" Kenapa bisa seperti itu kak? " tanya seorang anak.

" Bukankah sudah kubilang sebelumnya? Kita ini hanya sebagai budak 4 ras lainya, jadi terserah mereka memerintahkan kita untuk melakukan apa. Dan para pemimpin, bangsawan, dan orang-orang kaya dari ras Manusia memberikan harta benda mereka untuk bantuan perang agar mereka tidak dikirim untuk ikut dalam perang, sungguh menyedihkan bukan? " kata Si Pendongeng sambil menghela nafas.

Di dalam perang ini kita para manusia berperang antar sesama ras kita demi kepentingan ras lainya, miris bukan? Tapi mau bagaimana lagi? Kita tidak memiliki kemampuan untuk melawan, karena kita hanya ras yang terlupakan oleh Tuhan. Itulah pikir semua orang pada saat itu. Lalu saat semuanya telah menjadi kacau dan berantakan disitulah manusia menemukan sebuah harapan yang nantinya akan dikenal dengan nama Titik Balik Umat Manusia.

" Dari tadi kakak berbicara bertele-tele terus, kami ingin tau apa itu Titik Balik Umat Manusia itu dari kemarin tau? " kata salah seorang anak laki-laki.

" Iya-iya sabar napa? Ini juga ceritanya mau masuk kesitu " kata Si Pendongeng sambil cemberut.

Anak-anak pun tertawa karena melihat tingkah laku Si Pendongeng yang kekanak-kanakan.

" Pada saat perang itu, terdapat 10 orang ras Manusia yang mengalami kehilangan terbesar dalam hidup mereka yang membuat mereka seakan mati dan tanpa pegangan hidup, kalian tau? Rasa kehilangan yang sangat besar, seperti saat Kapten Bajak Laut Topi Jerami kehilangan Si Tinju Api dalam anime One..... ehem.......ehem..........ee....... maksudku adalah rasa kehilangan yang sampai membuat kalian ingin mati seperti itu. " kata Si Pendongeng sambil menyeka ingusnya yang keluar karena sedih, entah karena ceritanya atau karena scene anime yang dia ingat itu. Anak-anak menatapnya dengan wajah datar.

" Kehilangan seperti apa itu kak? Apakah kehilangan orang yang berharga seperti di anime tersebut? " tanya seorang anak.

" Wallahualam bishawab, tidak ada yang tau pasti kehilangan seperti apa itu. Hanya mereka sendiri dan Tuhan yang tau " jawab Si Pendongeng.

Kemudian 10 orang tersebut berdoa kepada Tuhan dengan bersungguh-sungguh, mereka melepaskan semua keluh kesah mereka dan berdoa dengan sepenuh hati agar Tuhan memberikan bantuan kepada mereka, mereka hanya tidak ingin kehilangan lagi hal yang penting bagi mereka. Karena kehilangan yang mereka terima sudah cukup menghapuskan semua alasan mereka untuk tetap hidup. Lalu, mereka pun bertemu dengan-Nya.

" Bertemu dengan siapa? " tanya mereka bersamaan bingung.

" Siapa lagi? Tentu saja Tuhan. Tapi bukan bertemu secara harfiah sih.....Mmmm bagaimana ya cara menjelaskanya?, mereka seperti diberikan petunjuk oleh Tuhan " jawab Si Pendongeng.

Dan doa mereka dijawab oleh Tuhan, Tuhan pun bertanya pada mereka. Apakah kau ingin melindungi hal yang berharga bagimu? Melindungi ras Manusia dan melepaskan mereka dari perbudakan dan penganiayaan dari ras lainya agar tidak ada lagi orang yang merasakan kehilangan yang sama seperti yang kau rasakan. Dan menjadi penjaga perdamaian antara 5 ras yang ada, mereka pun bertanya kepada Tuhan, bukankah hal tersebut membutuhkan sebuah kekuatan yang besar? Tentu saja membutuhkan kekuatan yang besar untuk membuat perdamaian antar ras. Kemudian Tuhan menjanjikan kekuatan tersebut kepada kesepuluh orang tersebut, tapi dengan syarat.........

" Dengan syarat.......? " kata anak-anak itu dengan wajah serius.

" Dengan syarat........... apa ayo penasaran kan? " kata Si Pendongeng sambil menggoda mereka.

" Ahhh... ayolah kak, nanti keburu larut terus ceritanya gak selesei lagi " kata seorang anak.

" Hahaha iya-iya pasti ku selesaikan kok, tidak akan sampai larut malam " katanya sambil tersenyum misterius.

ElementalistWhere stories live. Discover now