Rava tergelak. "Pipi lo Kenapa Dy?".

"Emangnya pipi gue Kenapa?". Tanya Melody memegang pipinya.

"Pipi lo kaya kepiting rebus". Ucap Rava disela tawa nya yang langsung mendapatkan pukulan dari Melody.

"Iyaiya ampun Dy". Ucap Rava yang kembali tertawa.

" Rava ih jangan ketawa gitu". Ucap Melody melipat tangannya dibawah dada.

"Iyaiya maaf, uhh tayang-tayang". Kata Rava seperti meminta maaf kepada anak kecil.

" Bodo". Ujar Melody menghentakan kakinya meninggalkan Rava.

"MELODY CANTIK DEH JANGAN NGAMBEK DONG". Teriak Rava pada Melody yang kini kian menjauh.

" BODO". Ujarnya menjulurkan lidah pada Rava yang membuatnya tersenyum.

Lama-lama lo bikin gue gemes sendiri Dy karna tingkah laku lo.

"WOY, KETOS LAKNATT". Seru seseorang dari arah belakang yang membuat Rava memutar badanya lalu menyeritkan dahinya saat Angga, Ferdi, Randy, dan Aji menghampirinya.

" Kenapa? ". Tanya Rava yang langsung mendapatkan jitakan dari Aji yang membuatnya meringis.

" Kenapa- Kenapa pala lo peang, kita dari tadi panggilin lo setan". Cibir Aji.

"Gue gak tau". Ucap Rava menggaruk tengkuknya yang tak merasa gatal.

" iyaiya gue ngerti karna lo tadi lagi asik sama calon gebetan lo kan". Goda Angga.

" apaan si lo ga?". Rava menjadi salting sendiri.

"Dah lah Rav kalo lo suka dia tembak aja, keburu dipatok orang loh". Saran Randy.

" kalo gue tembak dia mati dong dia"

"Maksud gue jadian gitu Rav, ih susah ngomong sama lo mah". Decak Aji yang gemas sendiri.

"Oh".

" yaudah kelas yo, bentar lagi masuk" ucap Ferdi mengalihkan pembicaraan.

"Astagfirullah, ada hidayah apaan lo Fer ngajak kita ke kelas" Seru Angga menggelengkan kepalanya kekanan kekiri.

Ferdi menoyoh kepala Angga. "Bisa-bisanya lo ngomong gitu ke gue, selama ini lo kemana aja Yet". Cibirnya yang ditanggapi cengengesan oleh Angga.

"Kita jadi ke kelas gak ni, gue, Aji sama Randy keburu jamuran ni nungguin kalian ribut" protes Rava yang melihat Ferdi dan Angga ribut.

"Yaudah ayo"

(*)

Bel istirahat berbunyi membuat Melody dan Aya sedang berada di area kantin yang dipenuhi oleh murid-murid SMA HARAPAN BANGSA yang membuatnya sesak bernafas dan berdesak-desakan untuk mendapatkan sebuah minuman sedangkan Bella dan Vina tidak ikut mereka memilih menunggu dikelas, setelah mendapatkan minuman yang mereka ingin kan Melody dan Aya  keluar dari area kantin yang membuatnya sesak bernafas.

Melody dan Aya berjalan menelusuri koridor , hingga mata Melody bertemu dengan sosok cowok yang sudah lama ia rindukan siapa lagi kalo bukan mantanya.

Nathan.

Iris mata mereka bertemu saat Nathan berjalan ke arah Melody, membuat Melody ingin selalu memerhatikan Nathan. Nathan  tersenyum pada Melody yang membuat Melody tersenyum kikuk pada Nathan.

Jujur Melody sangat merindukan Nathan, tapi Melody pun membenci Nathan sebab cowok tersebut telah membuat hati Melody tertohok saat mengetahui Nathan meninggalkannya karna wanita lain.

HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang