PROLOG

55 3 1
                                        

     Seorang gadis berlarian kecil melewati koridor sekolah, rok sempitnya membuatnya tak leluasa untuk berlari. Dia menuju tempat parkir sekolah, seseorang sudah menunggunya disana.

"Huft... Hah..."
     Nafasnya tersengal-sengal namun tak mengurangi manis wajahnya sedikitpun, dia tersenyum begitu indahnya, melihat seseorang yang sudah menunggunya dari tadi. Mata lebarnya begitu memancar percaya diri.

"Dyth, maaf ya telat, soalnya tadi pelajaran bu Ari kan kamu tau sendiri kalo dia ngajar itu su......"

"Bell, kita putus."

    Gadis itu terperangah, belum juga dia menyelesaikan bicaranya, dia terlihat shock.

"Pu... putus? Tapi kenapa Dyth, kita kan ngga ada masalah, ngga...."

"Entah, gue bosen. Jadi mulai sekarang kita, maaf bukan kita. Tapi gue dan lo udah ga ada hubungan apa-apa lagi."

     Lagi, omongan gadis itu di interupsi oleh laki-laki berpenampilan ala 'oppa' korea itu, setelah itu dia langsung pergi seolah tak terjadi apa-apa.
Sementara gadis yang awalnya datang dengan senyum lebar itu kini menekuk wajahnya, sinar kecantikannya mendadak hilang, air mata tertahan dipelupuknya.

        M O V E O N

     "BELLAAAAAAAA!" teriak seorang dari kejauhan. Rambutnya yang sedikit merah bukan dari hasil cat melainkan bawaan lahir, mata yang sedikit sipit dan kulit putihnya yang begitu merona. Rika, sahabat Bella sejak masuk SMA. Dia berlari seadanya menghampiri Bella.

"Astaga bell kok elu tega ninggalin gue sih." Rika meraih pundak Bella yang membelakanginya dan berusaha memutar balikkan badan Bella. Rika kaget melihat mata Bella yang sudah memerah.

"Bell, lu nggak papa?"
Pertanyaan mainstream yang selalu ditanyakan ketika melihat seseorang-yang-keliatan-lagi-kenapa-kenapa itu malah sukses membuat Bella menumpahkan air mata yang sedari tadi sudah ditahannya, Bella memeluk Rika erat.

"Rik, sakit banget rik.. Bantuin gue." Bella terisak.

"I, iya hue bantuin. Hapi lu lepas dulu ini hue enghap ha bisa nafas apalagi mhikir."

Rika terengah, ucapannya tak jelas. Tubuhnya memang sedikit lebih mungil dari Bella membuatnya tak peluk-able.

"Sori Rik."

Spontan Bella melepas pelukannya.

"Lu kenapa sih Bell? Lu mau minta tolong apa?"

"Tolong.... bantu gue buat move on."

         ________

Kemarin sudah sempat publish prolog beserta sinopsisnya, entah kenapa merasa ada yang kurang. Akhirnya hapus dan revisi lagi. Aku mau jalan cerita yang benar-benar sesuai sama sinopsis dan gak jauh melebar dari prolognya.
I'll try my best. Semoga kalian yang mampir gak sekedar menjadi sider tapi mau memberi vote dan komentarnya.
Terima kasih.

20 Mei 2017.

MOVE ONOù les histoires vivent. Découvrez maintenant