidak langsung karena masing-masing dari kami telah memiliki pasangan sendiri. Tapi tak dapat gue pungkiri kalau selama ini gue masih suka memikirkan jayden. Sulit rasanya untuk melupakan cinta pertamamu.

Gue selalu berpikir apa ini jalan yang baik untuk gue? Atau yang gue lakukan ini salah karena telah melibatkan orang lain yang mungkin akan sakit hati nantinya ? Gue bener-bener nggak maksud buat jadiin cameron pelarian, tapi ini permintaan orang tua gue dan permintaan itu datang pada saat yang bisa dibilang 'tepat'. Sehingga gue menerimanya tanpa pikir panjang dan dengan naifnya berpikir bahwa gue bisa lupain 'dia' dan mulai untuk mengenalnya lebih dekat lagi. Tapi gue salah, mungkin gue udah mulai memiliki perasaan sama cameron tapi itu seperti perasaan gue pada abang yang tak pernah gue miliki. Sikapnya yang perhatian, lembut, ramah dan penyayang membuat gue dengan mudahnya merasa nyaman saat disampingnya. Yah...hanya sekedar rasa nyaman tidak lebih.

" ireneeeeeee.......!!!!" Suara teriakan dari belakang gue berhasil membuat gue balik ke dunia nyata.

" hah??!! Iya ada apa ? " jawab gue dengan terkejut. Memangnya siapa yang tidak terkejut, jika mendengar suara teriakan saat kita sedang melamun. NGGAK ADA.

" ck..kebiasaan emang ya kamu ini, hobi banget sih ngelamun" ujar cameron sambil mengambil posisi duduk di samping gue.

" suka suka aku dong " balas gue.

" gitu aja kok ngambek sih, oh iya.. gimana tugasnya diterima nggak ?" Tanya cameron. Saat ini cameron sedang mengurus tugas akhirnya. Ya nggak kerasa waktu berjalan dengan cepat, bentar lagi gue sama cameron mau lulus dan balik ke Indonesia.

" diterima dong siapa dulu irene gitu " ucap gue dengan sombong. Sombong dikit nggak apa-apa kali. Lagian buat tugas akhir gue itu nggak mudah.

" sombong bener " balas cameron sambil mencubit hidung gue. Tuh kan.. ini anak kebiasaan deh hobi cubit hidung gue.

" aduh... ron... kebiasaan deh, sakit tau" jawab gue.

" iya iya maaf, udah nelpon orang tuamu ? " Ucap cameron

" udah kok, mereka bilang sih mau kesini minggu depan " balaa gue

" oh ya ? Bagus dong kalo cepet datang kesini, udah lama juga nggak ketemu om sama tante " ucap cameron.

---------------------------------------------------

Haiiii..... 😊
Maaf gue baru update sekarang seperti yang pernah gue bilang, kalo gue lagi buntu banget.
Inipun gue updatenya nggak banyak. Harap maklum kalo di part ini kurang gimana gitu.

Mungkin gue bakalan lama buat update untuk part selanjutnya. Gue cuma berharap kalian masih setia buat baca cerita abal-abal gue ini.

Maaf juga kalo kesannya cerita gue terlalu cepet. Gue cuma nggak mau terlalu banyak part nanti.

Oke kalo gitu jangan lupa vote and comment ya 😀

Sampai ketemu di part selanjutnya 😁

can't you see me? [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang