Epilog

40.2K 3.4K 142
                                    


Erangan dan geraman terdengar bersahutan, sesekali ditingkahi embusan napas tertahan. Derit ranjang turut terdengar, seakan menyumbangkan simfoni pelengkap bagi sepasang insan yang saling bertindihan di atasnya.

"Sedikit lagi," Suara feminin itu tercekik ketika berkata, "Sedikit lagi."

Geraman kasar menjadi jawaban atas ucapan itu, disusul kalimat, "Lepaskan!"

Pekik dan geraman kembali bersahutan. Tubuh-tubuh berkeringat tanpa penutup itu melenting, berpelukan dengan napas yang terputus-putus karena lelah, sebelum akhirnya berpisah untuk menghirup udara dengan rakusnya.

Tidak menunggu terlalu lama sampai napas keduanya teratur, sementara mata semakin berat dan menuntut untuk diberi istirahat dengan tidur yang lelap, karena mereka memiliki keyakikan ketika terbangun nanti, tidak akan ada yang ditinggalkan, dan tidak akan ada yang pergi.

Cerita di antara Kyo dan Nat masih jauh dari kata selesai, jadi keduanya berniat untuk menjalaninya bersama, meskipun mereka tidak akan pernah utuh lagi sejak kepergian Alcander. Kepingan yang hilang itu akan menjadi alasan bagi keduanya untuk saling menopang dan saling menjaga, agar tak mengalami kehilangan yang lebih menyakitkan lagi. Apakah itu cinta? Entahlah. Bukankah cinta hanya sebuah kata sampai kau menambahkan definisi ke dalamnya?

**

-TAMAT-

Jess Note :

Dear gaes,

Terima kasih telah menemani saya melahirkan Kyo dan Nat ke dunia orange. Sebenarnya Keping dan saudara-saudaranya sudah saya garap sejak lama, yang saking lamanya saya sampai lupa kapan tepatnya Keping pertama kali dituliskan. Lol. Saya menahan KyoNat cukup lama karena kesadaran kalau mereka sedikit lebih brutal daripada senior-seniornya. Selain romance dan fiksi umum, saya juga main-main di genre teenlit. Karena itu saya pasti punya beberapa pembaca usia remaja dan saya memiliki kekhawatiran kalau-kalau mereka salah mengambil pelajaran moral dari tulisan ini. Pemikiran itu yang membuat saya memoles Keping dan saudara-saudaranya di sana sini, diusahakan agar lebih sopan dari tulisan awalnya, meksipun harus saya akui masih lumayan brutal juga. Sampai akhirnya saya teringat satu keyakinan yang selalu saya percayai sejak memberanikan diri untuk menulis di wattpad, bahwa pembaca-pembaca saya jauh lebih cerdas daripada saya. Ini serius! Nggak mungkinlah saya yang sering khilaf membedakan tangan kanan dan tangan kiri ini lebih pintar daripada kalian. Omong kosong itu. Lol. Keyakinan itu membuat saya sedikit tenang dan percaya kalau saya nggak perlu menuliskan nasehat panjang-panjang agar kalian tahu mana yang boleh ditiru dan mana yang nggak pantas untuk ditiru dari cerita ini. Benar kan?

Kemudian, Patah sudah saya posting. Untuk yang penasaran dengan Lilyana dan Om-nya, boleh cek works saya. Tulang Kyo yang ganteng dan Nat yang bodoh sesekali akan main ke sana, jadi nggak usah sedih karena berpisah dengan duo tolol ini. Percayalah, sampai kapanpun mereka akan tetap gila, jadi kalian nggak perlu mengkhawatirkan mereka.

Terakhir, saya minta maaf untuk semua kekurangan di dalam cerita atau dari diri saya sendiri. Ada banyak komentar tak terbalas, tapi untuk yang mengikuti saya sejak zaman BBS pasti udah hapal kalau saya miskin kuota lahir dan batin. Hanya karena nggak saya balas, bukan berarti nggak saya baca. Komentar-komentar kalian membuat saya semakin semangat untuk menulis, meskipun kadang-kadang saya kesal karena kalian mendoakan agar pantat Valentino Rossi bisulan kalau saya berani memisahkan Tulang Kyo dan Nante Nat. VALE ITU NGGAK ADA MASALAH DENGAN KEPING WEI! TOLONG JANGAN BAWA-BAWA PANTATNYA DALAM PERTENGKARAN KITA! #savepantatVale #savepantatjodohabeljessica

Udah ah, cape ngetik afterwords panjang-panjang. Lol.

Salam Save Pantat Vale, JeJoyJejejejes.

Keping #1 - Slow UpdateWhere stories live. Discover now