"Apa aku tidak bisa menelponnya secara langsung?" Tanya Yoongi yang terdengar sangat memohon.

Ji Ho menghela napasnya. "Aku tidak bisa memberitaumu nomornya. Mi Bi tidak mengizinkanku untuk membiarkanmu menghubunginya," terjadi keheningan sesaat diantara mereka hingga Ji Ho berbicara kembali. "Mi Bi mengirimiku fotonya. Kau mau kukirimi? Ya setidaknya foto gadis itu bisa mengobati kangenmu."

"Baiklah. Kirimi fotonya setelah ini. Terimakasih Ji Ho," Yoongi langsung memutuskan panggilannya. Ia menunggu beberapa saat sehingga tiba-tiba terdapat notifikasi dan ia melihat Ji Ho mengirimkan gambar melalui K-talk.

Cantik. Gadisku semakin cantik. Batin Yoongi saat mengamati foto Mi Bi yang sedang berdiri disebuah tempat mengenakan summer dress selutut berwarna putih dan flat shoes yang senada dengan warna dress gadis itu. Namun difoto tersebut, Mi Bi terlihat lebih gemuk dari terakhir kali mereka bertemu. Pipi gadis itu terlihat lebih chubby dari sebelumnya.

Yoongi mematikan ponselnya lalu menyandarkan kepalanya pada sandaran kursi yang sedang ia duduki.

.

Athena, 10 Januari 2016

Yoongi terlihat panik saat ia mendapati kalau ia sendirian dikamar, tidak ada tanda-tanda Mi Bi berada didalam ruangannya. Dengan cepat Yoongi menuju ke lobby untuk menanyakan tentang Mi Bi.

Dengan keterbatasan kemampuan berbahasa asing yang dimiliki Yoongi, ia menjelaskan situasi dan menanyakan keberadaan Mi Bi kepada seorang resepsionis. Sang resepsionis tersebut menjelaskan sesederhana mungkin sehingga Yoongi memahami maksud darinya. Seketika Yoongi tersentak saat ia mengerti maksud sang resepsionis tersebut.

Setelah mengucapkan terimakasih, Yoongi segera berlari keluar hotel dan mencegat sebuah taksi yang akan pergi meninggalkan hotel lalu masuk kedalam taksi tersebut. Taksi tersebut melaju memecah jalanan menuju ke Bandara. Selama perjalanan, perasaannya bercampur aduk sehingga tidak dapat menghentikan kakinya yang terus menghentak-hentak dengan gelisah.

Suasana dibandara itu begitu ramai walaupun hari masih pagi, Mi Bi masih menunggu diruang tunggu dan belum melakukan boarding. Kedua matanya mengamati orang-orang yang berlalu lalang, ia berusaha menyibukkan dirinya dari keinginan untuk memikirkan seseorang yang membuatnya memutuskan untuk menyerah.

Tiba-tiba Mi Bi termenung saat mendengar pengumuman tentang jadwal penerbangannya yang sudah tiba untuk boarding time. Ia mengambil tas nya lalu menarik koper miliknya. Tapi saat matanya mencari-cari pintu keberangkatan, tanda sengaja pandangannya beradu dengan seseorang yang berusaha ia hindari. Orang tersebut lari kearahnya lalu memeluk tubuh ramping Mi Bi.

"Jangan pergi," ucap Yoongi dengan lirih. "Kau ingin meninggalkanku disaat aku sudah yakin dengan keputusanku?"

"Ya, aku meninggalkanmu," kata-kata yang keluar dari mulut Mi Bi terdengar sangat dingin. Saat Yoongi menatap kedua mata gadis yang berada didepannya, ia hanya melihat kehampaan yang ada didalam mata tersebut.

Dengan perlahan Mi Bi mendorong tubuh Yoongi dan melepaskan diri dari pelukan pria itu. "Selamat tinggal, Min Yoongi."

Yoongi memerhatikan punggung Mi Bi yang semakin menjauh. Entah dorongan dari mana, ia berlari menghampiri gadis itu lagi lalu memeluknya dari belakang dengan erat. "Aku mencintaimu. Benar-benar mencintaimu. Tidakkah kau melihatku yang sekarang memohon-mohon agar kau kembali?"

Mi Bi terdiam. Ia menggigit bibirnya agar mencegah mengatakan apa yang hatinya ingin katakan. Namun entah kekuatan dari mana, kedua tangannya melepaskan tangan Yoongi yang melingkar ditubuhnya. "Ya aku melihatnya. Tapi semuanya sudah tidak ada gunanya. Maaf."

Evanesce || Min Yoongi [NC]Where stories live. Discover now