Twenty Five

14.5K 668 150
                                    

Past time

Masker? Done. Jaket? Done. Topi? Done. Oke aku rasa ini cukup. Diluar cuaca juga sangat dingin. Setidaknya lebih baik daripada aku harus mendekap di studio terus menerus. Batin Yoongi saat ia tengah bercermin di ruang latihan. Ia mengecek kelengkapan sebelum ia keluar gedung. Terlalu lama di studio membuatnya menggila. Ia mengambil tasnya dan menyampirkannya ke pundaknya sebelum keluar gedung.

Entah kenapa kali ini lagu yang akan menjadi album comeback BTS membuat Yoongi kewalahan. Bukan apa-apa, hanya saja ia sedang dimasa dimana ia membutuhkan liburan. Yang dipikirannya saat ini adalah liburan, liburan dan liburan. Ia bahkan tidak ingat kapan terakhir kali ia berlibur, terutama bersama Mi Bi. Ia terlalu merindukan gadis itu, gadis yang membuat jantungnya berdetak cepat saat bersamanya.

Ini kesempatan Yoongi untuk kabur semalam saja. Dengan pulang ke penthouse lalu bergelung manja pada Mi Bi cukup membuat Yoongi mendapatkan 'liburan singkat'-nya dan memperbaiki mood-nya yang sedang kacau. Bahkan ia merindukan kasurnya yang empuk. Yoongi dapat membayangkan kalau sekarang ia tengah berbaring diatas kasurnya dengan kedua tangannya memeluk gadis yang ia cintai dengan selimut yang menghangatkan tubuh mereka berdua lalu Yoongi mencium puncak kepala gadis itu dan Mi Bi semakin merapatkan dirinya ke Yoongi. Mungkin saja ia bisa bercinta dengan Mi Bi dan saling menyalurkan kehangatan dari tubuh mereka. Imajinasi yang terasa menyenangkan bukan.

Namun sebelum ia menuju ke penthouse, Yoongi menyempatkan pergi ke toko roti yang hampir tutup. Ia ingin membeli dua slice kue yang sangat disukai Mi Bi. Ia juga membeli beberapa kaleng minuman dari minimarket disebelah toko kue tersebut. Ia ingin benar-benar menikmati malamnya bersama Mi Bi.

Didalam mobil, Yoongi tersenyum-senyum sendiri. Mood-nya langsung menanjak hanya dengan memikirkan akan menghabiskan malamnya di penthouse bersama Mi Bi. Apa ini karena aku terlalu lama di studio? Ah masa bodohlah. Batin Yoongi sambil terus mengendarai mobilnya memasuki basement sebuah apartement.

Begitu mobilnya terparkir, ia keluar dengan menenteng satu kantong plasting besar ditangan kirinya dan kotak kue berukuran sedang di tangan kirinya. Yoongi berjalan menuju elevator, ditekannya tombol-tombol pada dinding elevator itu untuk menekan kode menuju penthouse miliknya.

Senyumnya terus mengembang, bahkan sampai ia memasuki kedalam penthouse. Yoongi langsung berjalan ke ruang tengah untuk meletakkan barang belanjaannya. Ia meletakkan plastik dan kotak kue tersebut diatas meja lalu kakinya melangkah ke kamar dirinya dan Mi Bi yang ia yakini gadis itu tengah tertidur di kamarnya.

Tangannya yang akan memegang ganggang pintu langsung terhenti saat ia mendengar suara gadisnya dari dalam kamar. Suara itu adalah suara desahan dari Mi Bi yang sangat ia kenal. Dibukanya pintu tersebut pelan-pelan. Kedua matanya langsung membesar dan napasnya memburu saat ia melihat pemandangan yang membuat hatinya sakit dan memanas.

"Aaah... Jung Gie oppa," desah gadis itu lagi. "Nghh, remas lebih keras, oppa.. aahh... lebih keras lagi... seperti itu.. aaahh... ini memabukkan," Dengan kedua matanya, Yoongi melihat gadisnya tengah bercinta dengan seorang pria. Mi Bi tengah menaik-turunkan tubuhnya diatas tubuh seseorang yang berbaring diatas kasur. Mi Bi maupun orang tersebut tidak mengetahui kalau Yoongi berada diambang pintu karena mereka membelakanginya.

Yoongi mendengus lalu ia berbalik, membiarkan pintu itu tetap terbuka. Ia kembali ke ruang tengah dan menghempaskan dirinya ke sofa. Diambilnya satu botol soju dari dalam plastik didepannya lalu dibukanya tutup botol dan meminumnya.

Sudah botol yang kedua Yoongi habiskan, ia mendengar suara Mi Bi dan suara seorang pria keluar dari kamar. Namun Yoongi tetap diam dan terus meminum minumannya yang ketiga. Terdengar suara langkah kaki mendekati ruang tengah.

Evanesce || Min Yoongi [NC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang