"Ada apa dengan mereka?" gumamnya pelan lalu menghentikan salah satu taksi tapi Kyuubi keburu menghentikannya dengan menahan tangan Naruto yang hendak membuka pintu mobil taksi.

"Kita perlu bicara." ujarnya tapi sayangnya Naruto tidak peduli sama sekali dengan cara menyingkirkan tangan Kyuubi dari tangannya kemudian kembali membuka pintu taksi tapi tiba-tiba pria berjaket merah terang lebih dulu masuk sebelum Naruto masuk, tak ayal jika mobil itu langsung pergi setelah mendapat penumpang.

Naruto mendengus kesal lalu menatap Kyuubi tajam, "Apa mau mu?" tanyanya to the point.

"Kita butuh bicara kak, aku, ayah, ibu dan kak Kurama. Kita keluarga." jawab Kyuubi.

"Sejak kapan kita keluarga?" pertanyaan Naruto berhasil membungkam mulut Kyuubi.

"Sebelum kau bilang kita adalah keluarga, ada baiknya kalau kau buka dulu buku lama dan kau baca terlebih dahulu." ujar Naruto seraya membenarkan posisi tas panjangnya dan hendak berjalan pergi tapi Kushina lebih dulu menghalangi jalanannya.

"Naruto, maafkan ibu nak." ujar Kushina memohon, kedua violetnya berkaca-kaca menatap Naruto penuh harap.

"Aku lelah." ujar Naruto.

"Sekali ini saja, beri kami kesempatan. Pulanglah bersama kami." ujar Kushina sambil berlutut di depan Naruto.

Naruto yang tidak sampai hati melihatnya segera berjongkok dan menyentuh kedua pundak ibunya agar kembali berdiri, setelah berdiri Kushina segera menerjang Naruto dengan pelukan erat.

"Aku dengar beberapa hari ini, di Konoha sedang terjadi pemberontakan dimana ada organisasi yang menginginkan Konoha lepas dari Jepang. Keluarga bangsawan Konoha pun menjadi target utama mereka saat ini, mereka akan melakukan apapun agar para bangsawan mendukung ide gila mereka."

Perkataan Obito tadi kembali terngiang di pikirannya. Organisasi itu benar-benar sangat mengancam keluarga Namikaze. Meskipun mereka, katakanlah pernah berbuat jahat tapi tetap saja mereka punya hak untuk di lindungi oleh negara mereka dan Naruto merasa bertanggung jawab untuk melindungi mereka sebagai anak dan juga prajurit.

"Aku akan pulang."

Dengan cepat Kushina melepaskan pelukannya dan mentap Naruto penuh haru.

"Terima kasih nak." ujarnya lalu mecium dahi Naruto kemudian berlanjut kedua pipi Naruto.

Naruto yang sedikit salah tingkah hanya memasang senyum yang terpaksa.

"Biarkan ibu, membawa kedua tas mu sini-sini." ujar Kushina sambil menyuruh Naruto untuk melepaskan kedua tas yang ia bawa.

"Tidak usah, ini sangat berat." kilah Naruto dan tetap mempertahan kedua tas yang berada di pundak dan punggungnya.

"Ayolah."

"Tidak." Naruto menggeleng.

Kushina menghela napas, "Ya sudah ayo kita ke mobil." Kushina menarik tangan Naruto lembut, mengajak putrinya itu kesebuah mobil Limosion berwarna hitam mengkilat.

Kyuubi dan Minato sudah lebih dulu masuk sedangkan Kurama sejak tadi tidak keluar dari dalam mobil.

Kurama menghentikan kegiatannya dari berkiriman pesan dengan Hinata setelah Kushina dan Naruto masuk ke dalam mobil.

Kurama tidak bisa menyambut kepulangan Hinata karena Naruto dan Hinata memakluminya dan tidak merasa keberatan sama sekali, tentu dia mengerti dengan keadaan dan situasi yang sedang di hadapi Kurama.

"Kak tas itu isinya apa? kok bentuknya panjang?" tanya Kyuubi yang sejak tadi memperhatikan tas panjang di lengan Naruto.

"Kau tidak akan mau tahu apa isinya." jawab Naruto datar.

Sun Flowers [END Tersedia Versi PDF]Where stories live. Discover now