BAB 9

3K 225 10
                                    

Peringatan typo dimana-mana!!!

5 bulan kemudian....

Irene POV

ini udah lima bulan setelah percakapan waktu itu dan jayden tidak berubah pikiran akan ucapannya waktu itu. soal itu sih gue nggak masalah, tapi ini udah lewat 5 hari dari UN dan dia masih aja menganggap gue pacar bohongannya. 3 hari yang lalu gue mendapatkan kabar gembira.gue bahkan nggak pernah ngebayangin hal itu, tapi gue masih ragu untuk menerimanya. oke kalian pasti bingung kabar gembira apa itu. kabar gembiranya adalah gue keterima di IFA (International Fashion Academy) yang ada di Paris. gue awalnya emang mendaftarkan diri ke sana dan mengikuti tesnya, tapi entah kenapa akhir-akhir ini gue merasakan keraguan untuk kuliah disana.

flashback

"mama........!!!" teriak gue. gimana gue nggak teriak, kalo gue dapat surat dari IFA dan gue..gue diterima di IFA. gila nggak sih?!!! ini itu kayak mimpi

"apaan sih irene? kamu ini pagi-pagi udah teriak-teriak nggak jelas gitu, sakit ini kuping mama " ucap mama gue kesal. maafkan anakmu ini ma, tapi ini berita bahagiaaaaa.

" maaf ma, tapi lihat deh ma, ini baca suratnya " ucap gue, lalu memberikan surat tersebut ke mama.

alis mama gue mulai naik melihat surat yang gue berikan. lalu, selanjutnya giliran mama gue yang teriak nggak jelas sambil lompat-lompat dan meluk gue erat banget.

" aaahhhh.....irene......kamu hebat..... IFA...IFA.. ya ampun, mama nggak nyangka kamu keterima di IFA...aaaahhh!!!" teriak mama gue dan mama belum juga melepas pelukannya.

" ma....sesak ini, lepasin dulu dong" ucap gue pelan. sesak banget cuyy, busedd mama gue meluknya erat banget bukan cuma sesak tapi ini badan rasanya mau retak.

" eh..iya.. maaf sayang, abis mama seneng banget" balas mama sambil melepaskan pelukannya dengan memasang senyum tak berdosa. mama gue gini bener yah.

" seneng sih seneng ma, tapi nggak sampe gitu juga kaleeee" balas gue kesal.

" iya udah deh, jadi abis ini kamu bakal langsung ke Pariskan? ntar mama siapin semuanya, apartemen, tiket pesawat, pokoknya semuanya mama siapin, terus untuk beberapa hari mama sama papa ikut kamu dulu ke paris biar bisa lihat gimana situasi disana " ucap mama gue dengan penuh semangat.

" ya tunggu dululah ma"

" mau nunggu apa lagi sih sayang?" tanya mama. bener apa kata mama, aku mau nunggu apalagi. toh aku udah keterima juga, tinggal urusan daftar ulang terus nunggu masuk kuliahnya. tapi....aku masih ada yang kurang rasanya dan juga....ada perasaan tak rela.

" ya udah mama sih terserah kamu, kan kamu yang mau kuliah bukan mama. mama sama papa cuma bisa mendukung kamu dari belakang aja" ucap mama sambil menepuk punggungku dan berlalu pergi kembali ke dapur untuk melanjutkan masakannya tadi.

flashback off

apa ini karena dia? apa karena dia gue ngerasa nggak rela? tapi buat apa? toh dia cuma pacar bohongan gue kan, tapi....jujur gue masih cinta sama dia. gue udah berusaha buat hilangin perasaan ini tapi nggak bisa. gue pengen banget setidaknya satu kali aja dia melihat ke arah gue. melihat kalo gue ini selalu ada disekitar dia, melihat kalo gue bakal nerima dia apa adanya, melihat kalo gue orang yang nggak sesempurna dia telah JATUH CINTA sama dia.

can't you see me jayden?

" ireneee!!!!!" terikan itu membuat gue tersadar dari lamunan panjang gue. gue tau itu siapa. siapa lagi kalo bukan stella. gue hapal banget sama suaranya.

" ya ampun.... irene, lo ini ya dari tadi kita ngomong itu di cuekin gitu" ucap jessica kesal.

" iya nih, udah berbuih nih mulut. eh...nggak taunya dia lagi ngelamun. ngelamun apaan sih lo?" tanya jane

" itu gue cuma lagi mikirin aja, nanti gue bisa nggak hidup sendiri tanpa mama sama papa gue di paris" balas gue. yah...gue nggak bohong sepenuhnya, walaupun sebagian besar yang gue lamunin bukan tentang itu.

" nggak usah bohong, gue nggak bisa ya dibohongin, gue tau lo lagi mikir hubungan lo sama jayden kan?" sahut kathleen. huftt...dia emang yang paling susah dibohongin.

" hadehh.... ngapain sih dipikirin, orang belum tentu juga dia mikirin lo" sahut alice. ya ampun... ngomong alice tajam banget sih.

" iya bener banget, ngapain sih dipikirin, kalo dia ada rasa sama lo, dia pasti milih lo yang sebenarnya adalah pacar bohongannya daripada CALON tunangannya itu" ucap stella.

" mudah bagi kalian ngomong, tapi gimana rasanya ada diposisi gue. nggak semudah itu girls" balas gue pelan. mereka nggak ngerasain gimana ada diposisi gue. gue mau tetap bisa berhubungan dengan jayden nggak masalah kalo cuma bisa jadi temen. asalkan jelas hubungannya, bukannya kayak gini. awalnya gue pikir gue cuma sebentar jadi pacar bohongannya jayden, tapi ternyata nggak seperti yang gue pikirkan. bahkan gue udah coba untuk mutusin hubungan pura-pura ini, tapi apa? dia malah kayak gini.

" udah irene... jangan terlalu dipikirkan, jangan buat diri lo stress " ucap jane

" gini aja mending lo tanya sekali lagi ke jayden dia maunya gimana, kalo dia bilang untuk mengakhiri hubungan nggak jelas ini ya udah akhiri aja" ucap stella

" iya irene...cowok diluar sana banyak bukan cuma jayden. kita tau kalo lo suka sama jayden, tapi untuk apa rasa suka itu kalo cuma bisa dipendam? yang ada lo sakit hati irene " ucap jessica

" kita cuma mau yang terbaik untuk lo irene, bukannya kita ngelarang lo suka sama jayden. tapi jayden udah punya calon tunangan, emang benar kita nggak bisa nebak apa yang bakal terjadi kedepannya. kita nggak tahu jayden bakal milih lo atau tunangannya, tapi setidaknya lo bisakan mempersiapkan diri lo dengan apa yang bakal terjadi kedepannya" ucap kathleen

" kita bakal selalu ada untuk lo irene, baik suka maupun duka. dunia nggak bakal berakhir cuma karena jayden nggak milih lo. lo tetap harus semangat, tapi bukan berarti lo harus negative thinking" ucap alice.

bener apa kata mereka, gue harus ngomong sama jayden tentang ini semua dan gue harus mempersiapkan diri untuk jawabanan jayden nanti. nggak masalah kalo dia nggak milih gue, karena gue masih punya sahabat-sahabat yang peduli dengan gue.

" thank you girls... gue sayang banget sama kalian. gue nggak tahu kalo misalnya gue nggak punya kalian. gue pasti masih galau sekarang" ucap gue sambil memeluk mereka erat. gue nggak mau persahabatan ini hancur, gue mau kita sahabatan sampe hari tua nanti, karena mereka udah seperti saudara buat gue.

------------------------------------------------

haiiii....
gue balik lagi
gue nggak tahu kalian bakal dapet feelnya atau nggak untuk chapter ini atau chapter sebelumnya. soalnya gue masih baru dalam dunia menulis. gue masih belajar dalam dunia tulis menulis seperti ini.

oh iya... makasih banyak buat yang udh vote and comment. gue senang banget kalo ada yang suka sama cerita abal-abal gue ini :D

dan jangan lupa untuk vote and commentnya ya ^^

sampai ketemu di chapter selanjutnya ^^

can't you see me? [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang