BAB 7

3.1K 218 14
                                    

Irene POV

wah...enak juga ternyata kalo hang out bareng temen apalagi gue dibayarin. hahahahahaha bahagia lahir batin gue.

" kenapa lo senyum senyum nggak jelas gitu? " tanya kathleen dengan mengerutkan dahinya dan yang lain juga pada ngeliat gue dengan tatapan bingung.

" hah? oh...hehehe.... itu gue bahagia banget bisa hang out sama kalian " jawab gue sambil senyu tiga jari. jessica dan stella langsung melongo liat gue. emang tampang gue kayak apaan sampe mereka gitu amat ngeliatnya.

" gila irene tampang lo nggak nahan banget euyy..." ucap jessica

" asli...mau muntah gue rasanya, palingan juga lo happy gitu karena dibayarin kan? " ucap stella.

" wah....lo emang hebat stella, lo tau aja deh " balas gue sambil ketawa.

" bused dah....ternyata lo gitu ya " ucap alice sambi geleng-geleng ngeliat tingkah gue.

" kalo orang nanya siapa dia, gue bakal jawab gue nggak kenal" ucap jane

" hah?! tega bener lo jane sama gue "

" ya lo pikir aja lah, tampang lo itu udah kayak orang gila tau" ucap jane santai. gila...gila.... ini anak kalo bukan sahabat gue udah gue lempar ke laut.

saat gue dan sahabat-sahabat gue lagi bercanda ria di sebuah cafe. beberapa orang perempuan menghampiri kami dengan wajah sombong mereka. saat sampai di meja kami, mereka langsung menggebrak meja kami.

"heh?!!! LO!!! denger baik-baik ya, lo harus jauhi jayden, selama ini gue dah sabar ya, tapi lo nya malah kecentilan " ucap perempuan berambut kecoklatan di depan gue ini. seingat gue dia anak IPS 2. namanya Lilian.

" maaf ya, gue nggak ada kecentilan tuh sama jayden, dan juga emangnya lo siapanya jayden hah?" balas gue dengn langsung menatap matanya menantang. jangan pernah mikir kalo gue itu cewek lemah. mereka salah besar kalo nganggap gue bakal takut digretak kayak gini.

" gue calon tunangan jayden" jawan lilian dengan tegas.

APA??? di..a..dia... ngga serius kan? tunangan? maksud gue calon tunangan jayden? ini nggak bener. gue ngerasiin tangan gue digenggam sama seseorang disebelah gue yang ternyata adalah alice. makasih udah mau nguatin gue alice ucap gue dalam hati sambil melempar senyum pada alice.

" baru calon kan? jadi lo nggak usah sombong " ucap kathleen sambil menatap rombongan lilian dengan tajam.

" iya, baru jadi calon aja bangga" sahut stella.

" kalo lo calon tunangannya, kenapa lo nggak tanya langsung ke jayden kenapa dia dekatin irene" ucap jane.

" hah??? buat apa gue nanya ke jayden, toh yang kecentilan itu temen lo" balas lilian sambil menunjuk tangannya ke gue.

" kecentilan? bagian mananya yang lo maksud kecentilan?" tanya jessica.

" iya, paling lo tuh yang kecentilan bukannya irene " sahut alice.

" mending kalian pergi dari sini, nggak malu apa diliatin sama orang hah??!!" akhirnya gue ngomong juga. setelah gue kehilangan suara gue karena terlalu syok dengan kenyataan baru aja terjadi di depan gue.

" denger ya lo jangan pernah kecentilan lagi sama jayden " setelah mengatakan itu mereka pergi dengan gaya angkuh mereka. seakan-akan mereka adalah seorang perempuan terhormat dan kami semua yang ada di cafe ini adalah orang yang harus memberi hormat pada mereka.

"irene..." sebelum alice selesai ngomong gue langsung memberi isyarat untuk diam. untuk saat ini yang gue mau cuma nenangin diri gue. gue tau kalo gue cuma pacar bohongannya jayden. tapi gue cinta sama jayden, jadi wajar kalo gue syok.

can't you see me? [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang